Seleksi Masuk PTN Jalur Prestasi Masih Menyisakan Kuota
Seleksi masuk PTN dari jalur prestasi diumumkan pada Selasa (28/3/2023). Peserta yang dinyatakan lulus diharapkan memanfaatkan kesempatan ini karena tidak bisa ikut lagi melalui jalur tes.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
DOKUMENTASI ESTER LINCE NAPITUPULU
Suasana pengumuman hasil seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) di perguruan tinggi negeri di Jakarta, Senin (27/3/2023). Sebanyak 143.805 orang dinyatakan lulus menjadi mahasiswa baru di 137 PTN lewat jalur prestasi atau tanpa tes ini.
JAKARTA, KOMPAS — Pengumuman kelulusan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi di perguruan tinggi negeri bisa diakses secara daring mulai Selasa (28/3/2023) pukul 15.00. Di jalur masuk tanpa tes ini, sebanyak 143.805 calon mahasiswa diterima di 137 perguruan tinggi negeri. Masih tersisa 8.315 kursi yang tidak diisi calon mahasiswa.
Untuk pertama kali pada tahun 2023 pilihan program studi (prodi) di perguruan tinggi negeri (PTN) makin beragam, mulai dari diploma 3, diploma 4 atau sarjana terapan, dan sarjana. Dari kelulusan calon mahasiswa di jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP), siswa kelas XII SMA/SMK/MA sederajat lebih memilih pendidikan tinggi akademik. Ada peluang besar di jalur pendidikan tinggi vokasi (PTV), termasuk beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Mochamad Ashari dalam konferensi pers Hasil Seleksi Jalur SNBP 2023 di Jakarta, Senin (27/3/2023), mengatakan, total peserta SNBP tahun ini 663.181 siswa SMA/SMK/MA sederajat atau naik 8 persen dari tahun lalu. Daya tampung meningkat karena PTN bertambah, terdiri dari 76 PTN akademik, 18 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), dan 43 PTN vokasi.
”Daya tampung yang diterima sebesar 94,53 persen. Karena tahun ini jumlah program studinya bertambah banyak sehingga ada yang tidak memenuhi kuota. Di jalur SNBP ditetapkan minimal 20 persen kuotanya untuk tiap PTN,” kata Ashari yang juga Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini.
Terlihat pula pilihan prodi yang diminati, seperti ilmu komunikasi dan manajemen untuk bidang sosial humaniora. Adapun di rumpun kesehatan, minat tinggi terkait prodi keperawatan, gizi, kedokteran gigi, dan farmasi. Pilihan ilmu pendidikan yang diminati yaitu prodi pendidikan guru SD. Pengumuman kelulusan, Selasa (28/3/2023), bisa diakses di laman https://pengumuman-snbpsnpmb.bppp.kemdikbud.go.id. Dapat juga melalui laman mirror 38 PTN.
DOKUMENTASI SNPMB
Hasil seleksi masuk PTN di jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Tahun 2023.
Ashari mengingatkan agar peserta yang lulus jalur SNBP memanfaatkan kesempatan berkuliah di PTN pilihan dengan segera mendaftar ulang. Peserta SNBP yang dinyatakan lulus tidak dapat mendaftar di Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT).
”Sebaliknya, bagi peserta yang belum lulus seleksi jalur prestasi ini jangan berputus asa. Mereka bisa mendaftar di jalur tes atau UTBK-SNBT yang sudah mulai dibuka,” ujar Ashari.
Peluang di vokasi
Sementara Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB Budi Prasetyo Widyobroto mengutarakan, di jalur SNBP terlihat persentase daya tampung mahasiswa yang diterima di PTN akademik 96,89 persen, sedangkan untuk vokasi 84,12 persen. Demikian pula dilihat dari keketatan dari jumlah pendaftar dengan yang diterima, di PTN akademik keketatannya 18,52 persen. Di vokasi, tingkat persaingan 31,18 persen.
Peserta yang belum lulus seleksi jalur prestasi ini jangan berputus asa. Mereka bisa mendaftar di jalur tes atau UTBK-SNBT yang sudah mulai dibuka.
”Artinya, tidak tercapainya daya tampung vokasi lebih besar. Masih ada kuota cukup banyak di prodi vokasi. Peluang untuk diterima juga lebih besar. Hal ini mungkin bisa menjadi masukan bagi calon mahasiswa untuk terbuka dengan peluang kuliah di vokasi, baik yang di politkenik maupun yang di universitas atau institut,” ujar Budi.
Mulai tahun ini, di jalur prestasi dan tes, calon mahasiswa bisa memilih lintas prodi. Siswa sekolah menengah atas (SMA) program IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dan Bahasa, juga sekolah menengah kejuruan (SMK) bisa memilih prodi apa pun di PTN. Meskipun ada kemerdekaan memilih lintas prodi, calon mahasiswa tetap diingatkan untuk mempertimbangkan pilihan dengan kemampuan penguasaan ilmu dasar di sebuah prodi.
”Dengan sosialisasi yang intens dilakukan, terlihat tidak banyak calon mahasiswa yang lintas prodi. Artinya, mereka menyadari betul dengan mempertimbangkan mata pelajaran yang dikuasai dengan pilihan prodi di PT. Meskipun memungkinkan, kami ingatkan memilihlah dengan bertanggung jawab. Jangan sampai calon mahasiwa bisa masuk, tapi tidak bisa keluar atau lulus dari prodi pilihannya,” kata Budi.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU
Mahasiswa Politeknik Negeri Batam (Polibatam) menunjukkan karya inovasi yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) di acara Polibatam Industry Festival, Kamis (12/1/2023), lewat pembelajaran berbasis proyek. Kemitraan dengan DUDI membuat pembelajaran berbasis proyek dapat mendukung link and match DUDI dan pendidikan vokasi.
Menurut Budi, terkait lintas prodi dari kelompok ilmu di SMA/SMK sederjat, para rektor menerapkan faktor koreksi lintas. Ada yang memberi poin koreksi lintas 0,5 -0,8. ”Tetap ada yang bisa diterima memilih prodi yang berbeda dari SMA atau SMK. Tetapi, secara garis besar relatif kecil,” ujar Budi.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Nizam, mengatakan, jalur prestasi tetap diadakan untuk mendorong para siswa agar termotivasi untuk berprestasi secara akademik dan nonakademik. Penerimaan mahasiswa di jalur prestasi selama ini terbukti memberikan input calon mahasiswa yang berprestasi di PTN.
Nizam menambahkan, pemerintah mendorong pimpinan PTN untuk memastikan mahasiswa tidak terkendala menyelesaikan perkuliahan, terutama untuk masalah biaya. Karena itulah, pemerintah secara konsisten menyediakan KIP kuliah untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu.
Pengajuan KIP kuliah di jalur prestasi tahun ini meningkat menjadi 191.827 orang. Tahun sebelumnya sebanyak 151.520 orang. Ada 44.928 orang yang diterima dengan KIP kuliah. Peluang penerimaan KIP kuliah terlihat di jalur vokasi.
Adanya jalur masuk lewat seleksi mandiri, lanjut Nizam, menjadi salah satu cara PTN melakukan subsidi silang. Kuota untuk penerima KIP kuliah terbatas, tetapi pimpinan PTN dapat mencari celah untuk mendapatkan pendanaan, termasuk lewat kerja sama riset.
”Adanya sumbangan pengembangan institusi di jalur mandiri bisa untuk mendukung beasiswa bagi mahasiswa berpotensi dari keluarga tidak mampu. Jalur mandiri memberi peluang bagi mahasiswa yang secara intelektual mampu dan juga bisa membayar lebih untuk subsidi silang. Asal tetap dipastikan, diterimanya mahasiswa di jalur mandiri bukan karena besaran uang yang dibayarkan,” kata Nizam.