Pejuang Nahdlatul Wathan juga tersebar ke seluruh Nusantara sebagai guru dan dai. Saat ini, Nahdlatul Wathan sudah tersebar di 38 provinsi di Indonesia. Nahdlatul Wathan menaungi 1.700 madrasah.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
LOMBOK, KOMPAS — Menghadiri Tasyakuran Hari Jadi Ke-70 Nahdlatul Wathan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong pengembangan digitalisasi dakwah dalam pendidikan agama Islam. Nahdlatul Wathan telah melakukan inovasi dalam digitalisasi dakwah dengan membuat aplikasi komunikasi dan media sosial bernama Wahfazh.
”Saya ingin mengapresiasi inovasi Nahdlatul Wathan dalam digitalisasi dakwah dalam bentuk aplikasi Wahfazh,” ujar Wapres Amin ketika memberikan sambutan sekaligus meluncurkan aplikasi Wahfazh di Auditorium Majelis Dakwah Hamzanwadi II, Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Jumat (17/3/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Wapres Amin juga menekan layar sentuh sebagai tanda peluncuran aplikasi Wahfazh. Aplikasi Wahfazh merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Nahdlatul Wathan yang berfungsi menjadi wadah komunikasi dan sosial media yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya jemaah Nahdlatul Wathan.
Wapres Amin berharap digitalisasi dakwah dapat diikuti dengan digitalisasi pengelolaan dana sosial syariah. Dengan demikian, digitalisasi dakwah akan semakin berkembang, profesional, dan semakin akuntabel. Wapres juga mendukung penuh upaya Nahdlatul Wathan yang terus memajukan bidang pendidikan dan sosial di Tanah Air.
Kehadiran Wapres dalam Tasyakuran Hari Jadi Ke-70 Nahdlatul Wathan juga ditegaskan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga hubungan baik dengan organisasi kemasyarakatan. ”Sebagai mitra pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional secara lebih optimal,” ucap Wapres Amin.
Menurut Wapres Amin, teladan dan kontribusi pendiri Nahdlatul Wathan, Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, juga telah tercatat lama sejak tahun 1953. Maulana Syeikh tidak hanya memfungsikan madrasah untuk kepentingan pendidikan semata, tetapi juga menjadikan madrasah sebagai markas pergerakan kemerdekaan.
Maulana Syeikh sekaligus merupakan pelopor kemerdekaan bagi masyarakat Lombok sehingga dianugerahi gelar pahlawan nasional dari Lombok Timur. Jejak Nahdlatul Wathan yang menjunjung Islam Wasathiyyah atau Islam moderat tampak pada prinsip ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam akidah serta mazhab Imam Syafi’i dalam fikih.
”Perbaikan memang tugas ulama. Tugas ulama dan lembaga sepereti Nahdlatul Wathan adalah melakukan perbaikan secara berkelanjutan. Diperlukan SDM andal melalui pendidikan,” kata Wapres Amin.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani menyampaikan Nahdlatul Wathan akan terus menjadi mitra pemerintah yang bergerak di bidang pendidikan agama Islam dan dakwah. ”Kita harus terus memberi kontribusi yang positif terhadap NKRI tercinta,” ucapnya.
Nahdlatul Wathan mengusung beberapa strategi keorganisasian, kebangsaan, dan keumatan yang diwariskan dari masa pendirinya. Salah satu strategi adalah menyebarkan peran Nadhlatul Wathan ke seluruh penjuru dunia. ”Secara IT (teknologi informasi), saya mengaktifkan secara masif peran media digital, telah menyebarkan kegiatan pendidikan sosial dan dakwah secara masif melalui Youtube, website, dan seluruh media sosial dengan bijak,” tambah Zainuddin Atsani.
Pejuang Nahdlatul Wathan juga tersebar ke seluruh Nusantara sebagai guru dan dai. Saat ini, Nahdlatul Wathan sudah tersebar di 38 provinsi di Indonesia. Nahdlatul Wathan menaungi 1.700 madrasah.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menambahkan bahwa Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan harus makin akrab dengan inovasi teknologi dan pelestarian lingkungan. Nahdlatul Wathan juga diharapkan dapat terus berkontribusi bagi perkembangan pembangunan di NTB.
“Bukan hanya yang ada di Lombok, tetapi di seluruh Indonesia karena bagaimanapun pondok Nadhlatul Wathan makin tumbuh subur dengan intensitas dan kuantitas luar biasa. Kami berharap selain ilmu keagamaan, anak kita mulai familier dengan inovasi teknologi dan isu lingkungan,” kata Gubernur.