Rekor Siklon Topan Tropis Freddy, Melintasi Samudra Hindia dan Aktif Lebih dari Sebulan
Siklon tropis Freddy yang terbentuk di Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Barat pada Senin (6/2/2023) berada di jalur untuk memecahkan rekor memiliki durasi paling lama.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Siklon tropis Freddy yang terbentuk di Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Barat pada Senin (6/3/2023) berada di jalur untuk memecahkan rekor berdurasi paling lama. Siklon ini melintasi seluruh Samudra Hindia Selatan dan mendarat di Madagaskar pada 21 Februari dan kemudian bersirkulasi bolak-balik di sekitar Benua Afrika hingga saat ini.
Setelah melintasi Samudra Hindia, siklon Freddy mendarat di Madagaskar pada 21 Februari dan kemudian di Mozambik pada 24 Februari. Siklon ini beberapa hari bertahan di sekitar Mozambik dan Zimbabwe dengan membawa hujan lebat dan banjir. Berikutnya, siklon ini berputar kembali ke Selat Mozambik dan mengambil energi dari perairan hangat dan bergerak menuju pantai barat daya Madagaskar.
Pusat Meteorologi Khusus Regional La Réunion (Meteo-Perancis) melaporkan kepada Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), pada Kamis (9/3/2023), siklon Freddy bergerak menjauh dari Madagaskar dan diperkirakan akan meningkat saat bergerak lagi menuju Mozambik. Setelah membawa hujan lebat ke selatan Madagaskar, Freddy akan melakukan pendaratan kedua di Mozambik.
Freddy telah menjadi siklon yang memiliki umur panjang dengan lintasan sangat panjang.
”Ini akan membawa hujan yang lebih deras, angin kencang (kekuatan badai di tengah), laut lepas, dan gelombang badai besar. Jumlah curah hujan yang diperkirakan dari 100 hingga 150 mm, dan bahkan dua kali lebih banyak di dekat inti. Malawi kemungkinan akan menerima curah hujan kumulatif 100 mm dalam 24 jam,” sebut Meteo-Perancis.
Satelit yang berasal dari NOAA memperkirakan bahwa dalam tujuh hari terakhir, sebagian Mozambik selatan telah menerima hujan dengan intensitas 500 mm. Sementara dalam sebulan terakhir, curah hujan mencapai 700 mm yang jauh di atas rata-rata tahunan.
Sementara itu, Madagaskar telah menerima hujan lebih dari 300 mm dalam tujuh hari terakhir, atau sekitar tiga kali rata-rata bulanan. Bahkan sebelum Freddy, ada masalah banjir karena curah hujan musiman yang tinggi.
Berdasarkan laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada 6 Maret, empat orang tewas di Madagaskar karena hujan terakhir. Hal ini menjadikan jumlah kematian karena Freddy menjadi sedikitnya 21 orang, sebanyak 10 korban di Mozambik dan 11 korban di Madagaskar.
”Freddy memiliki dampak sosial-ekonomi dan kemanusiaan yang besar pada masyarakat yang terkena dampak. Jumlah korban tewas telah dibatasi dengan perkiraan akurat dan peringatan dini, serta tindakan pengurangan risiko bencana yang terkoordinasi di lapangan, meskipun satu korban saja sudah terlalu banyak,” kata Johan Stander, Direktur Layanan WMO.
Memecahkan rekor
Menurut WMO, secara meteorologi, Freddy telah menjadi siklon yang memiliki umur panjang dengan lintasan sangat panjang. Apalagi, belakangan siklon ini memiliki lintasan bolak-balik. Lintasan semacam ini sangat jarang. Kasus yang tercatat paling baru adalag siklon tropis Leon-Eline dan Hudah, keduanya pada tahun 2000, yang juga tahun terjadinya La Nina, seperti tahun 2023.
Melihat perkembangan ini, WMO sedang memantau apakah Freddy akan mencetak rekor baru sebagai siklon tropis terlama. ”Arsip Cuaca dan Iklim Ekstrem WMO saat ini sedang mengumpulkan komite ilmuwan internasional. Setelah siklon tropis menghilang, para ahli ini akan memulai pemeriksaan terperinci dari data mentah untuk menentukan apakah Freddy benar-benar membuat rekor sebagai yang terlama,” kata Randall Cerveny, pelapor Cuaca dan Iklim Ekstrem WMO.
Rekor durasi siklon tropis paling lama saat ini dipegang oleh Hurricane/Typhoon John, yang berlangsung selama 31 hari pada tahun 1994.
Menurut NASA, Freddy telah mencetak rekor memiliki akumulasi energi siklon (ACE) tertinggi dari badai belahan Bumi selatan mana pun dalam sejarah. ACE adalah indeks yang digunakan untuk mengukur jumlah total energi angin yang terkait dengan siklon tropis selama masa hidupnya.