logo Kompas.id
HumanioraMempertanyakan Semangat...
Iklan

Mempertanyakan Semangat Merdeka Belajar dari Kebijakan Sekolah Pagi di NTT

Kebijakan masuk sekolah lebih pagi di Nusa Tenggara Timur dipertanyakan relevansinya dengan kebijakan pemerintah pusat tentang Merdeka Belajar. Keselarasan kebijakan pemerintah pusat dan daerah sering bermasalah.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 6 menit baca
Suasana apel pagi di SMAN 1 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Rabu (1/3/2023). Hanya 19 dari 496 siswa yang hadir tepat waktu. Pemerintah Provinsi NTT memberlakukan jam belajar mulai pukul 05.30.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Suasana apel pagi di SMAN 1 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Rabu (1/3/2023). Hanya 19 dari 496 siswa yang hadir tepat waktu. Pemerintah Provinsi NTT memberlakukan jam belajar mulai pukul 05.30.

Transformasi pendidikan nasional lewat program Merdeka Belajar diterjemahkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan mengujicobakan jam masuk sekolah siswa SMA/SMK sederajat mulai pukul 05.30 WITA. Harapannya, lulusan SMA/SMK dari daerah ini bisa tembus ke perguruan tinggi ternama dan sekolah-sekolah di NTT bisa masuk dalam jajaran 200 sekolah terbaik di Indonesia. Pembentukan karakter dengan mewajibkan siswa masuk sekolah lebih pagi diyakini akan memicu keberhasilan pencapaian target tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, kebijakan belajar lebih pagi mulai pukul 05.30 diterapkan di NTT sejak Senin (27/2/2023). Namun, belum semua sekolah menerapkan kebijakan itu.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000