Dengan berdirinya gedung baru pusat transplantasi, RSCM diharapkan mampu mengembangkan riset untuk transplantasi organ seperti jantung hingga otak.
Oleh
Stephanus Aranditio
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo atau RSCM mendirikan gedung baru bernama Gedung Kanigara atau Central Medical Unit 3 sebagai pusat pengembangan layanan transplantasi, layanan Advanced Diabetes Center yang mengampu layanan diabetes melitus, uronefro, dan gastro hepato, layanan bedah, dan layanan Intensif Care Unit. Pengembangan transplantasi diharapkan di Indonesia diharapkan bisa semakin maju dengan adanya gedung baru ini.
Kepala Pusat Transplantasi RSCM Hanifah Oswari mengatakan, gedung dengan pelayanan terpusat ini akan memudahkan koordinasi dan menjadi contoh layanan bagi rumah sakit jejaring. Dengan fasilitas gedung yang lengkap dan terpusat akan memudahkan pasien transplan untuk pulih pasca operasi cangkok di tubuhnya. Layanan ini nantinya akan melayani rangkaian perawatan sebelum dan sesudah transplantasi ginjal, hati, dan mata.
"Melalui layanan satu atap (one stop service), pasien dapat duduk dengan tenang sambil menunggu tim kami yang terdiri dari dokter, petugas laboratorium, dan obat-obatan datang menghampiri mereka," kata Hanifah di Gedung RSCM Kanigara, Jakarta, Jumat (3/3/2023).
Gedung RSCM Kanigara juga dilengkapi layanan Advanced Diabetes Center sebagai layanan diabetes terpadu yang tidak hanya melihat kadar gula darah, tetapi juga melihat seorang pasien secara keseluruhan demi mencegah timbulnya komplikasi dan dapat memberikan penanganan dini pada komplikasi yang sudah ada. RSCM ingin menjadi rumah sakit rujukan tertinggi pusat layanan diabetes melitus terpadu di Indonesia.
Selain itu, layanan Intensif Care Unit (ICU) juga ada di Gedung RSCM Kanigara. Layanan ini akan memberikan perawatan kepada pasien yang membutuhkan perawatan intensif dan pasien luka bakar dengan fasilitas alat dan teknologi yang canggih. Fasilitas seperti ultrasonografi, Continuous Renal Replacement Therapy (CRRT), dan alat lain yang menunjang pelayanan dalam menangani pasien dengan kasus yang kompleks. Misalnya, pasien perawatan intensif membutuhkan terapi hemodialisa yang memiliki instalasi alat hemodialisa di ICU, sehingga pasien dapat dirawat secara komprehensif.
RSCM Kanigara terdiri dari 12 lantai yang memiliki 36 kamar operasi, 102 ICU/HCU/PACU, 88 ruang rawat inap, dan 16 ruang VIP. Gedung ini dirancang untuk menampung antrian operasi dan intervensi non bedah sejumlah kurang lebih 4.021 pasien.
RSCM ingin menjadi rumah sakit rujukan tertinggi pusat layanan diabetes melitus terpadu di Indonesia.
Gedung RSCM Kanigara diresmikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti pada Jumat (3/3/2023).
"Dengan gedung baru ini, RSCM tolong lakukan riset transplantasi yang lebih jauh. Sepertinya semua organ bisa ditransplantasi. Ginjal sudah, mata sudah, hati sudah mulai, lebih susah lagi jantung yang Indonesia belum bisa, Malaysia dan Singapura sudah bisa. Atau bahkan transplantasi otak, kita tidak pernah tahu. RSCM harus jadi yang terdepan dan menularkan ke rumah sakit lain," kata Budi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan gedung ini sudah direncanakan sejak 10 tahun lalu, namun baru dibangun dalam waktu empat bulan terakhir dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional sebesar Rp 348,7 miliar.
Menurut dia, bidang kesehatan dalam APBN mendapat alokasi yang cukup signifikan. Pada tahun 2020 hingga 2022, pemerintah melakukan perbaikan layanan di berbagai rumah sakit milik pemerintah, baik yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah, TNI, maupun Polri.
"Gedung RSCM Kanigara sebagai bagian pembangunan dan pembenahan berkelanjutan. Sehingga dia menjadi sebuah rumah sakit rujukan nasional berkelas dunia yang bisa dibanggakan oleh bangsa Indonesia," tutur Sri Mulyani.
Selain Gedung Kanigara, RSCM juga menghadirkan layanan terbaru di Gedung RSCM Kencana yaitu PET Scan dan Gamma Knife Surgery. PET CT Scan adalah alat pemeriksaan imaging/pencitraan kedokteran nuklir yang dapat mendeteksi penyakit dengan menggambarkan fungsi metabolisme molekuler jaringan tubuh berbagai organ tubuh pasien secara tiga dimensi.
PET CT Scan sangat dibutuhkan untuk membantu diagnosis berbagai macam penyakit, terutama untuk kasus onkologi guna menentukan penyakit keganasan primer pasien maupun menentukan lokasi penyebaran penyakit di seluruh tubuh. Teknologi ini dapat membantu lebih banyak masyarakat Indonesia mendapatkan ketepatan dan keakuratan diagnosis sehingga penyakitnya dapat mendapatkan pengobatan yang terbaik.