Peduli Lindungi diperbarui menjadi Satu Sehat Mobile. Aplikasi ini dikembangkan tidak hanya untuk merekam riwayat kesehatan terkait Covid-19, tetapi juga semua penyakit demi memantau kesehatan masyarakat.
Oleh
Stephanus Aranditio
·3 menit baca
STEPHANUS ARANDITIO
Tampilan aplikasi Peduli Lindungi yang telah diperbarui menjadi Satu Sehat Mobile. Aplikasi ini dikembangkan tidak hanya untuk merekam riwayat kesehatan terkait Covid-19, tetapi juga untuk semua penyakit demi memantau kesehatan masyarakat.
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Kesehatan mengalihfungsikan aplikasi Peduli Lindungi yang sebelumnya digunakan untuk pelacakan kontak dan vaksinasi Covid-19 menjadi aplikasi kesehatan masyarakat secara umum. Aplikasi yang diperbarui ini bernama Satu Sehat Mobile.
Staf Ahli Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji menjelaskan, masyarakat hanya perlu memperbarui aplikasi Peduli Lindungi untuk mengubah menjadi Satu Sehat Mobile. Pembaruan aplikasi sudah bisa dilakukan oleh pengguna iOS dan Android.
”Masyarakat cukup login dengan nomor ponsel atau e-mail yang telah terdaftar. Jadi, tidak perlu repot membuat akun baru untuk mulai menggunakan Satu Sehat Mobile,” kata Setiaji, Rabu (1/3/2023), di Jakarta.
Profil pengguna, sertifikat, dan tiket vaksin Covid-19 juga akan tersinkronisasi secara otomatis di dalam aplikasi Satu Sehat Mobile. Selain itu, fitur-fitur, seperti info vaksinasi Covid-19, hasil tes antigen dan PCR, serta pindai QR code saat memasuki tempat publik tetap ada.
Bedanya, Satu Sehat Mobile akan menambah fitur baru bernama ”Diari Kesehatan”. Fitur ini dapat mencatat sekaligus memonitor kondisi kesehatan diri dan orang-orang terdekat dengan empat hal, yakni pengukuran tubuh (tinggi dan berat badan), tekanan darah, gula darah, dan detak jantung. Kemudian, akan muncul berbagai informasi, seperti kurva kesehatan, analisis, serta rekomendasi untuk tindakan lebih lanjut.
Pengunjung memindai kode menggunakan aplikasi Peduli Lindungi sebelum masuk ke supermarket Hero di kawasan perumahan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (14/09/2021). Aplikasi tersebut berfungsi untuk pelacakan dan penapisan terkait Covid-19.
Aplikasi ini akan terus dikembangkan secara bertahap dengan menambah fitur penunjang kesehatan masyarakat lainnya, seperti mengurus imunisasi, antrean rumah sakit, hasil pemeriksaan, dan pembelian obat. Ada pula artikel informatif seputar kesehatan hingga fitur pengingat minum obat.
Pembaruan ini disambut beragam oleh masyarakat. Beberapa orang merasa Satu Sehat Mobile belum sepenuhnya siap diluncurkan ke publik. Sebab, banyak yang mengalami kendala saat ingin masuk ke aplikasi.
”Saya pengguna Android sudah bisa update, tetapi untuk login masih belum bisa digunakan. Jadi, sempat kesulitan waktu mau scan masuk kantor tadi pagi,” kata Rahma, karyawan swasta di Jakarta.
Satu Sehat Mobile akan menambah fitur baru bernama ’Diari Kesehatan’. Fitur ini dapat mencatat sekaligus memonitor kondisi kesehatan diri dan orang-orang terdekat.
Kemenkes menyebut hal itu karena proses migrasi data masih berlangsung. Seluruh data pengguna Satu Sehat, seperti identitas pengguna, tiket vaksinasi, dan sertifikat vaksinasi tetap tersimpan aman dan tidak hilang. Kemenkes mengimbau masyarakat menggunakan tiket atau sertifikat vaksin yang dimiliki secara fisik untuk beraktivitas sementara waktu.
Rahma juga menyoroti keamanan data setelah Peduli Lindungi sempat diterpa isu kebocoran data oleh peretas Bjorka, beberapa waktu lalu. Terlebih terdapat fitur rekam medis yang terdapat di dalam Satu Sehat.
”Ini perlu jadi perhatian dari pihak terkait, ya, terutama Kemkominfo. Apalagi, sekarang ada rekam medis, lebih detail lagi tentang privasi orang,” ucap Rahma.
Dalam unggahan berjudul Indonesia Covid-19 App Peduli Lindungi 3,2 Billion pada Selasa (15/11/2022), akun Bjorka kembali mebobol 3.250.144.777 data. Data itu mencakup nama, alamat surel, nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, tanggal lahir, identitas perangkat, status Covid-19, riwayat cek, riwayat penelusuran kontak, dan vaksinasi.
Setiaji memastikan kerahasiaan data rekam medis pengguna akan terjamin karena semua data hanya dapat dipertukarkan antarfasilitas kesehatan dengan izin pengguna terlebih dahulu. Data Satu Sehat Mobile bersumber dan terintegrasi dengan rekam medis elektronik melalui Satu Sehat Platform.
Sementara itu, Martin, pengguna iOS, mengaku tidak mengalami masalah dengan pembaruan aplikasi. Dia justru merasa aplikasi Satu Sehat Mobile lebih ringan daripada Peduli Lindungi yang sering mengalami gangguan.
”Tampilannya lebih menarik, lebih ringan juga rasanya. Dulu lumayan lemot. Cuma, ya, tidak tahu kenapa kok sekarang dijadikan satu menjadi Satu Sehat,” ucapnya.
Kemudian, Kemenkes juga membuka kesempatan bagi seluruh pihak untuk melakukan registrasi serta melakukan uji coba integrasi Satu Sehat Platform melalui Satusehat.kemkes.go.id/platform. Portal ini dapat menjadi panduan bagi pihak swasta ataupun pengembang informasi dan teknologi dinas kesehatan di kabupaten dan kota dalam menerapkan sistem yang sama.
Dalam portal itu juga disediakan berbagai playbook bagi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dalam menyesuaikan standar interoperabilitas dan integrasi data, mulai dari modul interoperabilitas, master data pasien, master data tenaga kesehatan, hingga browser terminologi dan Kamus Farmasi dan Alat Kesehatan (KFA).