500 Paket dari Pembaca ”Kompas” untuk Pengungsi Banjir Makassar
Pengungsi korban banjir Makassar mengapresiasi bantuan dari pembaca ”Kompas” yang dihimpun melalui Dana Kemanusiaan Kompas. Sebanyak 500 paket bahan makanan didistribusikan di empat posko pengungsian.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
DOKUMENTASI DANA KEMANUSIAAN KOMPAS
Bantuan dari pembaca Kompas melalui Dana Kemanusiaan Kompas diserahkan kepada pengungsi korban banjir Makassar, Jumat (17/2/2023).
MAKASSAR, KOMPAS — Banjir yang menerjang Makassar pada Senin (13/2/2023) menyebabkan ribuan orang terdampak. Saat genangan di sebagian besar wilayah sudah surut, warga di beberapa titik masih mengungsi karena rumah mereka terendam hingga ketinggian lebih dari 1 meter.
Harian Kompas menyalurkan bantuan dari para pembaca yang dihimpun melalui Dana Kemanusiaan Kompas untuk korban banjir yang masih mengungsi. Bantuan didistribusikan sepanjang Jumat (17/2/2023) siang hingga tengah malam. Ketinggian air di beberapa lokasi membuat penyaluran terhambat.
”Kami menyalurkan 500 paket bahan makanan di empat posko yang sampai saat ini masih menampung pengungsi banjir. Bantuan selesai terdistribusi pada Jumat malam tadi,” kata FX Sumaryoto, Ketua Forum Komunikasi Daerah (FKD) Makassar, Sabtu (18/2/2023).
FKD Makassar beranggotakan pimpinan grup Kompas Gramedia di daerah, di antaranya harian Kompas, Gramedia, Hotel Santika, Hotel Amaris by Santika, Tribun Timur, dan Kompas Gramedia Express (KGX).
Kendaraan milik Kompas Gramedia Ekspress mengangkut bantuan paket bahan makanan untuk pengungsi korban banjir Makassar, Jumat (17/2/2023) malam. Bantuan didistribusikan di empat posko pengungsian.
Empat posko pengungsian yang menjadi tempat distribusi adalah posko Kelurahan Katimbang sebanyak 90 paket, posko Masjid Ar Rahman (Kodam 3, Daya) sebanyak 150 paket, posko Antang Blok 8 sebanyak 75 paket, dan posko Antang Blok 10 sebanyak 185 paket.
H Abdul Murdiono, koordinator posko pengungsi di Masjid Ar Rahman, Perumahan Kodam 3, Daya, mengapresiasi bantuan ini. ”Kami atas nama warga mengucapkan terima kasih kepada pembaca Kompas melalui Kompas Gramedia. Perhatian dan bantuan ini sangat berarti bagi para pengungsi di sini,” katanya.
Semoga semua ini segera terlewati sehingga aktivitas bisa berjalan normal lagi. Bantuan ini terwujud dari dana kemanusiaan yang dihimpun Yayasan DKK dari para pembaca.
Ketua Dewan Pengurus Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Gesit Ariyanto di Jakarta berharap bantuan ini dapat meringankan beban pengungsi banjir.
”Bantuan ini semoga turut meringankan beban warga atau siapa saja yang terdampak banjir di wilayah Makassar. Semoga semua ini segera terlewati sehingga aktivitas bisa berjalan normal lagi. Bantuan ini terwujud dari dana kemanusiaan yang dihimpun Yayasan DKK dari para pembaca,” katanya.
Banjir besar menerjang Makassar pada Senin lalu. Saat itu, sebanyak 10 dari 15 kecamatan terendam. Banyak warga yang harus dievakuasi dan mengungsi akibat rumahnya terendam dengan ketinggian hingga lebih dari 1 meter. Sebanyak lebih dari 4.000 orang mengungsi. Banjir kali ini disebut terparah selama lebih dari 20 tahun terakhir. Kawasan yang sebelumnya tak pernah banjir pun ikut terdampak.
KOMPAS/RENY SRI AYU ARMAN
Rumah warga di bantaran kanal di Jalan Rappocini, Makassar, terendam dengan ketinggian hingga lebih dari 1 meter. Sepanjang Senin, Makassar diterjang banjir dan membuat sebagian aktivitas masyarakat lumpuh.
Saat ini, walau hujan berangsur reda dan air surut, di sejumlah permukiman, rumah-rumah warga masih terendam. Akibatnya, banyak warga yang masih bertahan di pengungsian menunggu air surut.