logo Kompas.id
HumanioraKenaikan Air Laut Memicu...
Iklan

Kenaikan Air Laut Memicu Migrasi Kuno dari Paparan Sunda ke Nusantara

Kenaikan permukaan laut hingga 130 meter di masa lalu menjadi pendorong utama migrasi manusia dari Paparan Sunda ke Kepulauan Asia Tenggara pada periode 26.000 hingga 6.000 tahun lalu.

Oleh
AHMAD ARIF
· 4 menit baca
Staf medis dari Puskesmas Pintas Tuo, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Jambi, membantu mengambil sampel darah Menti Gentar, pimpinan rombongan Orang Rimba di Makekal Hilir, Kamis (10/12/2015). Pengambilan sampel ini dilakukan dalam rangka pemeriksaan genetika dan kesehatan Orang Rimba di Bukitduabelas yang dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Warsi.
KOMPAS/AHMAD ARIF

Staf medis dari Puskesmas Pintas Tuo, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo, Jambi, membantu mengambil sampel darah Menti Gentar, pimpinan rombongan Orang Rimba di Makekal Hilir, Kamis (10/12/2015). Pengambilan sampel ini dilakukan dalam rangka pemeriksaan genetika dan kesehatan Orang Rimba di Bukitduabelas yang dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Warsi.

JAKARTA, KOMPAS — Kenaikan permukaan laut hingga 130 meter di masa lalu menjadi pendorong utama migrasi manusia dari Paparan Sunda ke Kepulauan Asia Tenggara. Hal ini memicu keragaman genetika manusia di Nusantara, meliputi Indonesia, sebagian Malaysia, dan Filipina saat ini.

Hingga 26.000 tahun lalu, Semenanjung Malaya dan Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Jawa pada awalnya merupakan bagian dari daratan besar hutan hujan dan hutan bakau di landas kontinen Asia Selatan, yang dikenal sebagai Paparan Sunda.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000