logo Kompas.id
HumanioraCukup Kami, Kalian Jangan!
Iklan

Cukup Kami, Kalian Jangan!

Peristiwa penculikan mengguncang mental korban dengan begitu hebatnya. Setelah 17 tahun kemudian, Safira (21) bahkan belum bisa melupakan penculikan yang ia alami ketika masih balita.

Oleh
RIANA A IBRAHIM, ELSA EMIRIA LEBA, SOELASTRI SOEKIRNO
· 7 menit baca
Orangtua mengantar anaknya hingga ke gerbang sekolah di SD Negeri Joglo 05, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (31/1/2023). Tidak hanya mengantar dan menjemput, orangtua dan sekolah juga berupaya memberi pengertian kepada anak untuk tidak menerima pemberian dan bujuk rayu dari orang asing.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Orangtua mengantar anaknya hingga ke gerbang sekolah di SD Negeri Joglo 05, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (31/1/2023). Tidak hanya mengantar dan menjemput, orangtua dan sekolah juga berupaya memberi pengertian kepada anak untuk tidak menerima pemberian dan bujuk rayu dari orang asing.

Trauma itu masih tersisa. Hingga saat ini, Safira Diah Ayu Puspitaningrum (21) masih sering merasa waswas jika berada di dekat orang asing yang sok kenal dan sok akrab.

Safira diculik saat berusia 4 tahun oleh seorang perempuan. Si penculik adalah kenalan baru ibunya, Isna Amperawati, di sebuah tempat pencucian mobil di Madiun. Perempuan itu segera akrab dengan Isna.

Editor:
BUDI SUWARNA
Bagikan