Minat pada Buku Konvensional Masih Tinggi di Makassar
Makassar adalah 1 dari 10 kota di Indonesia dengan tingkat literasi cukup tinggi dan angka IPM 83,12. Hal ini dan faktor daya beli mendorong Gramedia menghadirkan toko buku yang berdiri sendiri di kota ini.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Di tengah derasnya era digital dan kehadiran buku-buku dalam bentuk digital atau elektronik, minat pada buku konvensional masih tetap tinggi. Di Makassar, Sulawesi Selatan, tingginya daya beli dan minat pada buku mendorong Gramedia menghadirkan toko buku yang berdiri sendiri.
Toko Buku Gramedia Pettarani, yang diresmikan pada Kamis (2/2/2023), adalah toko buku ke-121 dari total 122 toko buku atau gerai buku Gramedia di seluruh Indonesia. Berbeda dari dua toko buku Gramedia yang telah eksis di Makassar yang berada di dalam mal, Gramedia Pettarani berdiri sendiri di jantung sekaligus pusat bisnis dan belanja di Kota Makassar, yakni Jalan AP Pettarani.
Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto menandai peresmian toko buku ini dengan menandatangani mural di dinding depan bangunan. Marketing and Merchandising Director Gramedia Heri Darmawan dan Kepala Kantor Wilayah 5 (Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Papua) Bank BTN Persero Harman Soesanto hadir dalam acara tersebut.
”Saat pandemi yang memukul banyak sektor usaha dan membatasi banyak kegiatan offline, kami ikut beradaptasi. Dengan tagline ’Tanpa Batas’, kami bertransformasi dengan lebih banyak menghadirkan buku-buku digital. Namun, saat pandemi usai, kami mencoba bergerak lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, pembaca, dan banyak komunitas. Salah satunya dengan menghadirkan toko-toko buku yang bisa dikunjungi secara langsung,” kata Heri.
Dia mengatakan, keputusan Gramedia menghadirkan toko buku yang berdiri sendiri di Makassar tak lepas dari daya baca dan daya beli masyarakat di kota ini yang cukup tinggi. Sebagai gambaran, Gramedia sebenarnya telah menghadirkan buku-buku digital yang jumlahnya mencapai 80.000-an judul. Mereka juga melayani pembelian secara daring.
”Namun, tetap saja minat untuk datang langsung ke toko buku tetap tinggi. Banyak konsumen yang mengaku suka dengan bau buku di toko Gramedia,” kata Heri.
M Ramdhan Pomanto mengaku bersyukur sekaligus berterima kasih Gramedia menghadirkan toko buku yang berdiri sendiri ini. Menurut dia, kehadiran toko buku ini sejalan dengan salah satu program Pemerintah Kota Makassar, yakni menjadikan Makassar sebagai kota cerdas. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Makassar pada 2022 berada di angka 83,12 atau kategori sangat tinggi.
”Kami juga punya perpustakaan kota. Tapi, tentu saja kehadiran toko buku seperti ini menjadi super library. Saya tahu, kalau soal buku, Gramedia adalah lambang kualitas penulisan dan ilmu. Kami berterima kasih tentu saja karena toko buku ini bisa menjadi tempat bagi warga untuk mengakses informasi dan ilmu. Kami yang mengusung program Makassar Kota Cerdas jadi terbantu dengan hadirnya Gramedia Pettarani ini,” kata Ramdhan.
Meliani (17), pengunjung, mengaku senang dengan kehadiran toko buku ini. ”Di sini saya bisa lebih fokus kalau cari buku. Lokasinya juga di tengah kota, jadi lebih mudah dijangkau. Kalau di mal, bisa jadi lebih banyak mainnya daripada masuk toko buku,” katanya.
Toko Buku Gramedia Pettarani tampil dengan visual yang dihiasi oleh mural karya seniman grafiti lokal Makassar, Dashes. Dalam karyanya, Dashes menvisualisasikan karya penulis Aan Mansyur dari bukunya yang berjudul Melihat Api Bekerja. Luas toko buku sekitar 800 meter persegi dan dilengkapi ribuan buku. Tak hanya itu, beragam barang non-buku juga dijual di toko ini.
Selama pembukaan hingga beberapa hari ke depan, Gramedia bekerja sama dengan Bank BTN menghadirkan UMKM lokal binaan Bank BTN. Mereka menjual produk di area dalam dan luar toko. Pihak Bank BTN juga menghadirkan layanan kas berjalan, di mana calon nasabah bisa membuka rekening. Setiap pembukaan rekening akan mendapatkan potongan harga hingga 25 persen di Gramedia.