logo Kompas.id
HumanioraAkuisisi Pengetahuan Lokal...
Iklan

Akuisisi Pengetahuan Lokal Buka Ruang Peneliti Muda

Perkembangan teknologi dan kemudahan penyebaran informasi menuntut basis data penelitian dibuka bagi publik. Kondisi ini membuka ruang peneliti muda yang tidak memiliki modal untuk mendapatkan referensi data.

Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
· 3 menit baca
Ekstraksi tanaman asli Indonesia, seperti jahe, mahkota dewa, daun legundi, dan daun saga, yang diteliti, dikembangkan, dan diproduksi sebagai bahan baku obat herbal di laboratorium riset Dexa Laboratories of Biomolecular Science milik PT Dexa Medica di kawasan industri Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, akhir Januari 2016.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Ekstraksi tanaman asli Indonesia, seperti jahe, mahkota dewa, daun legundi, dan daun saga, yang diteliti, dikembangkan, dan diproduksi sebagai bahan baku obat herbal di laboratorium riset Dexa Laboratories of Biomolecular Science milik PT Dexa Medica di kawasan industri Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, akhir Januari 2016.

JAKARTA, KOMPAS — Program akuisisi pengetahuan lokal oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN dapat membuka ruang bagi para peneliti muda. Program yang telah berlangsung selama empat tahun ini berfokus pada pendokumentasian dan penyebarluasan konten pengetahuan lokal.

Upaya ini didasarkan pada kekayaan warisan budaya, adat istiadat, dan keanekaragaman hayati di Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pengetahuan lokal itu, menurut BRIN, dapat memberi petunjuk, melestarikan, dan meningkatkan literasi masyarakat.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan