Perbanyak Langkah dan Aktivitas Fisik Dapat Turunkan Risiko Demensia
Hasil studi terbaru menunjukkan, memperbanyak berjalan kaki setiap hari dan melakukan aktivitas fisik lainnya dapat menurunkan risiko demensia, khususnya bagi wanita lansia.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
KOMPAS/RIANA AFIFAH
Seorang ibu menjalani tes deteksi dini demensia alzheimer di pelayanan kesehatan yang berada di acara Jalan Sehat Peduli Alzheimer di Jakarta,
JAKARTA, KOMPAS — Demensia menjadi salah satu penyakit kognitif atau penurunan daya ingat yang berpotensi besar menyerang warga lansia. Memperbanyak berjalan kaki setiap hari dan melakukan aktivitas fisik lainnya dapat menurunkan risiko demensia, khususnya bagi wanita lansia.
Hal tersebut terangkum dalam hasil studi terbaru yang dipimpin oleh Herbert Wertheim School of Public Health and Human Longevity Science di University of California (UC) San Diego, Amerika Serikat. Laporan lengkap studi ini telah dipublikasikan di Alzheimer’sand Dementia: The Journal of the Alzheimer's Association edisi daring, 25 Januari 2023.
Tim peneliti melaporkan bahwa melakukan aktivitas fisik selama 31 menit per hari dapat menurunkan risiko demensia hingga 21 persen untuk wanita berusia 65 tahun atau lebih. Bahkan, risiko demensia bisa kembali turun hingga 33 persen bila aktivitas fisik tersebut diiringi dengan tambahan 1.865 langkah harian.
Dalam studi ini, para peneliti mengambil sampel data dari 1.277 wanita sebagai bagian dari dua studi tambahan Women’s Health Initiative (WHI). Mereka mengenakan akselerometer tingkat penelitian dan melakukan aktivitas sehari-hari hingga tujuh hari untuk mendapatkan ukuran aktivitas fisik dan duduk yang akurat.
Pelacak aktivitas menunjukkan wanita rata-rata melakukan 3.216 langkah dan 276 menit aktivitas fisik ringan. Selain itu, rata-rata wanita juga tercatat melakukan aktivitas fisik sedang hingga kuat selama 45,5 menit dan 10,5 jam duduk per hari.
Kompas
Ibu dengan demensia alzheimer, Tien Suharya, mengikuti kegiatan Jalan Sehat Peduli Alzheimer di Jakarta. Ia ditemani suaminya, Yaya Suharya, 2014.
Contoh aktivitas fisik ringan dapat mencakup pekerjaan rumah tangga, berkebun, atau berjalan kaki. Sementara contoh aktivitas fisik sedang hingga kuat yakni jalan cepat.
Temuan studi juga menunjukkan bahwa lamanya waktu duduk seseorang tidak berkaitan dengan risiko lebih tinggi terkena gangguan kognitif ringan atau demensia.
Andrea LaCroix, penulis senior studi ini yang juga profesor di University of California San Diego,mengatakan, aktivitas fisik telah diidentifikasi sebagai salah satu dari tiga cara paling menjanjikan untuk mengurangi risiko demensia dan penyakit alzheimer.Upaya pencegahan sangat penting karena seseorang akan sangat sulit memperlambat atau mengobati demensia setelah mereka didiagnosis terkena penyakit ini.
Demensia adalah kondisi neurologis yang melemahkan dan dapat menyebabkan hilangnya ingatan, kemampuan berpikir, pemecahan masalah, atau penalaran.
”Intervensi dini untuk menunda atau mencegah penurunan kognitif dan demensia pada orang dewasa yang lebih tua sangat penting untuk dilakukan. Hal ini mengingat serangan demensia dimulai 20 tahun atau lebih sebelum gejala muncul,” ujarnya dikutip dari situs resmi UC San Diego, Sabtu (28/1/2023).
Steven Nguyen, sarjana postdoctoral di Herbert Wertheim School of Public Health yang juga terlibat dalam studi ini, mengatakan, informasi ini sangat penting untuk keperluan klinis dan kesehatan masyarakat. Sebab, selama ini hanya sedikit informasi tentang jumlah dan intensitas aktivitas fisik yang diperlukan untuk menurunkan risiko demensia.
”Para warga lansia dapat didorong untuk meningkatkan gerakan setidaknya dengan intensitas sedang. Mereka juga perlu mengambil lebih banyak langkah setiap hari untuk menurunkan risiko gangguan kognitif ringan dan demensia,” katanya.
Para penulis mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui pencegahan demensia khususnya untuk populasi besar yang beragam seperti pria.
Demensia adalah kondisi neurologis yang melemahkan dan dapat menyebabkan hilangnya ingatan, kemampuan berpikir, pemecahan masalah, atau penalaran. Gangguan kognitif ringan merupakan tahap awal hilangnya ingatan tetapi tidak separah demensia.
Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, demensia memengaruhi lebih dari 5 juta orang di negara ini. Jumlah itu diperkirakan akan berlipat ganda pada tahun 2050. Studi lainnya juga menemukan bahwa wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena demensia daripada pria.