Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer Bertambah
Fakultas Kedokteran di perguruan tinggi negeri dan swasta mendukung terpenuhinya dokter spesialis kedokteran layanan primer. Untuk itu, pembukaan program studi dokter spesialis terus dilakukan.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemenuhan kebutuhan dokter spesialis kedokteran layanan primer perlu terus ditingkatkan dengan menggandeng fakultas kedokteran di perguruan tinggi negeri dan swasta. Keberadaan dokter spesialis kedokteran layanan primer ini diharapkan dapat mendukung pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Sejumlah perguruan tinggi kini membuka program pendidikan dokter spesialis kedokteran keluarga layanan primer (PPDS KKLP). Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH), misalnya, membuka PPDS KKLP angkatan pertama yang akan dimulai pada 2 Maret 2023. Pendaftaran telah dibuka bagi para dokter umum yang telah bekerja minimal satu tahun, memiliki surat izin praktik (SIP) aktif, dan melaksanakan praktik kedokteran.
Rektor UPH Jonathan L Parapak, Senin (23/1/2023), menyampaikan, pembukaan PPDS KKLP ini merupakan wujud dukungan UPH terhadap upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dokter nasional. Kebijakan pemerintah tersebut telah dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Juli 2022.
”Kami bersyukur dengan diterbitkannya izin untuk membuka PPDS KKLP di UPH melalui SK Mendikbudristek Nomor 10/E/O/2023. Konsep kedokteran keluarga telah lama hadir di luar negeri dan terbukti membawa manfaat yang sangat besar bagi pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh,” tuturnya.
”Di masa depan, dokter keluarga akan memegang peranan kunci di garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat. Melalui program ini, kami berharap dapat turut berkontribusi dalam mencetak dokter-dokter spesialis yang unggul dan kompeten bagi kemajuan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia,” kata Parapak.
Dekan FK UPH Eka Julianta Wahjoepramono menjelaskan lulusan PPDS KKLP akan mendapatkan gelar Dokter Sp KKLP dan akan berpraktik di fasilitas kesehatan primer sebagai dokter keluarga. Perkuliahan akan berlangsung selama tujuh semester.
Konsep kedokteran keluarga telah lama hadir di luar negeri dan terbukti membawa manfaat yang sangat besar bagi pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Dokter keluarga merupakan bagian dari pelayanan kesehatan primer bagi pasien yang bertanggung jawab dalam memberikan pembinaan berkelanjutan (continuing care), diagnosis medis, dan penanganannya, serta memberi dukungan. Dokter keluarga juga mengomunikasikan informasi pencegahan, diagnostik, terapi, deteksi dini penyakit, dan perubahan perilaku kepada pasien.
"Kami menyadari tingginya kebutuhan masyarakat akan layanan Dokter Spesialis KKLP. Kehadiran Dokter Spesialis KKLP kelak akan mentransformasi sistem dan kualitas layanan pendidikan serta memperkuat pelayanan pada fasilitas kesehatan primer,” tambah Eka.
Fakultas kedokteran swasta lainnya yang juga mengantongi izin PPDS KKLP, yakni Universitas Yarsi Jakarta. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Rika Yuliwulandari mengutarakan, keunggulan bidang pendidikan kedokteran ditunjukkan dengan akreditasi unggul (A).
Univeritas YARSI juga sudah diberi kepercayaan untuk menjalankan pendidikan spesialis kedokteran dengan diberikannya izin pendirian program studi spesialis kedokteran keluarga layanan primer. Di Indonesia dibutuhkan sekitar 40.000 dokter spesialis kedokteran keluarga layanan primer.
Pencegahan
Sementara Ketua Program Studi Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer Universitas Gadjah Mada (UGM) Hari Kusnanto Josef dalam webinar "Kedokteran Pencegahan di Layanan Primer" yang digelar FK Universitas Yarsi, beberapa waktu lalu, memaparkan, perkembangan riset kedokteran terkini menunjukkan kaitan antara layanan kedokteran pencegahan dan layanan kesehatan primer.
Kehadiran Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (SpKKLP) mempunyai manfaat ekonomi yang besar bagi pasien dan keluarga karena akan mengurangi pembiayaan kesehatan. Dengan demikian, beban keluarga dan negara dalam pembiayaan kesehatan bisa ditekan dan sangat menguntungkan.
Selain UGM, perguruan tinggi negeri yang membuka program studi SpKKLP, yakni Universitas Indonesia (UI). Di pengujung tahun 2021, setelah melalui proses evaluasi oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes), FKUI resmi membuka prodi SpKKLP.
”Hal ini menjadi komitmen FKUI. Belajar dari pandemi Covid-19 bahwa ternyata ketahanan layanan kesehatan kita, terutama di tingkat primer ini perlu diperbaiki. Oleh karena itu, upaya yang berlangsung lama untuk menghadirkan dokter keluarga di tengah masyarakat terus dilakukan,” kata Dekan FKUI Ari Fahrial Syam.
”Program studi Prodi SpKKLP juga mendapat dukungan penuh dari Kemenkes dengan memberikan beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) karena ini merupakan kebutuhan masyarakat untuk menghadirkan para dokter keluarga yang lahir dari suatu proses pendidikan,” kata Dekan FKUI Ari Fahrial Syam.
Ketua Program Studi Sp KKLP Dhanasari Vidiawati Sanyoto mengatakan, lulusan program studi SpKKLP akan disebut sebagai Dokter SpKKLP yang mungkin akan berbeda dengan dokter spesialis lainnya yang telah ada di Indonesia. Dokter spesialis ini akan berpraktik di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) sebagai dokter keluarga dengan menerapkan ilmu kedokteran keluarga.
Program Studi SpKKLP FKUI juga memberikan kesempatan bagi dokter yang telah bekerja di layanan primer lebih dari 10 tahun sebelum tahun 2019 untuk mengikuti program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau). Dengan demikian, peserta yang berpengalaman dapat hanya mengikuti modul-modul yang dibutuhkan dan waktu tempuh studi bisa lebih singkat dari tujuh semester.
Menurut rencana, FKUI akan membuka penerimaan PPDS SpKKLP tiap semester dan memulai program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk para dokter yang telah praktik lebih dari 10 tahun di layanan primer. Kabar baiknya, dalam rangka memenuhi kebutuhan dokter spesialis di berbagai daerah di Indonesia, Kemenkes menawarkan beasiswa PPDS SpKKLP bagi dokter aparatur sipil negara (ASN) ataupun dokter non-ASN.