Waspadai ”Long Covid” untuk Kesehatan Jangka Panjang
Vaksinasi dapat mengurangi risiko perburukan akibat infeksi Covid-19. Bahkan, risiko ”long Covid” juga bisa dicegah.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
KOMPAS/RIZA FATHONI
Warga mengantre pemeriksaan kesehatan sebelum menerima vaksin penguat Pfizer di Kantor Kecamatan Senen, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Memasuki tahun keempat pandemi Covid-19, tingkat keparahan dan kematian akibat virus SARS-CoV-2 dinilai semakin menurun. Meski begitu, ancaman penurunan kualitas kesehatan akibat long Covid bisa saja terjadi. Kewaspadaan dengan menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat serta vaksinasi penting untuk mencegah terjadinya risiko perburukan kesehatan jangka panjang.
”Virus SARS-CoV-2 tetap ada sehingga risiko kesehatan jangka panjang masih harus diwaspadai. Karena, dalam lima tahun mendatang bisa meningkatkan risiko penyakit, seperti penyakit diabetes atau penyakit jantung bisa saja meningkat,” kata epidemiolog Indonesia di Griffith University, Dicky Budiman, saat webinar bertajuk ”Strategi Masa Transisi Pengakhiran Masa Pandemi Covid-19”, Sabtu (21/1/2023).
Menurut Dicky, sejumlah penelitian sudah membuktikan bahwa masalah Covid-19 berkepanjangan atau long Covid menyebabkan penurunan sistem imunitas tubuh. Artinya, ada masalah gangguan kekebalan tubuh sehingga mudah terinfeksi penyakit.
Pemberian vaksin Covid-19 terbukti tidak hanya mengurangi tingkat keparahan, tetapi juga mencegah infeksi berkembang menjadi long Covid. Karena itu, vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu cara mengendalikan pandemi harus mencakup populasi yang luas, terutama bagi kelompok rentan.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI (RAD)
Penjual makanan keliling berjalan kaki melewati mural dengan pesan untuk melawan Covid-19 di Jalan Pakin, Jakarta Utara, Senin (23/8/2021).
Meski vaksinasi Covid-19 berperan menurunkan risiko long Covid, perlu diperhatikan bahwa vaksin harus diberikan sebelum tubuh terinfeksi virus. Tujuannya, agar risiko perburukan akibat infeksi juga bisa dicegah. ”Vaksinasi penguat bertujuan untuk mendapatkan perlindungan yang lebih optimal,” katanya.
Tim peneliti di King’s College London dalam artikel yang dipublikasikan di The Lancet Infectious Diseases mengatakan, vaksinasi menyelamatkan nyawa dan mencegah penyakit serius, termasuk mengurangi risiko long Covid. Para ahli juga menyebut vaksinasi mengurangi tingkat keparahan gejala akibat sindrom tersebut. (Kompas.id, 4/9/2021).
Menurut Direktur UPN Veteran Health Research Institute Soroy Lardo, untuk menghadapi kondisi saat ini, penguatan pencegahan serta deteksi penyakit perlu lebih masif dilakukan. Selain itu, masyarakat perlu menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penyebaran penyakit menular.
Meski saat ini tingkat keparahan dan kematian akibat Covid-19 semakin menurun, kelompok rentan tetap harus waspada. ”Kewaspadaan harus terus ditingkatkan serta langkah antisipasi juga bisa segera dilakukan,” tutur Soroy yang sekaligus dokter spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik dan infeksi.
Pemberian vaksin Covid-19 terbukti tidak hanya mengurangi tingkat keparahan, tetapi juga mencegah infeksi berkembang menjadi long Covid.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Warga mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 penguat di dalam gerbong khusus di Stasiun Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/11/2022).
Soroy mengatakan, pendekatan hulu dan hilir dalam satu integrasi penguatan sistem kesehatan dapat dilakukan. Hal ini mencakup penguatan pencegahan dan deteksi penyakit, perubahan perilaku, dan kesiapsiagaan rumah sakit untuk kondisi darurat.
”Perlu membangun kesadaran organisasi, baik pemerintah maupun swasta serta partisipasi aktif masyarakat untuk membangun ketahanan kesehatan nasional. Karena potensi masalah dari pandemi Covid-19 akan selalu ada,” ujarnya.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada 20 Januari 2023, sebanyak 292 kasus baru Covid-19 terkonfirmasi, 687 pasien sembuh, dan 8 pasien meninggal dunia. Hingga saat ini, terdapat 5.979 kasus aktif Covid-19 di Indonesia, sementara total kasus yang terkonfirmasi selama ini 6.727.609.
Untuk cakupan vaksinasi Covid-19, lebih dari 448 juta dosis vaksin telah diberikan kepada masyarakat. Rinciannya, 204 juta vaksin dosis pertama, 174 juta vaksin dosis kedua, 69 juta vaksin dosis ketiga atau penguat pertama, dan 1,2 juta vaksin dosis keempat atau penguat kedua.