Sisa Cairan Nitrogen pada Makanan Bisa Memicu Kerusakan Saluran Cerna
Jika dikonsumsi, nitrogen cair bisa menyebabkan efek berbahaya bagi tubuh seperti membakar dinding pencernaan, menyebabkan kerusakan jaringan, dan perforasi atau bocornya saluran cerna.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jajanan yang dikenal dengan ”chiki ngebul” memiliki daya tarik bagi pembelinya karena seolah bisa mengeluarkan asap. Asap yang mengepul itu berasal dari nitrogen cair. Jika dikonsumsi, nitrogen cair bisa memberikan efek berbahaya bagi tubuh seperti membakar dinding pencernaan, menyebabkan kerusakan jaringan, dan perforasi atau bocornya saluran cerna.
Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Karya Medika Bekasi, Yuni Astria, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (7/1/2023), menjelaskan, fenomena kemasukan nitrogen cair ke dalam tubuh memang jarang terjadi. Namun, jika hal itu terjadi, akan menyebabkan kerusakan fatal dalam saluran pencernaan.
Menurut dia, berdasarkan laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada 2018 telah diperingatkan agar menghindari makanan atau minuman yang disiapkan dengan menambahkan nitrogen cair. Nitrogen cair yang terkandung dalam makanan atau minuman itu bisa membakar tenggorokan seseorang karena sangat dingin, yakni bersuhu mencapai minus 200 derajat celsius.
Jajanan pangan berasap nitrogen cair atau dikenal dengan ”chiki ngebul” hingga kini masih banyak dijajakan kepada anak-anak, bahkan di sekitar sekolah. Jajanan jenis ini juga bisa ditemukan di pasar, pasar malam, jajanan pinggir jalan, bahkan di mal besar.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan surat edaran berisi instruksi agar dinas kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit melaporkan temuan kasus keracunan jajanan pangan berasap nitrogen cair atau ”chiki ngebul” di wilayah masing-masing.
Imbauan dan kewaspadaan itu disampaikan melalui Surat Edaran (SE) nomor SR.01.07/111.5/67/2023 yang diteken Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Yuli Astuti Saripawan pada Kamis (3/1/2023).
Instruksi itu menyusul temuan kasus keracunan chiki ngebul yang dialami tujuh murid SD Negeri 2 Ciawang, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, akhir November 2022. Kasus serupa juga ditemukan di Bekasi dengan empat anak mengonsumsi jajanan serupa yang kemudian menyebabkan satu kasus bergejala pada 21 Desember 2022.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menerangkan, Kemenkes baru menerima dua laporan terkait keracunan chiki ngebul. Adapun penanganan yang sebelumnya para siswa dirawat, Nadia memastikan bahwa kondisi terkini mereka sudah sembuh dan telah kembali ke rumah.
Berbahaya dikonsumsi
Yuni menambahkan, ketika tidak sengaja menghirup atau menelan nitrogen cair ke tubuh, secara umum gejala yang dialami seperti dapat menyebabkan sesak napas, frostbite atau kondisi ketika kulit dan jaringan di bawahnya rusak atau mati akibat paparan suhu yang sangat dingin, dan luka bakar.
Apabila terlambat ditangani akan menimbulkan perut tampak membesar dan keras karena nitrogen cair yang masuk ke dalam tubuh dapat membakar dinding pencernaan dan menyebabkan kerusakan jaringan hingga perforasi atau bocornya saluran cerna.
Yuni menyarankan, bagi orangtua yang menemukan anaknya terkena nitrogen di kulit bisa merendam area yang terpapar dengan air hangat dan segera ke rumah sakit. Adapun yang tertelan dalam tubuh harus segera dilakukan penanganan dan pembedahan di rumah sakit.
Sementara itu, Nadia mengimbau kepada orangtua agar memastikan anak tidak membeli jajanan sembarangan. Orangtua mesti memperhatikan dan memberikan makanan yang sehat dan bergizi untuk pertumbuhan anak.
”Orangtua dapat berhati-hati dalam memberikan pangan bagi anaknya. Anak-anak masih dalam pertumbuhan sehingga membutuhkan makanan sehat dan bergizi yang lebih diutamakan daripada jajanan yang mengandung zat pewarna dan sebagainya,” kata Nadia.
Selain itu, menurut dia, penggunaan nitrogen cair pada makanan perlu pengawasan dari lembaga yang terkait agar penggunaannya tidak sembarangan.