Festival Musik Diproyeksikan Tumbuh Dua Kali Lipat pada 2023
Menurut catatan Asosiasi Promotor Musik Indonesia, pada tahun 2022 kurang lebih ada 100 acara festival musik dengan skala nasional atau regional daerah. Diperkirakan jumlahnya akan meningkat dua kali lipat di 2023.
Oleh
ZULIAN FATHA NURIZAL
·4 menit baca
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Musisi Ardhito Pramono tampil pada hari pertama konser Prambanan Jazz Festival di kompleks Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, awal Juli 2022.
JAKARTA, KOMPAS — Pada tahun 2023 diproyeksikan terjadi peningkatan festival musik dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Hal ini didorong tingginya minat masyarakat yang sudah sangat haus akan hiburan akibat terkungkung selama pandemi Covid-19. Namun, masyarakat perlu jeli dalam memilih acara sehingga terhindar dari kerugian akibat ulah pihak penyelenggara nakal.
Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia atau APMI Dino Hamid mengatakan, peningkatan festival musik itu juga terjadi akibat pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). ”Selain itu, ada juga para remaja yang sebelumnya berumur 14 tahun sebelum pandemi, kini sudah cukup umur untuk bisa menonton,” kata Dino, Kamis (5/1/2023). Dino menyebut remaja itu dengan Generasi C. Kata C diambil dari Covid-19. Pada masa pandemi, generasi ini terkurung dua tahun menonton festival musik secara daring.
Dino mengatakan, menurut catatan APMI, pada tahun 2022 kurang lebih ada 100 acara festival musik dengan skala nasional atau regional daerah. Diperkirakan jumlahnya akan meningkat dua kali lipat di 2023.
Kembalinya geliat festival musik, menurut Dino, dimulai dari bulan Juli saat status PPKM diturunkan menjadi level 1. Awalnya, agenda festival musik diadakan per bulan dan hanya ada di Jawa. Kemudian mulai kembali bergeliat dengan adanya konser di sekolah dan di daerah.
Hal senada juga disampaikan CEO Prambanan Jazz Anas Alimi. Menurut dia, pencabutan PPKM semakin meyakinkan penikmat musik untuk membeli tiket. Pada 2022, pembelian tiket baru habis pada dua minggu sebelum acara. Namun, setelahnya, untuk 2023, tiket Prambanan Jazz untuk bulan Juli habis dalam waktu hanya 1 hari.
Kapasitas penonton pada Prambanan Jazz di 2023 juga ditambah. Sebelumnya, 30.000 penonton dengan bangku di 2022, kini pihaknya menambah kapasitas penonton menjadi 10.000 penonton tanpa bangku yang dijalankan selama enam hari di bulan Juli nanti.
”Aturan ini (pencabutan PPKM) memperjelas situasi di lapangan. Hal ini yang membuat penikmat musik semakin yakin untuk datang. Hal itu juga sebagai kado akhir tahun yang melegakan bagi kami (promotor musik),” kata Anas.
Mengenai protokol kesehatan, pihaknya masih mengikuti anjuran dari pemerintah. Protokol kesehatan masih diterapkan. Namun, karena Prambanan Jazz dilaksanakan di luar ruangan, jadi penggunaan masker sebatas anjuran saja. Yang dihilangkan nantinya seperti tes antigen dan PCR.
Pintar memilih acara
Pada pengujung 2022, industri konser musik memang sempat diterpa isu negatif soal crowd control. Namun, kekhawatiran tersebut tidak berlangsung lama. Konser musik besar, seperti Soundrenaline dan DWP, tetap sukses menggelar acaranya dengan baik di pengujung tahun yang sama.
Suksesnya acara tersebut membuat kepercayaan masyarakat dan pemegang kebijakan membaik. Dirinya berharap kabar baik ini bakal terus berlanjut pada festival musik besar lainnya pada 2023. Sebab, berbagai konser musik tahunan bakal digelar lebih meriah pada 2023.
Dengan prediksi semakin ramainya penikmat musik, Anas menganjurkan agar masyarakat lebih teliti dalam melihat promotor acara. Hal itu demi meminimalkan kerugian yang diakibatkan penyelenggara.
Penonton antre menukar tiket untuk menyaksikan konser Prambanan Jazz Festival di kompleks Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, awal Juli 2022.
”Efek adanya pembatalan acara itu juga berpengaruh pada event lainnya. Padahal, tidak semua seperti itu. Kejadian itu sempat merusak kepercayaan publik yang menantikan momentum festival musik,” kata Anas.
Anas dan teman-teman anggota APMI akhirya menghubungi pemangku kebijakan untuk menyelesaikan hal ini. Kemudian disepakati adanya beberapa faktor yang harus dipenuhi sebuah promotor musik yang dapat jadi pertimbangan penikmat musik.
”Setelah kejadian itu, banyak promotor yang mendaftarkan diri ke APMI. Total kini ada 18 promotor yang telah memenuhi syarat,” kata Anas.
Ketua APMI Dino Hamid menjelaskan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bergabung dengan APMI. Syarat itu disingkat dengan 3K, yaitu kualifikasi, kapabilitas, dan kualitas.
”Dilihat juga promotor sudah melakukan acara dengan kuantitas penonton sebanyak 1.000 orang,” kata Dino. Menurut dia, sebagai penyelenggara, hal terpenting harus bisa membuat penonton merasa aman dan nyaman.
ARSIP NAREN/JUNI CONCERT
Konser showcase album It's Personal penyanyi Raisa Andriana di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (15/5/2022).
Pemilihan festival musik juga dilakukan oleh CEO Juni Records yang juga manajer penyanyi Raisa, Adryanto Pratono. Dia dan timnya melakukan penyaringan dengan melihat proposal dari penyelenggara. Penetapan tempat acara, jumlah penonton, sampai harga tiket juga menjadi pertimbangan.
”Karena kami ingin memberikan yang terbaik bagi penikmat musik. Apalagi sudah menantikan kurang lebih dua tahun karena pandemi. Momentum ini yang kita tunggu bersama,” kata Adryanto.
Dia menambahkan, geliat festival musik kembali terasa sejak Juli 2022. Pihaknya telah mengisi acara di sejumlah kota bukan hanya di dalam dan luar pulau Jawa, seperti di Makassar dan Banjarmasin.
Mengenai pencabutan PPKM, dia menyambut baik hal itu. Namun, dari pihaknya belum berencana untuk menambah kapasitas untuk konser Raisa yang akan dilaksanakan 25 Februari 2023 ini.
”Kami masih mengikuti aturan sebelumnya. Kami masih menjual di 70 persen kapasitas kursi Stadion Utama Gelora Bung Karno,” katanya. Dia menambahkan, tidak berencana menambah kapasitas penonton karena menurutnya kenyamanan penonton adalah hal yang penting.