Banjir Melanda Sejumlah Wilayah Pantura Jawa Tengah
Hujan lebat dan berkepanjangan memicu banjir di sembilan kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Oleh
AHMAD ARIF
·5 menit baca
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Warga mengevakuasi kerabatnya berusia lanjut untuk diungsikan dari rumahnya yang terkena banjir di Tanah Mas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (31/12/2022). Intensitas hujan yang tinggi dengan durasi labih dari lima jam tersebut menyebabkan bencana banjir di sejumlah wilayah Kota Semarang. Banjir yang melanda tersebut menghentikan hampir sebagian fasilitas publik.
JAKARTA, KOMPAS — Hujan lebat dan berkepanjangan memicu banjir di sejumlah wilayah pantai utara Jawa di Jawa Tengah, meliputi Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Pati. Banjir juga melanda Kabupaten Grobogan. Curah hujan tertinggi di Indonesia tercatat di Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas, Semarang, mencapai 135 milimeter dalam sehari.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Bergas C Penanggungan dalam laporan tertulis kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda pada Jumat (30/12/2022) dan Sabtu (31/12).
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, tiga curah hujan tertinggi di Indonesia selama Jumat-Sabtu terjadi di Semarang. Intensitas tertinggi tercatat di Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas, Semarang, mencapai 135 milimeter (mm). Hujan dengan intensitas ini tergolong sangat lebat.
Berikutnya, hujan dengan intensitas 95,3 mm per hari tercatat di Stasiun Klimatologi Jawa Tengah dan intensitas 92,7 mm per hari tercatat di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani.
Penumpang kereta api melintasi banjir yang menggenangi ruang tunggu di Stasiun Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (31/12/2022). Intensitas hujan yang tinggi dengan durasi lebih dari 5 jam tersebut menyebabkan bencana banjir di sejumlah wilayah Kota Semarang. Banjir yang melanda tersebut menghentikan hampir sebagian fasilitas publik.
Dampak banjir
Pusat Pengendali dan Operasi BPBD Provinsi Jawa Tengah melaporkan, banjir di Kota Semarang telah merendam beberapa titik di Kecamatan Tugu, Kecamatan Genuk, Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Semarang Utara, dan Kecamatan Semarang Timur.
Banjir di Kota Semarang juga menyebabkan Stasiun Besar Tawang terendam sehingga mengganggu perjalanan kereta api. Untuk mengurangi dampak banjir di Kota Semarang, beberapa pompa air di Kandang Kebo, Plamongan, Manggis, Banjardowo, dan Muktiharjo Lor telah diaktifkan. Beberapa warga juga telah dievakuasi ke tempat yang aman oleh BPBD Kota Semarang bersama instansi terkait lainnya.
Untuk mengurangi dampak banjir di Kota Semarang, beberapa pompa air di Kandang Kebo, Plamongan, Manggis, Banjardowo, dan Muktiharjo Lor telah diaktifkan.
Sementara itu, banjir di Kabupaten Tegal terjadi di Dukuh Kasemen RW 008 dan RW 009 Desa Sukareja. Rumah yang terdampak banjir ada sebanyak 50 unit yang dihuni 300 jiwa. Tinggi muka air banjir berkisar 50-75 sentimeter.
Di Kabupaten Pekalongan, banjir merendam 6 desa di Kecamatan Tirto, 6 desa di Kecamatan Siwalan, 2 desa di Kecamatan Buaran, dan 2 desa di Kecamatan Wonokerto. Sementara itu, di Kota Pekalongan, banjir merendam 6 kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara, 4 kelurahan di Kecamatan Pekalongan Barat, dan 4 kelurahan di Kecamatan Pekalongan Timur. Banjir tersebut menyebabkan 279 jiwa mengungsi di beberapa titik di Kota Pekalongan.
Banjir di Kabupaten Kendal melanda 7 desa di Kecamatan Kendal, 5 desa di Kecamatan Brangsong, 7 desa di Kecamatan Kaliwungu, 6 desa di Kecamatan Patebon, 3 desa di Kecamatan Pegandon, 3 desa di Kecamatan Cepiring, 2 desa di Kecamatan Rowosari, 1 desa di Kecamatan Weleri, dan 1 desa di Kecamatan Kaliwungu Selatan. Akibat banjir, sebanyak 281 jiwa mengungsi.
Sementara di Kabupaten Demak, banjir melanda Kelurahan Betokan di Kecamatan Demak, Desa Kalisari, Desa Banjarsari, dan Desa Sidorejo di Kecamatan Sayung, Desa Batu di Kecamatan Karangtengah, Desa Wonoagung dan Desa Wonowoso di Kecamatan Karangawen, Desa Sumberejo di Kecamatan Bonang, Desa Wonorejo, Desa Cangkring, dan Desa Cangkring Rembang di Kecamatan Karanganyar.
Selain dari curah hujan tinggi, banjir di Sayung, Demak, juga dipicu oleh gelombang tinggi air laut. Adapun tinggi muka air mencapai hingga 50 sentimeter, baik di jalan raya maupun yang masuk ke rumah warga.
Di Kabupaten Kudus, banjir terjadi di Desa Jati Wetan, Desa Tanjung Karang, dan Desa Jati Kulon di Kecamatan Jati, Desa Setrokalangan di Kecamatan Kaliwungu, serta Desa Termulus, Desa Mejobo, dan Desa Kesambi di Kecamatan Mejobo. Banjir menyebabkan 115 orang mengungsi.
Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Pati, yaitu di 6 desa di Kecamatan Gabus, 7 desa di Kecamatan Juwana, 2 desa di Kecamatan Jakenan, 6 desa di Kecamatan Pati, 7 desa di Kecamatan Kayen, 4 desa di Kecamatan Sukolilo, 3 desa di Kecamatan Dukuseti, dan beberapa wilayah di Kecamatan Tayu serta Kecamatan Cluwak.
Selain di kawasan pantura, banjir juga melanda Kabupaten Grobogan dengan wilayah yang terdampak meliputi Kelurahan Grobogan, Desa Tanggungharjo, dan Desa Putatsari di Kecamatan Grobogan, Desa Klambu di Kecamatan Klambu, serta Desa Tarub di Kecamatan Tawangharjo.
”Dari seluruh kejadian tersebut, belum ada laporan korban jiwa. Hingga saat ini, semua BPBD di wilayah terkait terus melakukan asesmen, berkoordinasi dengan instansi terkait, melakukan upaya pemenuhan hak dasar bagi warga terdampak, evakuasi dan penyelamatan serta upaya penanganan darurat lainnya,” kata Abdul Muhari, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Warga menuntun kendaraannya saat melintasi banjir yang menggenangi kawasan Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (31/12/2022).
Potensi cuaca ekstrem
Cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat dan angin kencang diperkirakan masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Tengah hingga hari Minggu ini, sebagaimana sebelumnya disampaikan BMKG. Selain di Jawa Tengah, hujan dengan intensitas di atas 50 mm per hari juga berpotensi di sejumlah wilayah lain di Indonesia.
Beberapa wilayah berpotensi hujan lebat tersebut meliputi Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
”Menyikapi hal itu, BNPB mengimbau kepada seluruh unsur pemerintah daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem,” kata Muhari.