”Metamesta” ditetapkan sebagai Kata Tahun Ini 2022. Padanan kata dari ”metaverse” ini masuk dalam KBBI sejak April 2022.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menetapkan metamesta menjadi Kata Tahun Ini atau KTI 2022. Selain karena banyak digunakan, kata ini dipilih untuk mengedukasi publik tentang padanan kata dari metaverse.
Menurut Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Endang Aminudin Aziz, setidaknya ada lima pertimbangan suatu kata dipilih sebagai KTI. Pertama, kata tersebut populer di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kedua, popularitas kata di Google Trends.
”Ketiga, kata ini mungkin menandai peristiwa tertentu. Lalu, kata digunakan oleh banyak kalangan atau mungkin karena keluasan distribusi kata tersebut,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (29/12/2022).
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS
Kepala Kepolisian Resor Kendari Komisaris Besar Eka Faturrahman, disaksikan Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir (kedua dari kiri), mencoba masuk ke dunia Kendari Metaverse di Kantor Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (9/5/2022). Program ini merupakan langkah lanjutan memperluas digitalisasi yang diluncurkan tepat pada Hari Ulang Tahun Ke-191 Kendari.
Metamesta merupakan padanan kata dari metaverse. Metamesta masuk KBBI pada April 2022 atas usulan masyarakat, yaitu Erlangga Saputra. Menurut KBBI, metamesta adalah ’ruang realitas virtual dalam lingkungan tiga dimensi yang dihasilkan melalui program komputer’.
Kata ini mungkin menandai peristiwa tertentu. Lalu, kata digunakan oleh banyak kalangan atau mungkin karena keluasan distribusi kata tersebut.
Endang mengatakan, penggunaan kata metamesta meningkat dan secara bertahap menjadi populer. Sejak masuk KBBI pada April 2022, kata ini telah digunakan lebih dari 30.000 kali. Metamesta juga digunakan dalam perbincangan oleh lebih dari 15,8 juta pengguna bahasa di dunia maya.
Ia menambahkan, penggunaan kata metaverse diperkirakan akan terus berkembang di masa depan. Namun, belum semua orang tahu bahwa kata tersebut memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. Metamesta pun akhirnya ditetapkan sebagai KTI untuk mengedukasi publik tentang padanan kata metaverse.
”Sebetulnya kami ingin mengubah tren penggunaan bahasa asing dengan bahasa Indonesia sehingga (padanan kata itu) jadi populer,” ucap Endang.
Dua nomine
Selain metamesta, ada dua nomine KTI 2022, yaitu presidensi dan lokapasar. Kata presidensi populer karena Indonesia memegang presidensi G20 atau menjadi tuan rumah pertemuan G20. Hingga seminggu setelah acara puncak G20 di Bali pada November 2022, kemunculan kata presidensi mencapai hampir 12 juta dalam pencarian Google. Kata presidensi juga muncul sebagai topik di media sosial sebanyak 18,6 juta kali.
Sementara itu, penggunaan kata lokapasar juga meluas setelah menjadi padanan kata dari marketplace. Kata ini dinilai menandai perubahan perilaku masyarakat dalam berbelanja.
Adapun penetapan KTI dimulai sejak tahun 2019. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek telah menetapkan sejumlah kata sebagai KTI, yaitu milenial (2019), pandemi (2020), dan vaksin (2021).
Sebelumnya, pada tahun 2021, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Kemendikbudristek Dora Amalia mengatakan, kata vaksin dibicarakan di 34 provinsi dengan tren kenaikan pada Juli 2021. Penggunaan kata melandai saat memasuki November 2021, lantas kembali naik pada Desember 2021 atau saat vaksinasi untuk anak berlaku.
”Untuk menentukan KTI, dilihat pula ketersebaran sepanjang tahun yang merata. Jumlahnya (pencarian kata vaksin) jutaan dan frekuensi ini dinamis. Saat kami menentukan, jumlahnya di atas 10 juta pencarian,” kata Dora melalui keterangan tertulis.