Jaga Protokol Kesehatan Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Masyarakat diingatkan tetap menjalankan protokol kesehatan selama libur Natal dan Tahun Baru 2023. Hal ini penting untuk mencegah merebaknya kasus Covid-19 baru meski kasus semakin menurun.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Masyarakat diingatkan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan selama libur Natal dan Tahun Baru 2023. Hal ini penting untuk mencegah merebaknya kasus Covid-19 baru meski selama ini kecenderungan kasus semakin menurun tajam.
Imbauan tersebut disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan dalam siaran persnya, Sabtu (24/12/2022). Menurut Erlina, protokol kesehatan perlu diterapkan karena status pandemi masih berlaku, termasuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang ditetapkan pemerintah.
”Meski varian baru Covid-19 yang ada saat ini tergolong ringan, bukan berarti varian lama sudah tidak ada. Oleh karena itu, kami berharap masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker, demi melindungi diri dan orang sekitar terutama saat berada di kerumunan,” ujarnya.
Erlina kembali menekankan bahwa menggunakan masker telah terbukti membantu mencegah penularan penyakit melalui percikan pernapasan (droplet). Oleh karena itu, masyarakat juga diimbai senantiasa menggunakan masker saat berada di kerumunan meski aktivitas sekitar mulai berjalan normal.
Meski varian baru Covid-19 yang ada saat ini tergolong ringan, bukan berarti varian lama sudah tidak ada.
Sementara bagi masyarakat yang sedang mengalami gejala dianjurkan tidak bepergian atau segera melakukan tes swab guna mencegah penularan kasus jika teridentifikasi positif Covid-19.
Selain itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 PB IDI juga mengingatkan agar masyarakat segera melakukan vaksinasi penguat atau booster bagi yang melakukan perjalanan ataupun tidak. Vaksinasi ini penting terutama bagi masyarakat berrisiko tinggi penularan, seperti warga lansia.
Kewaspadaan untuk senantiasa menjaga protokol kesehatan tidak hanya bagi orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai berbagai potensi penularan penyakit ketika membawa anak-anak di kerumunan.
”Aktivitas liburan bersama keluarga merupakan hal baik agar anak bersosialisasi dengan teman sebayanya dan mengurangi paparan screentime. Akan tetapi, orangtua juga perlu memperhatikan asupan makanan utama dan kudapan anak selama masa liburan ini serta melakukan vaksinasi kejar sebelum berlibur,” katanya.
Terkait pelayanan kesehatan saat libur Natal dan Tahun Baru, Ketua Umum PB IDI Moh Adib Khumaidi meminta para tenaga medis berkomitmen untuk tetap melayani. Di sisi lain, PB IDI meminta tenaga kesehatan untuk terus mengedukasi pasien dan masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan lingkungan.
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan khususnya penccegahan Covid-19 selama libur Natal dan Tahun Baru juga dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Upaya ini diperlukan karena diperkirakan terjadi lonjakan mobilisasi masyarakat sebesar 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau 44,17 juta orang.
Mobilitas masyarakat
Kementerian Kesehatan juga memprediksi selama libur Natal dan Tahun Baru akan terjadi pergerakan masyarakat dari wilayah Jabodetabek mencapai 16,5 persen atau sekitar 7,1 juta orang.Dengan tingkat mobilisasi masyarakat yang cukup tinggi tersebut, dikhawatirkan akan berpotensi terjadinya peningkatan kasus Covid-19 maupun kasus lainnya seperti kecelakaan dan kasus akut penyakit lain.
Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan Yanti Herman mengatakan, Kemenkes telah mengambil langkah antisipatif menahan laju kenaikan Covid-19 sekaligus persiapan kesehatan lainnyasaat libur Natal dan Tahun Baru. Salah satu langkah ini dilakukan melalui koordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan juga telah disiagakan di seluruh jalur mudik. Total terdapat sekitar 14.641 sarana kesehatan yang disiapkan yang terdiri dari 901 pos kesehatan, 10.321 puskesmas, 3.117 rumah sakit, 51 kantor kesehatan pelabuhan (KKP), dan 251 pusat pelayanan publik (public safety center).