Waspadai Produk Kedaluwarsa Jelang Natal dan Tahun Baru
Produk makanan kedaluwarsa saat libur Natal dan Tahun Baru patut diwaspadai terutama oleh mereka yang akan membeli parsel atau hamper.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
HIDAYAT SALAM
Pedagang menunggu pembeli parsel di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Jumat (23/12/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Tingginya permintaan makanan dan minuman untuk hantaran menjelang Natal dan Tahun Baru dikhawatirkan akan dimanfaatkan oleh sebagian pihak dengan menjual produk yang tak laik konsumsi atau kedaluwarsa. Karena itu, pengawasan peredaran produk pangan harus lebih masif dilakukan.
Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal E Halim mengatakan, peredaran makanan atau minuman yang tidak memenuhi syarat kesehatan, kedaluwarsa, kemasan, atau isinya rusak dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Oleh karena itu, konsumen dapat lebih cermat dan teliti dalam memilih produk sebelum membeli. Terlebih, sangat mungkin ada pelaku usaha yang hanya mementingkan keuntungan saja tanpa memperhatikan aspek keselamatan konsumen.
Rizal juga mendorong semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga pelaku industri untuk terlibat mengawasi peredaran produk menjelang Natal dan Tahun Baru.
”Tindakan pelaku usaha yang sengaja menjual produk kedaluwarsa yang sudah tidak layak konsumsi itu merupakan perbuatan merugikan konsumen sehingga bisa dijerat dengan ancaman pidana,” kata Rizal, Sabtu (24/12/2022).
Tindakan menjual produk yang sudah tidak layak konsumsi itu merupakan perbuatan merugikan konsumen karena melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Apalagi, produk sengaja dilepas ke pasar untuk menghabiskan stok di gudang distributor atau bahkan peritel lainnya. Kegiatan ini juga untuk mempercepat stok barang habis di pasaran.
Oleh karena itu, Rizal mengimbau agar para pelaku usaha atau produsen agar tidak memanfaatkan momentum ini dengan mencari keuntungan.
Menurut dia, penjualan hampersaat ini banyak terjadi di lokapasar. Karena itu, produsen produk dan pelaku usaha bisa diajak melakukan sosialisasi dan edukasi kepada konsumen agar cermat memilih produk makanan atau minuman.
”Pengawasan terkait barang-barang kedaluwarsa di momen saat ini tak hanya dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan tetapi bisa mengajak pihak industri atau produsen produk. Hal ini agar pengawasan dapat secara efektif dengan kerja sama berbagai sektor,” ujar Rizal.
FAKHRI FADLURROHMAN
Pelayan hotel menunggu pembeli di salah satu rumah kue jahe raksasa di lobi Hotel Gran Melia, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).
Memilih hamper
Kondisi pandemi Covid-19 kini mulai menurun memungkinkan bisnis parsel ataupun hampertumbuh kembali. Salah satunya, para pedagang parsel natal yang berada di Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Aktivitas pembeli mulai terlihat menjelang pukul 14.00-16.00. Tampak di depan toko berjejer aneka kreasi parsel unik dengan kemasan yang berbeda satu sama lain. Di dalamnya terdapat aneka macam produk makanan yang dibungkus rapi dalam kotak.
Seorang konsumen hamper natal, Budi Handoyo (42), mengatakan, parsel yang dibeli saat ini berisi aneka piring dan gelas yang dipadukan dengan kue kering untuk diberikan kepada teman sebagai kado natal. Untuk memilih parsel, ia memperhatikan apakah kondisi makanan tersebut masih baru sehingga akan aman dikonsumsi atau tidak.
Pengawasan terkait barang-barang kedaluwarsa di momen saat ini, tak hanya dilakukan Badan Pengawasan Obat dan Makanan tetapi bisa mengajak pihak industri atau produsen produk.
Penjaga toko Tiga Bersaudara Parsel, Satiyem (53), mengatakan, aneka produk makanan yang dijual merupakan barang baru yang ia beli dari sejumlah produsen. Ia memastikan barang yang dibelinya bukan barang kedaluwarsa dengan mengecek langsung ke produsen.
HIDAYAT SALAM
Pembeli parsel di Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022). Penjualan parsel sebagai hantaran Natal mulai ramai.
Menurut Satiyem, jika dirinya menjual produk yang kedaluwarsa justru akan menyebabkan kehilangan kepercayaan pembeli. Apalagi, parsel juga dapat dipesan di lokapasar yang telah memiliki standar keamanan barang atau produk.
Ada beragam paket pesanan hamper natal. Konsumen juga bebas memesan isi parsel sesuai keinginan. Biasanya, hamper berisi antara lain kue kering, cokelat, sirop, hingga piring dan gelas. Semuanya dapat dikemas menyerupai bentuk pohon natal atau rumah dengan keranjang berbahan rotan dan kayu.
Satiyem menjelaskan, harga paket hampernya dari Rp 100.000 sampai Rp 1,5 juta. Parsel natal itu juga bisa dibeli dan dipesan secara daring. Menurut dia, penjualan di lokapasar lebih banyak pembeli ketimbang yang datang langsung ke toko. Dia dapat mengirim 15-25 jenis hamper natal setiap hari.
Sementara itu, menurut External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya, produk hamper yang naik daun sejak tahun 2021 adalah cokelat, kartu ucapan, dan bingkisan aneka rupa.
Belakangan merambah juga ke peralatan rumah tangga seperti perlengkapan masak atau perlengkapan makan yang dipilih menjadi hamper. Pernak-pernik lucu juga menjadi pilihan meski angkanya belum signifikan dibandingkan bingkisan berisi makanan atau minuman (Kompas.id, 13/12/2022).