Talenta Muda Beprestasi Dipetakan dan Didukung Terus Berkembang
Indonesia memiliki talenta muda yang mampu menunjukkan prestasinya hingga tingkat inetrnasional. Dukungan bagi mereka mulai dikuatkan dengan dipetakan dan diberi insentif, terutama dalam pendidikan.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·6 menit baca
PETRUS RADITYA MAHENDRA YASA
Guru dan orangtua siswa menyemangati anaknya saat bertanding lari dalam Pekan Olah Raga Daerah (Popda) 2020 di Gor Tri Lomba Juang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/1/2020). Olahraga juga menjadi salah satu jalur prestasi selain belajar di sekolah.
JAKARTA, KOMPAS – Para talenta muda Indonesia yang beprestasi di berbagai bidang bakal dipetakan dan diikuti rekam jejaknya untuk mendukung pengembangan talenta nasional. Pengembangan diri dan pendidikan para pelajar hingga mahasiswa yang ikut dalam berbagai kompetisi Pusat Prestasi Nasional maupun lembaga lain di tingkat nasional hingga internasional akan didukung.
Sepanjang tahun 2022, Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, telah menemukenali sekitar 197.000 talenta berprestasi di tingkat daerah maupun provinsi. Selain itu, sebanyak 20.000 peserta di tingkat nasional, sebanyak 3.500 peraih kejuaraan di tingkat nasional, dan sebanyak 207 peraih medali di tingkat internasional.
Sebagai wujud manajemen talenta nasional, Puspresnas dan Badan Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Kemendikbudristek, menggelar acara Puncak Apresiasi Talenta dan Mitra Tahun 2022, Selasa (20/12/2022). Acara ini untuk memberikan apresiasi sekaligus mewadahi para talenta yang telah berprestasi sepanjang tahun 2022 untuk saling berbagi inspirasi dan membangun kolaborasi.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengungkapkan, Indonesia kaya akan talenta muda berprestasi. “Para pemenang akan terus kita konsolidasikan. Prestasi dan karya-karyanya dikurasi, dipetakan, dan direkam secara lebih baik. Hal ini untuk mendukung pelaksanaan amanat Manajemen Talenta Nasional dan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sebagaimana telah menjadi arahan Bapak Presiden,” kata Suharti.
Kemendikbudristek, lanjut Suharti, akan memperkuat basis data prestasi dan platform kurasi untuk mendukung pelaksanaan penerimaan peserta didik baru di semua jenjang pendidikan. Dengan demikian, jaminan karir belajar dan pemberian insentif/penghargaan dari peserta didik berprestasi dapat terlaksana lebih baik.
Menurut Suharti, kurasi talenta merupakan proses mengidentifikasi, menilai, menyimpulkan, dan memberikan pengakuan resmi kepada ajang yang digelar di luar Puspresnas maupun peserta didik berprestasi. Hasil kurasi akan masuk pencatatan database ajang talenta dan peserta didik berprestasi Puspresnas.
Kurasi talenta bertujuan memberikan pengakuan resmi pemerintah kepada ajang talenta maupun peserta didik berpestasi. Sebab, mereka berhak mendapatkan manfaat dari prestasi untuk mendukung karir belajar atau karir profesionalnya, misalnya beasiswa, kemudahan masuk jenjang pendidikan berikutnya melalui jalur prestasi dalam program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan sebagainya.
Menunjukkan prestasi
Secara terpisah, Direktur Center For Young Scienties (CYS) Monika Raharti yang dihubungi dari Jakarta, Kamis (22/12/2022), mengatakan, pihaknya selama ini mendorong pelajar SMA Indonesia untuk ikut ajang kompetisi peneliti belia tingkat internasional atau International Conference of Young Scientists (ICYS). Seleksi dilakukan bertahap lewat Lomba Peneliti Belia di daerah dan nasional yang bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di daerah. Hasilnya, pelajar Indonesia tak kalah prestasinya dalam melahirkan ide-ide riset di berbagai bidang sehingga mendapatkan prestasi di tingkat internasional.
“Kami masih belum mengajukan kurasi karena masih sibuk dengan penyelenggaraan lomba peneliti belia. Habis itu, baru bisa mengajukan kurasi semua lomba yang kami koordinasikan,” kata Monika.
Menurut Monika, jika lomba terkurasi, Puspresnas akan menerbitkan semacam surat rekomendasi yang mengindikasikan kelas lomba tersebut atau kualitas sertifikatnya. Dari situ bisa dihitung skornya sesuai versi Kemendikbudristek yang bisa digunakan untuk pengajuan beasiswa dari pemerintah.
Monika mengatakan, sistem manajemen talenta dinilai sudah sesuai harapan, memberikan ruang pada pihak selaian penerima untuk berkontribusi dalam pemuliaan talenta. “Hanya satu yang masih mengganjal, apakah lomba yang diselenggarakan pemerintah juga mengikuti kurasi? Demi keadilan dan transparansi,” kata Monika.
Monika menambahkan, keikutsertaan pelajar dalam kompeteisi internasional di luar yang didukung Puspresnas, penting juga mendapatkan dukungan pendanaan dari pemerintah. Dari pengalaman CYS, tidak mudah untuk bisa mendapatkan dukungan dana bagi pelajar yang berkompetisi ke luar negeri. Alhasil, untuk berkiprah di ajang inetrnasional, memang masih mengandalkan kemampuan finansial orangtua peserta.
ESTER LINCE NAPITUPULU
Monika Raharti (kelima dari kiri) bersama peneliti belia Indonesia yang didampinginya ke ajang lomba peneliti belia internasional, ICYS. Tim penelitia belia Indonesia diakui dunia dengan topik riset keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Tim Olimpiade Fisiska Indonesia (TOFI) Hendra Kwee mengaku baru mengetahui program kurasi untuk para talenta yang mengikuti lomba di luar Puspresnas. Selama ini, melalui Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas Negeri (Simetri), Hendra dan tim mempersipakan anak-anak Indonesia yang jago di bidang fisika untuk mengikuti kompetisi olimpiade fisika tingkat Asia. Prestasi anak-anak Indonesia yang tergabung di TOFI juga membanggakan. Prestasi mereka membuka jalan untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri hingga doktor, bahkan ada yang berkarir di luar negeri.
“Kegiatan Yayasan Simetri ini murni swasta. Kami berusaha untuk mencari dukungan sponsor untuk persiapan dan pemberangkatan pelajar Indonesia yang berprestasi ke berbagai kompetisi di luar negeri, khususnya Fisika. Ada anggota tim yang juga sudah mendapat Beasiswa Indonesia Maju, tahun ini juga setidaknya ada tiga peserta,” kata Hendra.
Beri penghargaan
Suharti mengatakan, Kemendikbudristek bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) berkomitmen memperkuat dan memperluas pemberian penghargaan berupa beasiswa gelar dan nongelar bagi peserta didik berprestasi melalui Program Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Di tahun 2022, sebanyak 171 orang sedang menempuh studi di berbagai perguran tinggi utama dunia.
“Pemberian insentif dan penghargaan juga kita berikan kepada satuan pendidikan berprestasi melalui bantuan operasional sekolah/BOS Kinerja Prestasi yang terus diperbanyak dan diperluas sasarannya tahun depan,” kata Suharti.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, mengungkapkan, banyak perlombaan atau turnamen yang menjadi kesempatan bagi para pelajar untuk menumbuhkan bakatnya. Namun, belum didukung program-program yang bertujuan memastikan pengembangan bakat secara berkelanjutan. Karena itu, Kemendikbudristek membentuk Puspresnas sebagai unit kerja yang fungsinya berfokus pada manajemen talenta.
Selama tiga tahun terakhir, Puspresnas telah menjalankan program Ajang Berprestasi dan Ajang Talenta mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga perguruan tinggi. “Banyak bidang yang bisa dipilih sesuai dengan bakat dan minat masing-masing anak, sehingga para pelajar Indonesia saat ini lebih merdeka dalam berkarya dan berprestasi,” kata Nadiem.
Kurasi talenta bertujuan memberikan pengakuan resmi pemerintah kepada ajang talenta maupun peserta didik berpestasi.
Vinka Anindya Aurora, siswa kelas XII SMA Negeri 61 Jakarta peraih medali perak Olimpiade Sains Nasional 2022 Bidang Geografi mengisahkan dirinya memilih bidang geografi karena ilmunya dinamis dan sangat luas, tidak terpatok pada hitung-hitungan dan rumus-rumus. “Geografi itu luas dan kadang soalnya juga bersifat acak, misalnya tentang kota-kota yang pernah kita lewati atau tentang budaya. Jadi, geografi itu gabungan dari pelajaran lainnya dan itu seru,” ungkap Vinka yang pernah gagal untuk masuk seleksi nasional, namun tidak menyerah untuk terus mencoba.
Johan Lukito yang pernah mengikuti World School Debating Championship bersyukur karena mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju dari Pemerintah Indonesia. Puspresnas telah serius mengelola talenta berprestasi di Indonesia melalui insentif komprehensif.
“Semisal kalian peraih medali, akan lebih mudah diterima di perguruan tinggi negeri. Seperti aku yang bisa diberikan beasiswa penuh untuk belajar menempuh beasiswa S1 di Kanada. Semua proses seleksi ini juga dilakukan dengan sangat holistik dan tidak diskriminatif,” kata Johan.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA
Sebuah papan yang berisi kata-kata semangat bagi atlet dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2019 Anak Berkebutuhan Khusus di Gor Tri Lomba Juang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (28/8/2019). Ajang tersebut untuk mendorong anak berkebutuhan khusus dapat percaya diri dan beprestasi selain dari pendidikan akademis.
Tidak hanya bagi talenta muda reguler, Puspresnas juga memfasilitasi siswa dengan kebutuhan khusus unutk berprestasi. Alif Akbar Eka Junata siswa SLB Negeri 1 Bantul, Yogyakarta, meraih juara pertama Lomba Cipta-Baca Puisi dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Tingkat Nasional Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (FSL2N PDBK) tahun 2022. "Saya berharap teman-teman enggak perlu malu atau merasa berbeda dari orang lain. Kita semua sama, punya kelebihan dan kekurangan. Percayalah bahwa pelangi indah karena berbeda," tutur Alif.