Peran ganda dijalankan sebagian perempuan Indonesia saat ini. Hal ini menjadi kelebihan peran yang menjadikannya tumpuan penting dalam keluarga dan karier.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
FAKHRI FADLURROHMAN
Ketua DPR Puan Maharani (kedua dari kiri) dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati (kanan) hadir dalam acara Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022 di The Kasablanka Main Hall, Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (17/12/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Sebagian perempuan menjalani peran ganda, yakni sebagai ibu dan istri di rumah serta sebagai pekerja di luar rumah. Hal ini membuat perempuan mesti bekerja lebih keras dari laki-laki agar peran itu tidak serta-merta menghambat mereka untuk berdaya.
”Perempuan-perempuan pasti merasakan kerja double yang tidak cuma di rumah, tetapi juga di luar. Peran ganda (istilahnya). Di rumah kita harus bisa berperan sebagai ibu dan istri, serta mengurus anak dan suami. Di luar, kita juga harus bisa membuktikan bahwa kita mampu (bekerja dengan baik),” tutur Ketua DPR Puan Maharani saat menghadiri Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022 di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Berdasarkan riset Jurnal Perempuan pada 2018, ibu rumah tangga di Indonesia menghabiskan waktu 13,5 jam per hari untuk melakukan pekerjaan domestik atau rumah tangga. Durasi kerja ini lebih tinggi dibandingkan dengan waktu rata-rata di Asia Pasifik, yakni 7,7 jam per hari. Adapun pekerjaan rumah tangga termasuk jenis pekerjaan yang tidak dibayar.
Jangan lupa kodrat sebagai perempuan karena itu adalah kelebihan kita. Perempuan itu detail, mau tahu, dan kalau mengerjakan sesuatu harus sampai tuntas.
Sebelumnya, Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) mencatat bahwa perempuan bekerja tiga kali lebih lama dari laki-laki di keluarga. Jam kerja panjang dan bayaran yang minim membuat perempuan ada di posisi rentan.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI
Seorang perempuan menulis pesan saat perhelatan Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022 di Jakarta, Jumat (16/12/2022).
Hal tersebut juga memperlebar ketimpangan, baik dari sisi jender maupun ekonomi. Menurut Laporan Ketimpangan Dunia atau World Inequality Report (WIR) 2022, pendapatan tenaga kerja perempuan di Indonesia pada 2020 hanya 24,8 persen dari total pendapatan tenaga kerja nasional. Angka ini tidak banyak berubah dalam 30 tahun terakhir.
Pada 1990, pendapatan tenaga kerja perempuan hanya 21 persen dari angka nasional. Angka itu naik beberapa dekade setelahnya, tetapi tidak signifikan, yaitu 2020 (23,5 persen), 2010 (23,7 persen), dan 2020 (24,8 persen).
Puan mengatakan, perempuan mesti saling mendukung untuk mengatasi tantangan ini. Selain itu, ia mendorong agar perempuan merangkul karakter keperempuanannya.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Pengunjung menikmati hiburan musik dalam even Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022 di The Kasablanka Main Hall, Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (16/12/2022)
”Jangan lupa kodrat sebagai perempuan karena itu adalah kelebihan kita. Perempuan itu detail, mau tahu, dan kalau mengerjakan sesuatu harus sampai tuntas,” ucap Puan.
Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, pemberdayaan perempuan mengalami tren positif dari waktu ke waktu. Misalnya, sebagian perempuan kini berani mencalonkan diri sebagai kepala desa. Akses pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi juga kini menyasar perempuan.
Walau demikian, upaya menyetarakan posisi perempuan dan laki-laki di masyarakat masih dinilai sebagai pekerjaan rumah besar. Butuh kerja sama pemangku kepentingan lintas sektor untuk mencapai kesetaraan, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat.
”Partisipasi perempuan sudah bagus, tetapi belum memenuhi target yang diinginkan. (Target) kesetaraan masih jauh karena peningkatannya masih sangat kecil,” kata Bintang.
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati hadir di acara Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022, Sabtu (17/12/2022) di Jakarta. Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022 merupakan festival kreatif yang diselenggarakan pada 16-17 Desember oleh harian Kompas bersama Kementerian PPPA.
Untuk menggenjot kesetaraan jender, Kementerian PPPA memulai program Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Mengutip laman Sekretariat Kabinet RI, program ini diinisiasi pada 2021 di 10 desa percontohan. Pada 2022, Kementerian PPPA mengembangkan program ini di 132 desa lain. Jumlah DRPPA kini bertambah menjadi 156 desa dan 70 kelurahan.
”(Upaya pemberdayaan perempuan) dimulainya dari daerah. Sejauh mana (komitmennya). Jika biasanya menteri ke daerah membawa bantuan, Menteri PPPA ke daerah untuk minta bantuan ke bupati soal kebijakan untuk anak dan perempuan,” tutur Bintang.
Adapun Inspirasi Perempuan Indonesia Fest 2022 berakhir pada Sabtu (17/12/2022) malam. Festival kreatif yang berlangsung sejak 16 Desember 2022 ini diselenggarakan harian Kompas bersama Kementerian PPPA.
Festival ini dimeriahkan pula dengan lomba fotografi dan lomba karya tulis. Total ada 24 pemenang lomba fotografi dari empat kategori, yaitu umum, jurnalis, pelajar, dan mahasiswa. Pemenang lomba karya tulis juga 24 orang. Para peserta berasal dari berbagai daerah, seperti Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, dan Lampung.