Hasil Aplikasi Elsimil: Erina Gudono Siap Menjadi Ibu
Calon pengantin yang mendaftarkan pernikahannya di kantor urusan agama wajib mengunduh aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil) untuk mendeteksi potensi melahirkan anak tengkes berdasar kesehatan ayah-ibu.
Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
·4 menit baca
Putra ketiga Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, Sabtu (10/12/2022) siang, telah melangsungkan pernikahannya dengan Erina Sofia Gudono di Yogyakarta. Hari ini, acara akad nikah dan panggih akan berlangsung di Yogyakarta. Sementara besok, Minggu (11/12/2022), akan berlangsung kirab dan tasyakuran pernikahan di Surakarta.
Sebagai calon pengantin, Kaesang dan Erina telah menyerahkan berbagai persyaratan pernikahan secara lengkap, termasuk sertifikat Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil). Berkas persyaratan pernikahan itu telah diserahkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) Depok, Sleman, tempat akad nikah yang berlangsung di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo.
Kepala KUA Depok, Sleman, Muhammad Wiyono kepada Tim Media Center Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kamis (8/12/2022), mengatakan, berkas pernikahan Kaesang dan Erina telah lengkap. ”Berkas persyaratan sudah komplet, termasuk sertifikat Elsimil dari KUA Mlati, Sleman, tempat domisili Erina,” katanya.
Elsimil adalah aplikasi yang dikembangkan BKKBN bersama Kementerian Agama untuk pencegahan tengkes atau stunting dari hulu dan mulai diberlakukan sejak awal 2022. Aplikasi ini berguna untuk mendeteksi lebih awal potensi lahirnya bayi tengkes berdasarkan kondisi kesehatan calon pasangan pengantin.
Calon pengantin wajib mengunduh aplikasi ini tiga bulan sebelum menikah. Selanjutnya, mereka mengisi kuesioner Elsimil berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan calon pengantin. Berikutnya, aplikasi akan melakukan penilaian otomatis untuk menentukan apakah kondisi calon pengantin perempuan itu ”ideal” atau ”berisiko” untuk hamil dan melahirkan.
Seorang calon pengantin dianggap ideal untuk hamil dan melahirkan jika berumur 21-35 tahun, indeks massa tubuhnya atau perbandingan antara berat badan dan tinggi tubuh berkisar 18,5-25,0, lingkar lengan atas lebih dari 23,5 sentimeter (cm), dan kadar hemoglobin 12 gram per desiliter (gr/dl)-16 gr/dl. Status merokok calon pengantin laki-laki dan perempuan juga diperhitungkan.
Saat Tim Media Center BKKBN berkunjung ke rumah Erina pada akhir November lalu, Erina mengatakan, pengisian kuesioner Elsimil mudah dan informasi yang disampaikan jelas. Dari data kesehatan Erina yang dimasukkan ke Elsimil, hasilnya kondisi Erina dinyatakan ideal untuk hamil dan melahirkan atau berwarna hijau.
”Banyak informasi yang dibutuhkan oleh calon pengantin maupun calon ibu yang mempersiapkan kehamilan setelah menikah ada di dalam aplikasi Elsimil,” katanya.
Erina juga mengajak anak muda yang akan menikah untuk menjaga kesehatan diri dan pasangannya. Jika pasangan tersebut kemudian hamil, maka kondisi kesehatan mereka mendukung untuk menjadi ibu dan ayah yang sehat serta lahirnya anak-anak yang tidak mengalami tengkes.
Pencegahan tengkes dari hulu, sejak sebelum pasangan menikah, diperlukan sebab proses pembentukan janin berlangsung jauh sebelum hubungan suami-istri terjadi. Karena itulah, BKKBN getol mengingatkan semua calon pengantin untuk tidak hanya memikirkan pesta pernikahan, tetapi bagaimana menyiapkan diri menjadi calon ayah dan ibu sejak jauh hari.
Calon pengantin perempuan yang kekurangan zat gizi mikro rentan menjadi calon ibu yang juga kekurangan nutrisi. Akibatnya, mereka berpeluang melahirkan anak tengkes, berat bayi lahir rendah, serta berbagai risiko kehamilan dan persalinan. Sementara calon pengantin laki-laki diminta mengubah gaya hidupnya dan berhenti merokok minimal 75 hari sebelum pernikahan agar sperma yang dihasilkan berkualitas.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam seminar ”Hasil Kajian Kebijakan Program Percepatan Penurunan Stunting pada Enam Pulau di Indonesia Tahun 2022”, Kamis (8/12/2022), mengatakan, dari 1,9 juta pernikahan di Indonesia setiap tahun, sebanyak 1,6 juta pasangan atau 84 persen di antaranya hamil pada setahun pertama setelah menikah.
Yang menyedihkan, dari 1,6 juta kehamilan itu, 24,4 persen bayi atau hampir 400.000 bayi lahir dalam kondisi tengkes. Kondisi ini berdampak besar bagi tumbuh kembang bayi, perkembangan kognitif, kemampuan belajar, daya tahan dan produktivitasnya saat dewasa, hingga risiko berbagai penyakit degeneratif.
Buruknya kondisi kesehatan masyarakat akibat tengkes itu berpengaruh besar bagi produktivitas bangsa. Padahal, mereka dibutuhkan sebagai penggerak utama pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan bangsa.
”Jangan hanya terfokus pada foto prewedding dan pesta pernikahan, tetapi perhatikan juga proses prekonsepsi,” katanya. Pendekatan sejak pranikah dalam mengatasi tengkes itu diharapkan tidak hanya mencegah 400.000 bayi lahir tengkes, tetapi juga menurunkan angka tengkes yang pada 2021 masih mencapai 24,4 persen menjadi 14 persen pada 2024.
Jangan hanya terfokus pada foto preweddingdan pesta pernikahan, tetapi perhatikan juga proses prekonsepsi.
Kalaupun hasil Elsimil calon pengantin dinilai berisiko atau berwarna merah, bukan berarti mereka tidak akan diperbolehkan menikah. Pasangan tersebut tetap akan diproses pernikahannya oleh KUA setempat, tetapi mereka akan didampingi Tim Pendamping Keluarga (TPK) BKKBN untuk melakukan sejumlah intervensi.
Pengantin dengan kondisi berisiko untuk hamil akan disarankan untuk menunda kehamilan terlebih dahulu. Sembari itu, tim TPK BKKBN akan merekomendasikan sejumlah hal dan memonitor status gizi pengantin baru sampai mereka akhirnya siap atau berada dalam kondisi ideal untuk hamil.
Sama seperti pernikahan, kehamilan juga perlu direncanakan dan disiapkan secara matang. Kehamilan yang terencana akan berdampak baik bagi anak yang akan dilahirkan ataupun sang ibu. Bagaimanapun, janin dan anak yang sehat hanya akan lahir dari ayah dan ibu yang juga sehat. Karena itu, calon pengantin juga harus menginvestasikan tenaga dan waktu untuk menjaga kesehatan demi lahirnya buah hati yang berkualitas.