logo Kompas.id
HumanioraWarisan Budaya Tak Benda Akan ...
Iklan

Warisan Budaya Tak Benda Akan Didigitalisasi

Data warisan budaya tak benda selama ini masih tersebar dan belum semuanya bisa diakses publik. Digitalisasi data warisan budaya tak benda diharapkan bisa mengatasi isu tersebut.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 3 menit baca
Tampilan <i>dashboard</i> yang dikerjakan kelompok peneliti Studi Kultura Indonesia untuk digitalisasi warisan budaya tak benda (WBTB). Program digitalisasi ini dilakukan bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini masih berlangsung. Ada 200 WBTB dari total 1.728 WBTB yang telah didigitalisasi. WBTB yang didigitalisasi adalah yang telah ditetapkan sebagai WBTB melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Foto diambil saat sosialisasi digitalisasi WBTB secara daring, Rabu (7/12/2022).
TANGKAPAN LAYAR

Tampilan dashboard yang dikerjakan kelompok peneliti Studi Kultura Indonesia untuk digitalisasi warisan budaya tak benda (WBTB). Program digitalisasi ini dilakukan bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini masih berlangsung. Ada 200 WBTB dari total 1.728 WBTB yang telah didigitalisasi. WBTB yang didigitalisasi adalah yang telah ditetapkan sebagai WBTB melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Foto diambil saat sosialisasi digitalisasi WBTB secara daring, Rabu (7/12/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Warisan budaya tak benda Indonesia akan segera didigitalisasi. Hingga kini, uji coba digitalisasi dilakukan terhadap 200 warisan budaya tak benda. Publik dapat mengakses informasi soal warisan budaya setelah digitalisasi rampung.

Salah satu warisan budaya tak benda (WBTB) yang telah didigitalisasi adalah sape, alat musik tradisional suku Dayak di Kalimantan. Ada pula kapal pinisi yang identik dengan suku Bugis-Makassar, asinan Betawi, kain lurik dari DI Yogyakarta, tradisi lisan Tanggomo dari Gorontalo, noken atau tas tradisional masyarakat Papua, hingga bejenjang atau ritual pengobatan tradisional dari Kepulauan Riau.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000