Lewat Pendidikan Tinggi, Generasi Muda Siap Masuki Dunia Profesional
Perguruan tinggi harus memahami kebutuhan mahasiswa untuk siap kerja di dunia profesional dan beradaptasi dengan kehidupan. Pendidikan tinggi model hybrid yang memadukan kelas dan kehidupan nyata semakin dibutuhkan.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim (kiri) dalam bincang-bincang yang dipandu Presiden Singapore Management University (SMU) Lily Kong di Jakarta, Selasa (6/12/2022) malam. Nadiem menjadi tamu kehormatan dalam peluncuran Overseas Center Jakarta (OCJ) SMU.
JAKARTA, KOMPAS – Investasi pada pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, dinilai akan cepat memberi imbal hasil berupa sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk itu, para generasi muda bangsa harus bisa mengakses pendidikan tinggi agar mereka siap memasuki dunia profesional dan kehidupan yang terus berubah.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim menyampaikan hal itu dalam bincang-bincang yang dipandu Presiden Singapore Management University (SMU) Lily Kong di Jakarta, Selasa (6/12/2022) malam. Nadiem menjadi tamu kehormatan dalam peluncuran Overseas Center Jakarta (OCJ) SMU.
Untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak muda Indonesia mendapat paparan pendidikan kelas dunia, Indonesia menyambut kesempatan kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi top dunia yang saling menguntungkan.
Kolaborasi tersebut membuka peluang peningkatan mobilitas mahasiswa Indonesia ke luar negeri, kolaborasi riset para akademisi dan industri, pertukaran pengetahuan, hingga kolaborasi akademisi, dunia bisnis, dan pemerintah. Peluang itu makin terbuka seiring dengan kehadiran pusat luar negeri atau OCJ SMU pertama di Jakarta.
“Kami merasa terhormat SMU memilih Indonesia sebagai kantor luar negeri pertama. Pemerintah Indonesia mendorong mobilitas mahasiswa untuk belajar di luar negeri demi membangun jaringan pertemanan sepanjang hidup. Dari pengalaman saya yang lulus SMA di Singapura masih berhubungan baik dengan teman-teman,” tuturnya.
Nadiem pun berbagi pandangan tentang perguruan tinggi yang harus berani mengambil resiko bertransformasi. Apalagi perguruan tinggi akan melayani para mahasiswa yang tak sekadar butuh belajar di kampus dan mendapat nilai-nilai kuliah bagus. Para anak muda kini dituntut menjadi inovator, kreatif, mampu memecahkan masalah, dan beradaptasi.
“Harapan itu tidak bisa diwujudkan jika ekosistem perguruan tingginya tidak kreatif, inovatif. Karena itu, perguruan tinggi harus berani mengambil resiko untuk berubah. Pendidikan tidak lagi hanya menaruh mahasiswa di kelas, lalu menguji mereka untuk medapatkan nilai baik. Namun, para mahasiswa sudah mulai memahami apa yang mereka mau. Mereka ingin lulus dari kuliah dengan kemampuan untuk siap kerja dan menjadi manusia yang utuh,” papar Nadiem.
Belajar secara nyata
Menurut Nadiem, perguruan tinggi kini harus mampu menjadi fasilitator bagi mahasiswa untuk dapat belajar secara nyata. Mereka bisa belajar di perusahaan di biadang kewirausahaan, sociopreneur , pelatihan di industri, maupun di bidang sosial. Pendidikan tinggi hybrid tidak hanya di kelas, namun di ruang kelas butuh keikusertaan banyak pihak.
“Para mahasiswa tidak hanya butuh akademisi di ruang kelas. Para praktisi pun dapat mengajar. Bahkan bisa belajar di perusahaan, pemerintahan, maupun sektor non-profit. Dengan model hybrid dapat mencegah universitas dari masalah tidak relevan,” kata Nadiem.
Perwujudan dari perkuliahan model hybrid dijalankan lewat Kampus Merdeka. Mahsiswa diberi hak tiga semester untuk belajar di luar program studi. Ada yang bisa dilakukan di luar kampus dengan pengakuan satuan kredit semester.
“Harapan terbesar saya bahwa negara-negara yang memiliki perguruan tinggi terbaik di dunia, seperti Singapura, akan membuka pintu pada mahasiswa Indonesia dan akademisi Indonesia untuk berkolaborasi,” ujar Nadiem.
Pertumbuhan asia
Sementara itu, Lily Kong, mengatakan, SMU berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat dan perekonomian Asia melalui pendidikan, penelitian, inovasi, dan kewirausahaan, khususnya dalam hal transformasi digital dan kehidupan serta pertumbuhan yang sustainable di Asia. SMU akan mendirikan overseas center di sejumlah kota Asia dan membangun ekosistem untuk berbagi pengetahuan, melakukan penelitian, dan memberdayana bisnis, komunitas, serta masyarakat dalam negeri.
“Indonesia telah menjadi mitra dekat SMU dalam beberapa dekade terkahir. Selama bertahun-tahun, SMU telah menjadi host bagi mahasiswa dan profesor dari Indonesia yang memiliki talenta luar biasa. Dengan peresmian SMU Overseas Center Jakarta, kami berharap dapat memperluas pendidikan dan memperkuat kerja antara Indonesia dan Singapura dalam hal pengembangan pendidikan dan talenta,” kata Lily.
Lebih lanjut Lily memamparkan, Indonesia merupakan negara dengan perekonomian dan jumlah lulusan perguruan tinggi terbesar di Asia Tenggara. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang sangat strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara.
SMU ingin turut membantu tenaga kerja, perusahaan, pemerintah dan pelaku industri di Indonesia agar dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan kelas dunia dari SMU yang menyediakan berbagai program edukasi profesional lanjutan dan program pascasarjana.
“Selain itu, SMU akan memperkuat upaya bilateral untuk mengembangkan dan melaksanakan berbagai inisiatif dan program kolaboratif untuk membangun sumber daya manusia yang intelek dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam negeri,” kata Lily.
DOKUMENTASI HUMAS DIKTIRISTEK
Pelepasan mahasiswa Indonesia yang terpilih menjadi peserta IISMA 2022 ke kampus tujuan di luar negeri, salah satunya Singapura. Kemendikbudristek semakin meluaskan kemitraan dengan kampus di banyak negara untuk memberikan keragaman pilihan bagi mahasiswa Indonesia.
Direktur OCJ SMU Shoeb Z mengatakan, peresmian gedung OCJ pertama di Indonesia ini dalam rangka memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat dan mendukung strategi pertumbuhan Asia atau Growth in Asia demi mengembangkan dunia usaha yang lebih kompetitif di kawasan Asia.
Melalui OCJ, akan semakin terbuka upaya untuk menjaga hubungan baik antara SMU dengan berbagai institusi pendidikan tinggi, pelaku usaha, dan pembuat kebijakan di Indonesia. Selain dengan perguruan tinggi, kolaborasi juga dilakukan dengan Kamar Dagang dan Industri Inonesia (Kadin)
“Indonesia merupakan sebuah economic powerhouse. Indonesia memiliki perekonomian yang berkembang cukup pesat dan sangat berpengaruh dalam mengubah masa depan Asia. Kolaborasi dengan berbagai perusahaan, institusi pendidikan tinggi, lembaga pemerintah, dan masyarakat merupakan hal yang penting dalam pengembangan talenta, lewat kepemimpinan, inovasi, dan kewirausahaan, baik di Singapura maupun Indonesia,” tambah Shoeb.