Badan Nasional Penanggulangan Bencana sejauh ini mencatat masih ada 11 korban gempa Cianjur yang hilang. Adapun korban luka berat yang dirawat di fasilitas kesehatan sebanyak 108 orang.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·2 menit baca
CIANJUR, KOMPAS — Hari ketujuh pascagempa bumi Cianjur, Jawa Barat, tercatat korban tewas mencapai 321 orang. Hal ini menyusul ditemukan tiga korban di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022).
Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril mengatakan, pencarian akan terus dilakukan. Tak hanya menggunakan alat berat, pencarian dibantu anjing pelacak dan alat pendeteksi kehidupan. Selain Cijedil, pencarian korban hilang dilakukan di kawasan Cicadas dan Sate Shinta.
”Proses pencarian korban hilang dibagi menjadi tiga titik: warung Sate Shinta, RT 003 Desa Cijedil, dan Kampung Cicadas. Sementara besok akan memastikan lagi keberadaan korban hilang yang masih berada di warung Sate Shinta,” ujarnya dalam konferensi pers, Minggu Sore.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejauh ini mencatat masih ada 11 korban hilang. Adapun luka berat yang dirawat di fasilitas kesehatan sebanyak 108 orang.
BNPB juga mengidentifikasi 325 lokasi pengungsian yang tersebar di 15 kecamatan. Terdapat 183 lokasi pengungsian terpusat, yang di setiap tempatnya terdapat lebih dari 25 orang. Pengungsian mandiri yang diisi sejumlah keluarga tercatat 142 lokasi. Jumlah pengungsi saat ini yang terdata sebanyak 73.874 orang.
Pemulihan pascabencana
Adapun rumah rusak berat ada 27.434 unit, rusak sedang 13.075 unit, dan rusak ringan 22.124 unit. Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, setelah kondisi aman dan tidak ada gempa susulan, para pengungsi yang memiliki rumah rusak ringan dapat mulai kembali ke rumah. Walaupun begitu, masyarakat masih masih khawatir terjadi gempa susulan. ”Kita berharap titik-titik pengungsian yang terpusat atau komunal sudah mulai berangsur kembali ke tempat tinggalnya yang rusak ringan atau sedang,” katanya.
Menurut Suharyanto, dalam waktu dekat tenda-tenda keluarga yang berdekatan dengan rumah para pengungsi akan dibangun. Hal ini untuk mempermudah percepatan pemulihan pascabencana. Ia juga memastikan bantuan logistik tetap diberikan kepada pengungsi yang akan kembali ke rumahnya.
Proses pencarian korban hilang dibagi menjadi tiga titik: warung Sate Shinta, RT 003 Desa Cijedil, dan Kampung Cicadas. Sementara besok akan memastikan lagi keberadaan korban hilang yang masih berada di warung Sate Shinta.
”Kita, targetnya, setelah 14 hari tanggap darurat ini selesai, akan mulai dibangun rumah-rumah yang alami kerusakan barat. Walaupun tidak ada batasan dalam pembangunan rumah tersebut, tetapi jika semakin cepat dilakukan, maka akan semakin baik,” kata Suharyanto.
Bupati Cianjur Herman Suherman menambahkan, pendataan rumah rusak berat sudah dilakukan hari ini. Harapannya, langkah ini mempercepat pembangunan rumah yang rusak berat. Sementara untuk relokasi bagi para pengungsi sudah disiapkan tanah dengan luas 2 hektar dan akan dibangun sekitar 200 rumah di situ.
”Jika berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika kondisinya dinilai aman, maka masyarakat yang mempunyai rumah rusak ringan bisa kembali ke rumah. Disiapkan juga tenda-tenda keluarga yang berdekatan dengan tempat tinggal para pengungsi tersebut,” katanya.