E-Tricycle, Kendaraan Niaga Listrik Roda Tiga untuk Disabilitas
Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN mengembangkan sepeda motor listrik roda tiga untuk penyandang disabilitas. Motor listrik ini sekaligus bisa mendukung pemberdayaan disabilitas dalam berniaga.

Inovasi E-tricycle yang dikembangkan Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN.
Keterbatasan bukan menjadi penghalang kaum disabilitas untuk berwirausaha. Dengan bekal semangat dan keterampilan, penyandang disabilitas pun bisa berbisnis dan berusaha sehingga dapat menghidupi diri sendiri dengan baik.
Meski begitu, adanya sarana dan prasarana yang mendukung serta fasilitas yang memadai akan membantu mereka untuk bisa lebih optimal dalam berwirausaha. Saat ini tidak sedikit penyandang disabilitas yang berjualan berkeliling menggunakan sepeda motor.
Namun, karena adanya keterbatasan dalam menggunakan sepeda motor roda dua, akhirnya mereka memodifikasi sepeda motor yang ada di pasaran saat ini menjadi sepeda motor roda tiga yang bisa diakses penyandang disabilitas. Meski begitu, sepeda motor modifikasi ini sebenarnya tidak terstandar dan tidak bisa dipastikan keamanannya.
”Selama ini, yang kita temui motor yang digunakan penyandang disabilitas adalah motor matic (motor otomatis) yang dimodifikasi sendiri. Kita belum menemukan ada motor yang dibuat khusus untuk disabilitas, terutama motor untuk berniaga atau berjualan,” kata periset dari Pusat Riset Mekatronika Cerdas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yukhi Mustaqim Kusuma Syabana, saat dihubungi pada Sabtu (26/11/2022).
Baca Juga: Perguruan Tinggi, Kesadaran Lingkungan, dan Perubahan Iklim
Untuk itu, para periset dari BRIN akhirnya berupaya mengembangkan kendaran khusus yang dapat memberdayakan penyandang disabilitas dalam berniaga, terutama penyandang disabilitas dengan keterbatasan fungsi kaki. Ide tersebut juga muncul atas kerja sama dengan industri pembuat motor swasta dalam negeri, yakni PT Triangle Motorindo atau yang dikenal dengan merek dagang Viar Motor Indonesia.

Penyandang disabilitas memarkirkan kendaraannya setibanya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/5). Ratusan penyandang disabilitas mengikuti pawai menuntut pemerintah untuk membentuk Komisi Nasional Disabilitas (KND).
Yukhi mengatakan, pada awal pengembangan kendaraan tersebut, para periset tidak ingin hanya sekadar menghasilkan kendaraan biasa. Kendaraan yang dihasilkan juga harus bisa berkelanjutan, bisa mencakup keberlanjutan pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Kerja sama dengan VIAR diharapkan bisa mendukung ketahanan industri lokal. Periset BRIN dan VIAR juga memiliki semangat yang sama, yakni mengembangkan inovasi yang ramah lingkungan.
Selama ini, yang kita temui motor yang digunakan penyandang disabilitas adalah motor matic (motor otomatis) yang dimodifikasi sendiri. Kita belum menemukan ada motor yang dibuat khusus untuk disabilitas, terutama motor untuk berniaga atau berjualan.
Dari latar belakang itu pula akhirnya kendaraan yang dikembangkan berbasis listrik atau elektrik. Fitur-fitur yang disematkan dalam kendaraan ini juga harus mudah diakses dan tetap aman bagi penggunanya.
Riset yang dimulai sekitar Oktober 2021 ini diawali dengan proses observasi pada penyandang disabilitas yang berjualan keliling. Dari observasi tersebut akhirnya menghasilkan kebutuhan kendaraan yang inklusif yang dapat digunakan oleh penyandang disabilitas untuk berjualan keliling tanpa harus turun dari tempat duduk. Kendaraan tersebut harus mampu menghadirkan layanan mandiri atau self service dari pembeli.
Untuk barang yang dibeli, bisa dimonitor dari tempat duduk penjual. Karena itu, kasirnya dikembangkan dengan bentuk digital. ”Konsepnya sebenarnya hampir sama dengan penjual minuman keliling yang menggunakan sepeda. Namun, ini menggunakan motor listik dan tempat penyimpanannya juga lebih besar,” kata Yukhi.
Baca Juga: Upaya Meningkatkan Animo Kendaraan Listrik yang Masih Rendah
Motor listrik roda tiga untuk penyandang disabilitas berniaga ini semakin membuktikan bahwa teknologi bisa membantu aktivitas manusia. Prinsip inklusif dan ramah lingkungan pun bisa diterapkan.

Yukhi menuturkan, kini pengembangan sudah dalam tahap purwarupa. Motor listrik ini didesain dengan roda tiga dan memiliki kanopi. Di bagian bangku dilengkapi sandaran punggung dan sandaran lengan. Pada bagian belakang dapat dipasangi boks khusus untuk menyimpan dan memajang produk yang didagangkan.
Ada sejumlah sekat di boks tersebut, seperti sekat khusus untuk tempat makanan ringan, minuman kemasan, minuman botol atau kaleng, serta area khusus untuk dispenser air panas. Bagian bawah yang digunakan untuk penutup boks juga didesain khusus agar bisa digunakan sebagai meja untuk meracik atau membuat minuman.
Desain produk purwarupa motor listrik roda tiga yang sudah dihasilkan mengusung konsep simply futuristic. Berat kendaraan ini sekitar 150 kilogram per unit dengan dimensi panjang 1.400 milimeter (mm), lebar 690 mm, dan tinggi 1.640 mm. Kendaraan ini menggunakan baterai kering dengan voltase 48 volt dan daya sebesar 500 watt.
”Motor listrik ini membutuhkan waktu untuk pengisian daya sekitar 6 jam. Penggunaannya bisa 6-7 jam dengan kecepatan jalan sekitar 40 kilometer per jam. Kini, kami sedang kembangkan agar dayanya bisa meningkat sampai 750 watt,” tutur Yukhi.
Pengembangan
Ia menambahkan, berbagai pengembangan dan perbaikan masih akan dilakukan. Dengan hasil saat ini ia mengklaim sudah mencapai 90 persen untuk menjadi produk jadi. Uji tipe serta penghitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk kendaraan listrik ini masih berjalan. Ditargetkan, pada awal tahun depan produk ini sudah bisa diproduksi massal dan dipasarkan ke masyarakat.
”Sekarang juga akan dibahas untuk harga jual produk ini. Masih banyak pertimbangan yang dibahas. Namun, kendaraan ini diperkirakan memiliki harga jual 40-50 juta per unitnya,” ujarnya.

Penyandang disabilitas menunggu kereta bandara saat mencoba layanan bagi disabilitas dari Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2019). Kegiatan disabilitas jalan bareng Railink ini sebagai upaya menerima masukkan mengenai layanan dan fasilitas bagi disabilitas, termasuk upaya pembelajaran bagi petugas dalam membantu penyandang disabilitas yang menggunakan layanan kereta bandara tersebut.
Ke depan, para periset pun akan tetap mengembangkan kendaraan listrik untuk disabilitas tersebut. Menurut rencana, pada kendaraan ini nantinya akan disematkan panel surya sehingga bisa menjadi sumber daya tambahan, selain pengisian daya listrik melalui stasiun pengisian kendaraan listrik umum.
Selain itu, pada bagian depan kendaraan nantinya akan dilengkapi dengan sensor khusus yang dapat mengantisipasi kendaraan untuk berhenti mendadak. Kendaraan ini juga akan dilengkapi dengan GPS (global positioning system) dan aplikasi khusus untuk pemanggil pedagang keliling.
Selama ini, biasanya pedagang keliling yang harus mendatangi konsumen tanpa kepastian pembelian. Dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan dapat mempermudah penjual dalam mendapatkan konsumen.
”Kendaraan khusus untuk penyandang disabilitas yang dapat digunakan untuk berjualan masih belum ada di Indonesia. Kami harap inovasi yang kami hasilkan ini dapat secara inklusif mendukung kemandirian dalam kegiatan sehari-hari bagi penyandang disabilitas,” kata Yukhi.
Baca Juga: Progam Wirausaha Muda Menjangkau Penyandang Disabilitas
Secara terpisah, Kepala Organisasi Riset dan Informatika Budi Prawara dalam siaran pers mengatakan, riset pengembangan dan inovasi kendaraan listrik merupakan fokus riset yang tengah dikerjakan oleh beberapa organisasi riset di BRIN, salah satunya Organisasi Riset Elektronika dan Informatika. Kegiatan riset kendaraan listrik otonom yang dilakukan di organisasi riset tersebut bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri kreatif berbasis inovasi teknologi dan inovasi bisnis pada sektor transportasi.
Kendaraan itu juga diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia. Kini, sejumlah kegiatan riset pendukung yang dilakukan adalah riset komponen kunci kendaraan listrik, seperti riset motor listrik dan riset sistem charging.