Presiden Jokowi Ajak Warga Dapatkan Vaksin Covid-19 Penguat Kedua
Presiden Jokowi mengajak seluruh warga mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara lengkap, termasuk dosis ”booster” kedua. Ini dibutuhkan untuk menjaga imunitas dan memutus penularan Covid-19.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN - LUKAS
Presiden Joko Widodo pada acara pelaksanaan vaksinasi Covid-19 penguat kedua di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Kamis (24/11/2022).
JAKARTA, KOMPAS – Pemerintah mengingatkan masyarakat yang belum mendapat vaksin Covid-19 booster atau penguat agar segera mendapatkannya. Adapun tenaga kesehatan dan warga lanjut usia yang telah mendapat vaksin penguat pun diajak segera mendapatkan vaksin penguat kedua. Hal ini penting untuk menjaga imunitas dan memutus rantai penularan Covid-19.
Pesan itu, antara lain, disampaikan Presiden Joko Widodo seusai menjalani vaksinasi Covid-19 penguat kedua di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Pada kesempatan itu juga hadir Menteri Kesehatan Budi Gunadi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
”Pada pagi hari ini saya baru saja divaksin booster, vaksin penguat, dan ini saya ajak seluruh masyarakat (vaksin Covid-19 penguat), utamanya tenaga kesehatan, utamanya warga lansia, dan juga orang-orang yang interaksinya tinggi antarmasyarakat,” kata Presiden Jokowi.
Saya ajak seluruh masyarakat (vaksin Covid-19 penguat), utamanya tenaga kesehatan, utamanya warga lansia, dan juga orang-orang yang interaksinya tinggi antarmasyarakat. (Presiden Jokowi)
Presiden Joko Widodo pada acara pelaksanaan vaksinasi Covid-19 penguat kedua di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Kamis (24/11/2022).
Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara menuturkan bahwa sampai hari ini telah disuntikkan 205 juta vaksin dosis pertama, 172 juta dosis dosis kedua, dan 66 juta dosis vaksin penguat pertama. ”Adapun untuk booster yang kedua memang masih kecil sekali, masih 730.000 dosis vaksin. Kenapa kita memerlukan booster? Agar imunitas kita terjaga dan dapat memutus penularan Covid-19 dari orang ke orang. Ini yang paling penting,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menuturkan, vaksin yang dipakai pada pagi hari ini adalah vaksin IndoVac. Vaksin IndoVac tersebut merupakan produk 100 persen dalam negeri.
Presiden Joko Widodo pada acara pelaksanaan vaksinasi Covid-19 penguat kedua di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Kamis (24/11/2022).
Senada, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menuturkan arti penting vaksin penguat saat ini. ”Booster ini penting sekali karena kita sekarang sedang naik kasus di rumah sakit. Jadi, (pasien) yang masuk rumah sakit dan kondisinya sedang atau berat itu 74 persen belum di-booster. Untuk kasus yang meninggal, dalam gelombang terakhir ini, 84 persen belum di-booster,” katanya.
Terkait hal tersebut, Budi Gunadi mengingatkan masyarakat agar cepat-cepat mendapatkan vaksin penguat. ”Baru 66 juta dari 234 juta target sasaran kita yang di-booster. Cepat di-booster. Khususnya untuk nakes dan warga lansia di atas 60 tahun segera lakukan booster kedua. Dan, jangan lupa booster-nya pakai IndoVac karena itu sudah terbukti ampuh, tidak kalah dari produksi luar negeri,” ujar Budi.
Booster ini penting sekali karena kita sekarang sedang naik kasus di rumah sakit. (Budi Gunadi Sadikin)
Presiden Joko Widodo pada acara pelaksanaan vaksinasi Covid-19 penguat kedua di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022).
Adapun Erick Thohir menuturkan bahwa pihaknya terus mengupayakan kemandirian pangan, kemandirian energi, dan kemandirian kesehatan. ”Seperti yang disaksikan hari ini, ini salah satu contoh bagaimana kami, Kementerian BUMN, terus menjaga yang namanya kemandirian kesehatan,” katanya.
Salah satu contoh kemandirian kesehatan tersebut, menurut Erick, terlihat saat ini ketika Indonesia sudah dapat memproduksi vaksin Covid-19 buatan Indonesia. ”Kami terus, bersama Kemenkes, mencoba menanggulangi jenis-jenis penyakit lainnya yang membutuhkan vaksin. (Oleh) karena itu, kita terus akan mengembangkan teknologi vaksin yang ada di Kementerian BUMN, khususnya yang hari ini dipimpin perusahaan Bio Farma,” ujar Erick.