Pada periode emas anak, peran orangtua dalam memperhatikan dan mengasuh anak menjadi krusial. Pada fase itu menentukan tumbuh dan kembang anak di masa depan.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
KOMPAS/SUCIPTO
Anak-anak berpose saat berfoto bersama sosok yang dikenal sebagai Om Batman di tengah puing rumah yang terbakar di Kelurahan Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, awal Juni 2021.
JAKARTA, KOMPAS — Periode emas seorang anak ditentukan dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Perhatian dan pola asuh orangtua sangat menentukan kualitas, karakter, pertumbuhan, dan perkembangan anak.
Seribu hari pertama itu terdiri dari 270 hari kehamilan dan 730 hari setelah lahir. Fase itu tergolong krusial dalam kehidupan dan masa depan anak karena tubuh serta otak anak sedang dalam masa pertumbuhan hingga matang.
”Pola asuh yang baik akan mengoptimalkan tumbuh dan kembang anak. Untuk mewujudkannya diperlukan dukungan semua pihak, termasuk organisasi profesi, mitra pembangunan, dan swasta,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara peringatan ulang tahun Tentang Anak secara daring, Kamis (24/11/2022).
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Dwiana Ocviyanti, mengatakan, anak yang tangguh dan sehat berawal dari kandungan ibu yang sehat pula. Seorang ibu perlu mempersiapkan kesehatan sebelum kehamilan, selama kehamilan, dan sesudah persalinan.
Kalau semua platform kesehatan ini saling bekerja sama, kesejahteraan anak-anak di Indonesia ini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin.
Ibu yang sehat kemudian perlu menciptakan lingkungan positif di sekeliling anaknya, setidaknya dua tahun pertama. Hal ini, kata Dwiana, dapat dilakukan dengan memperhatikan pendidikan, kesehatan, gizi, dan perlindungan anak. Dalam jangka panjang akan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Anak-anak siswa PAUD Harapan Bunda bermain dan menari di RPTRA Pondok Kelapa Berseri, Jakarta Timur, Kamis (24/11/2022).
Merujuk data Kementerian Dalam Negeri, pada Juni 2022, jumlah penduduk kategori usia muda (0-14 tahun) ada sebanyak 67,15 juta jiwa atau 24,39 persen dari total penduduk Indonesia 275,36 juta jiwa. Jumlah ini bertambah dari tahun lalu yang hanya 66,18 juta jiwa.
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengutarakan, pangsa pasar kesehatan anak masih terbuka lebar. Platform yang bergerak dalam bidang kesehatan perlu saling bahu-membahu untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat, tangguh, dan bahagia.
”Kalau semua platform kesehatan ini saling bekerja sama, kesejahteraan anak-anak di Indonesia ini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Meskipun begitu, tujuannya tetap menekan angka kematian dan kesakitan yang selama ini menjadi musuh anak Indonesia,” katanya.
Platform digital bidang kesehatan juga dapat menciptakan konten-konten yang sesuai dengan setiap daerah di Indonesia. Kontennya, menurut Piprim, bisa berupa edukasi yang melibatkan tokoh-tokoh dan elemen masyarakat untuk menyadarkan tentang pentingnya kesehatan anak.
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
Chief Executive Officer (CEO) Tentang Anak sekaligus dokter spesialis anak, Mesty Ariotedjo, dalam acara peringatan ulang tahun Tentang Anak secara daring, Kamis (24/11/2022).
Menurut Chief Executive Officer (CEO) Tentang Anak sekaligus dokter spesialis anak, Mesty Ariotedjo, kolaborasi penting untuk menciptakan ekosistem parenting atau keterampilan orangtua mengasuh anak yang solutif dan efektif. Kolaborasi ini melibatkan berbagai jenis dokter spesialis dan bidang-bidang non-kesehatan.
”Karena, kesehatan juga dipengaruhi oleh bidang-bidang lainnya. Oleh karena itu, Tentang Anak menyediakan layanan dari awal hingga akhir untuk semua kebutuhan ibu dan anak. Ini seperti informasi perkembangan anak, jasa konsultasi, hingga produk-produk rekomendasi untuk orangtua dan anak,” ucapnya.