Dua Orang Meninggal dan Empat Terluka akibat Gempa di Cianjur
Gempa bumi berpusat di darat dengan kekuatan M 5,6 yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 menyebabkan 2 korban jiwa dan 4 luka-luka.
Oleh
AHMAD ARIF
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gempa bumi berpusat di darat dengan kekuatan M 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 telah menimbulkan banyak kerusakan bangunan. Setidaknya dua orang dilaporkan meninggal dan empat orang terluka akibat gempa ini.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur telah melaporkan adanya dua orang meninggal dan empat orang mengalami luka-luka akibat gempa ini. ”Tim reaksi cepat BPBD setempat masih melakukan pendataan di wilayah,” katanya.
Data sementara hingga pukul 14.11, rumah rusak berat sebanyak tujuh unit. Selain bangunan rumah, BNPB juga mendapatkan laporan adanya pondok pesantren yang rusak berat dan RSUD Cianjur rusak sedang. Fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakannya antara lain 2 gedung pemerintah, 3 fasilitas pendidikan, dan 1 tempat ibadah.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, guncangan terkuat dirasakan di Cianjur dalam skala V-VI MMI (Modified Mercalli Intensity); Garut dan Sukabumi IV-V MMI; Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, dan Bayah III MMI; serta Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta, dan Depok II-III MMI.
Berdasarkan kajian inaRISK BNPB, 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.
”BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bahaya gempa bumi. Warga di wilayah terdampak gempa dapat melakukan pengecekan struktur bangunan apabila ingin memasuki rumahnya kembali,” kata Muhari.