logo Kompas.id
HumanioraMasyarakat Tak Kunjung...
Iklan

Masyarakat Tak Kunjung Sejahtera dari Kehadiran Perusahaan Sawit

Tanah masyarakat telah diubah jadi kawasan perkebunan sawit yang membuat mereka kehilangan mata pencarian sebagai petani. Mereka diserap menjadi tenaga kerja perusahaan tanpa ada jaminan masa depan.

Oleh
HIDAYAT SALAM
· 3 menit baca
Suasana diskusi buku <i>Hidup Bersama Raksasa</i> di Ruang Seminar BRIN, Jakarta, Kamis (17/11/2022). Buku ini hasil penelitian etnografi yang dilakukan Pujo dan Tania pada periode 2010-2015 di wilayah perkebunan sawit di Tanjung, sebuah kecamatan di Sanggau, Kalimantan Barat.
IVAN DWI KURNIA PUTRA

Suasana diskusi buku Hidup Bersama Raksasa di Ruang Seminar BRIN, Jakarta, Kamis (17/11/2022). Buku ini hasil penelitian etnografi yang dilakukan Pujo dan Tania pada periode 2010-2015 di wilayah perkebunan sawit di Tanjung, sebuah kecamatan di Sanggau, Kalimantan Barat.

JAKARTA, KOMPAS — Kehadiran perkebunan sawit dianggap mampu memberikan kesejahteraan bagi warga sekitar. Meski demikian, perkebunan sawit selama ini menyimpan kesedihan dan sikap pesimistis dari masyarakat yang tinggal di area konsesi perkebunan.

”Industri sawit ini melakukan penguasaan wilayah yang luas dan melakukan penelantaran penduduk sekitar wilayah. Perusahaan itu diibaratkan sebagai raksasa yang rakus menggerogoti hutan dan mungkin akan mempercepat krisis iklim,” ujar Pujo Semedi, penulis buku Hidup Bersama Raksasa: Manusia dan Pendudukan Perkebunan Sawit dalam diskusi mengupas buku tersebut, Kamis (17/11/2022) di Ruang Seminar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000