Sampah menjadi permasalahan yang dihadapi kota-kota besar. Di tengah terbatasnya lahan dan produksi sampah yang kian besar, pengelolaan sampah menjadi energi adalah salah satu solusi.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·3 menit baca
RENY SRI AYU ARMAN
Perwakilan kota-kota di Indonesia, delegasi beberapa negara, dan perusahaan bertemu dalam Makassar Investment Forum di Makassar, Selasa (8/11/2022). Pertemuan membahas berbagai permasalahan dan potensi kerja sama.
MAKASSAR, KOMPAS — Pemerintah Kota Makassar siap menjual energi sampah. Saat ini setidaknya ada lebih dari 30 perusahan yang bersiap melakukan lelang untuk menggarap sampah Makassar. Sebagian besar perusahaan ini adalah perusahaan asing.
Hal ini dikatakan Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto di sela pertemuan Makassar Investment Forum, Selasa (8/11/2022). Pertemuan dihadiri lebih 60 perwakilan pemerintah kota dan sejumlah perusahaan. Perwakilan dari Korea Selatan, Australia, Singapura, Jerman, Belanda, dan Hong Kong turut hadir.
”Sudah siap kami lelang dan sejauh ini ada lebih 30 perusahaan yang mendaftar. Nantinya pemenang lelang akan kami beri keleluasaan memilih lokasi membangun pabrik. Tentu di tempat yang direkomendasikan,” kata Ramdhan.
Menurut dia, nantinya perusahan yang memenangi tender bukan hanya akan mengolah sampah baru, tetapi juga menambang sampah lama di TPA Tamangapa.
Selama ini sampah menjadi salah satu permasalahan Kota Makassar di tengah terbatasnya lokasi untuk perluasan TPA. Padahal, kondisi TPA Tamangappa dengan luas 16,8 hektar sudah hampir penuh.
KOMPAS/RENY SRI AYU
Mobil truk sampah berjejer di antara gunungan sampah di TPA Tamangapa Makassar, Senin (20/9/2021). Saat ini Makassar menghadapi persiapan pelik mengatasi sampah.
Saat ini timbulan sampahnya sudah hampir mencapai ketinggian 30 meter. Produksi sampah Makassar berkisar 1.000-1.300 ton per hari. Sebanyak 800-1.100 ton masuk ke TPA.
Nantinya pemenang lelang akan kami beri keleluasaan memilih lokasi membangun pabrik. Tentu di tempat yang direkomendasikan. (Ramdhan Pomanto)
Selebihnya dikelola bank sampah, mal sampah, dan berbagai lembaga yang bergerak dalam pengolahan sampah. Muara reduksi sampah ini adalah industri daur ulang. Ada pula yang dikirim ke industri di Pulau Jawa.
”Tentu jika sudah ada yang mengelola, persoalan sampah ini perlahan bisa diatasi. Mencari lokasi baru untuk TPA juga tidak mudah di tengah lahan yang kian terbatas. Belum lagi jika ada penolakan warga,” kata Ramdhan.
Banyak peluang
Sementara itu, dalam seminar di Makassar Investment Forum, delegasi Korea Selatan mengatakan, ada banyak peluang kerja sama antara Indonesia khususnya wilayah-wilayah kota dan kabupaten dengan Korea Selatan. Salah satu yang berpeluang adalah energi.
Menurut Co Il Hyung, Co Director Korea Indonesia Ofshore Research Cooperation Center, salah satu potensi kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan ke depan adalah di bidang energi khususnya LNG. Indonesia memiliki cadangan gas yang lebih.
”Dari sudut pandang ekonomi, ini lebih menguntungkan. Dalam jangka waktu panjang potensi ini dapat diandalkan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan Causa Iman Karana mengatakan, di tengah ancaman resesi, kata kunci untuk menjadi tangguh adalah mengundang investor.
RENY SRI AYU ARMAN
Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto (tengah) berbincang dengan delegasi negara asing di sela pertemuan Makassar Investment Forum di Makassar, Selasa (8/11/2022).
Di Sulawesi Selatan dan umumnya kawasan timur Indonesia ada banyak peluang yang bisa ditawarkan ke investor. Peluang itu, di antaranya, komoditas yang memang diperlukan, misalnya pangan dan sektor kelautan.
”Saat ini kawasan timur Indonesia adalah masa depan Indonesia. Pemerintah daerah hanya perlu memastikan investor untuk masuk,” katanya.