Kasus Covid-19 di Jatim Mulai Meninggi, Protokol Kesehatan dan Vaksinasi Jadi Kunci
Jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 baru meningkat signifikan di Jawa Timur sejak awal November 2022.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 baru meningkat signifikan di Jawa Timur sejak awal November 2022. Masyarakat diminta kembali menegakkan protokol kesehatan dan segera menjalani vaksinasi dosis penguat sebagai kunci menekan laju sebaran Covid-19 seiring masuknya Omicron subvarian XBB.
Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Jatim, Makhyan Jibril Alfarabi, mengatakan, hingga Jumat (5/11/2022), tercatat 616.397 kasus konfirmasi positif Covid-19 di wilayahnya. Dari jumlah tersebut, terdapat 2.011 kasus aktif.
”Penambahan kasus harian Covid-19 di Jatim mengalami peningkatan sejak 1 November 2022, yakni sebanyak 595 kasus per hari," ujar Jibril, Minggu (6/11/2022).
Berikutnya, tercatat 580 kasus pada 2 November dan 681 kasus pada 3 November. Jumlah tertinggi tercatat pada 4 November 2022, mencapai 685 kasus. Jumlah kasus baru pada 5 November 2022 sedikit melandai, menjadi 669 kasus per hari.
Dia menambahkan, peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini tidak hanya terjadi di Jatim, tetapi juga secara nasional. Bahkan, Indonesia masuk sepuluh besar peningkatan kasus Covid-19 secara global dengan tambahan 4.707 kasus baru secara nasional dalam sehari.
Menyikapi hal itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta semua pihak untuk kembali memperkuat penerapan protokol kesehatan (prokes) dan mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 dosis penguat (booster) di masyarakat.
”Kenaikan kasus baik di Jatim maupun secara nasional patut menjadi warning (peringatan) bagi kita bersama agar lebih waspada. Perkuat kembali prokes dan percepat vaksinasi adalah kuncinya,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi.
Menurut dia, tren kenaikan kasus positif Covid-19 yang terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia, tidak lepas dari penyebaran Omicron subvarian XBB. Meskipun Kementerian Kesehatan menyatakan Omicron subvarian XBB tidak menimbulkan gejala berat, bukan berarti masyarakat bisa meremehkannya.
Penambahan kasus harian Covid-19 di Jatim mengalami peningkatan sejak 1 November 2022, yakni sebanyak 595 kasus per hari.
Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama tersebut meminta semua pihak waspada, tetapi tidak perlu panik. Dengan demikian, mereka yang bekerja tetap bisa beraktivitas dengan baik dan anak-anak tetap belajar di sekolah masing-masing. Kuncinya adalah menjaga protokol kesehatan.
”Perekonomian dan aktivitas masyarakat sudah berangsur normal. Kondisi ini yang harus terus dijaga. Saya imbau semua yang bekerja , belajar, maupun aktivitas sosial keagamaan, budaya, dan sebagainya tetap berjalan dengan protokol kesehatan yang terjaga,” ujar Khofifah.
Mantan Menteri Sosial itu menambahkan, pemerintah pusat telah menyampaikan bahwa puncak gelombang Omicron subvarian XBB diprediksi akan terjadi pada Desember 2022-Januari 2023. Prediksi tersebut harus menjadi kewaspadaan bagi semua pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat.
Khofifah meminta masyarakat memperketat kembali pemakaian masker baik di dalam maupun di luar ruangan. Dirinya juga berharap setiap petugas keamanan di tempat-tempat umum kembali mengimbau dan mengingatkan masyarakat agar memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan lainnya, seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Genjot vaksinasi
Selain menerapkan kembali protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19, upaya menahan laju sebaran penyakit juga ditempuh dengan meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas masyarakat. Caranya adalah dengan mempercepat penyuntikan vaksin, terutama dosis penguat.
Kepala daerah atau bupati dan wali kota di Jatim diminta menggenjot kembali pelaksanaan vaksinasi dosis penguat di wilayah masing-masing. Selain itu, mereka diminta berkolaborasi dengan TNI dan Polri serta pihak swasta agar bergerak cepat seperti dulu.
Percepatan tersebut bisa dilakukan karena vaksinnya sudah tersedia. Adapun masyarakat umum, diminta segera datang ke tempat layanan kesehatan terdekat untuk melakukan vaksinasi dosis penguat lanjutan.
”Kepada bupati dan wali kota, mohon segera melakukan kolaborasi dengan TNI, Polri, swasta, perguruan tinggi, sekolah, dan semua elemen strategis lainnya. Saya harap bisa kembali menggencarkan vaksinasi booster ke masyarakat karena stok vaksin yang minggu lalu sempat kehabisan kini sudah mulai terisi,” tutur Khofifah.
Secara khusus Gubernur menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu percepatan vaksinasi di Jatim. Sampai saat ini capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama hingga ketiga di wilayahnya tercatat tertinggi kedua di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, 30,4 juta orang telah menerima vaksin dosis pertama dan 25,9 juta orang telah mendapat vaksin dosis kedua. Selain itu, 8,4 juta orang telah menyelesaikan vaksin dosis ketiganya. Sementara itu, untuk vaksinasi dosis keempat, capaian Jatim baru 133.466 orang.
”Mengingat vaksin untuk booster telah siap, saya mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi di tempat layanan kesehatan terdekat demi kesehatan dan kebaikan kita semua,” ucap Khofifah.