Wapres Meminta Tambahan Kuota Haji
Kepada Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi, Wapres Amin meminta Pemerintah Saudi untuk mengupayakan tambahan kuota haji bagi Indonesia. Selain itu juga agar jemaah haji tidak terkendala oleh soal batasan usia.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 6, Jakarta, Rabu (26/10/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/10/2022). Di kesempatan itu, Wapres menyampaikan permintaan agar Pemerintah Arab Saudi memberikan tambahan kuota haji agar bisa mengurangi antrean berangkat haji.
Selain itu, Wapres juga menyampaikan agar batasan umur bagi jemaah haji bagi Indonesia itu ditiadakan. Sejauh ini Pemerintah Arab Saudi membatasi usia jemaah haji maksimal 65 tahun. Padahal, jumlah jemaah di Indonesia yang mengantre untuk berangkat ibadah haji cukup banyak. Satu orang, kata Wapres, ada yang harus menunggu sampai 41 tahun.
Jemaah haji kita banyak sekali dan yang antre itu ada yang sampai (menunggu antrean) 41 tahun. Karena itu, akan sangat gembira sekali kalau kuota haji kita ditambah karena masalah yang sangat khusus untuk Indonesia,” ucap Wapres.
Padahal, lanjut Wapres, di antara calon jemaah haji itu ada yang umurnya sudah lanjut usia. Dengan waktu tunggu yang lama akibat antrean yang panjang bisa menyebabkan sebagian calon jemaah tidak bisa berangkat menunaikan ibadah haji.
”Ada yang umurnya sudah sepuh, sudah tua, sehingga ini menjadi masalah kalau ada pembatasan umur. Karena, antrenya panjang kemudian pada waktu mendapatkan tidak boleh (berangkat) karena batasan umur,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi turut didampingi Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A Abid Althagafi, Deputi Bidang Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Haji Hasan Al-Munakhirah, dan Sekretaris Pribadi Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Albariqi Ahmed Hayazi M.
Baca juga: 10.000 Kuota Haji Tambahan Tak Digunakan

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah (dua dari kiri) di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 6, Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Wapres juga meminta kepada Pemerintah Arab Saudi untuk dapat memberikan perhatian, khususnya terhadap penempatan jemaah haji Indonesia di Mina. Hal ini agar penempatannya tidak terlalu jauh dari lokasi melempar jumrah. Salah satu keluhan jemaah Indonesia saat melaksanakan ibadah haji adalah jauhnya jarak lokasi mabit (bermalam) dengan lokasi lempar jumrah di Mina.
Untuk itu, ia mengharapkan tenda jemaah haji Indonesia di Mina dapat lebih dekat dengan lokasi lempar jumrah. ”Akan sangat bijaksana kalau memang penempatan jemaah haji ini lebih dekat dengan jamarat (lokasi lempar jumrah),” kata Wapres Amin.
Salah satu alasannya, menurut Wapres, banyak anggota jemaah haji Indonesia yang telah berusia lanjut sehingga fisiknya tidak sekuat jemaah haji dari negara lain yang umurnya relatif lebih muda. ”Mereka (jemaah haji Indonesia) itu (merasa) dari lokasi mabid terlalu jauh untuk jumarah,” ucapnya.
Menanggapi permintaan Wapres Amin, Tawfiq Fawzan menyampaikan, pihaknya sebagai Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi akan mendiskusikan pemindahan letak jemaah haji Indonesia di Mina. ”Yang terkait keberadaan jemaah haji Indonesia di Mina, kami sangat memberikan perhatian sekali, tetapi kami juga harus mengakui bahwa Mina itu tempat yang sangat sempit dan kecil sehingga kami harus memikirkannya untuk bisa memenuhi apa yang diharapkan,” ujar Tawfiq.
Arab Saudi berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada para jemaah dari Indonesia.
Arab Saudi berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada para anggota jemaah dari Indonesia. ”Saya berjanji di hadapan yang mulia Bapak Wakil Presiden sepulang saya dari sini, saya langsung akan membahas terkait tentang penempatan jemaah haji Indonesia di Mina. Kalau tidak bisa semuanya, jumlah yang banyak itu bisa kita berikan tempat (terbaik),” ucapnya.
Baca juga: Pelajaran dari Haji Tahun 2022
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F22%2F2c314251-a6ef-426b-b1c1-196c31213d79_jpg.jpg)
Calon jemaah haji melakukan tawaf saat manasik haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/5/2022). Ibadah haji kembali dapat dilakukan setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi. Kemenag menyebutkan, tercatat total ada 89.715 anggota jemaah yang telah melakukan pelunasan dan konfirmasi keberangkatan pada musim haji 1443 H/2022 M. Kemenag pada tahun ini menyiapkan kuota haji Indonesia berjumlah 100.051 anggota jemaah. Jumlah itu terdiri atas 92.825 kuota jemaah haji reguler dan 7.226 kuota jemaah haji khusus. Lalu disiapkan juga 1.901 kuota untuk petugas.
Menurut Tawfiq, Pemerintah Arab Saudi saat ini terus mencari solusi agar Mina dapat menampung lebih banyak anggota jemaah, termasuk dengan mencoba menembus gunung-gunung di sana. ”Gunung-gunung di Mina itu susah untuk ditembus, tapi kami akan mengupayakan. Kemudian paling tidak kami akan memberikan perhatian khusus untuk jemaah Indonesia agar mendapatkan tempat yang layak dan tepat,” janjinya.
Tawfiq menambahkan, Pemerintah Arab Saudi terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia, selain karena jumlahnya yang besar, juga karena hubungan yang sangat erat antara Indonesia dan Arab Saudi.
”Pemerintahan Arab Saudi itu fokus untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk jemaah haji, terutama dari Indonesia, dan khususnya untuk Indonesia. Hubungan Kerajaan Arab Saudi dengan Indonesia sangat kuat sekali,” kata Tawfiq.
Kemudahan
Bagi jemaah umrah, menurut Wapres Amin, Pemerintah Arab Saudi juga memberikan kabar baik bagi jemaah umrah. Hal itu, antara lain, adalah perpanjangan masa berlaku visa umrah yang semula 30 hari menjadi 90 hari. Selain itu, Arab Saudi juga memberikan kemudahan proses pengajuan visa keberangkatan yang tidak lagi harus melalui agen perjalanan lagi hingga kebebasan mengunjungi kota-kota lain di Arab Saudi, tidak hanya terbatas di Mekah dan Madinah.
”Saya menyampaikan penghargaan atas berbagai kebijaksanaan baru yang tadi disampaikan, baik yang menyangkut kunjungan umrah maupun juga haji, yang diberikan banyak kemudahan bagi para anggota jemaah, khususya jemaah Indonesia,” ujar Wapres Amin.
Baca juga: Mendaki Bukit Terjal ke Goa Hira, Tempat Nabi Menyendiri
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2018%2F12%2F10%2F0f32f4b5-7106-4f0e-b4c0-b42159afcab1_jpg.jpg)
Seorang jemaah haji mendapatkan pertolongan dari petugas kesehatan haji saat pelaksanaan lontar jumrah di kawasan Mina, Arab Saudi, pada musim haji 2018 lalu.
Menurut Wapres, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kekhususan dalam penyelenggaraan haji dan umrah. Apalagi, animo masyarakat untuk mengunjungi Arab Saudi sangat besar. ”Mudah-mudahan kebijakan baru tentang umrah ini akan menambah semangat para orang yang berumrah dari Indonesia. Sebab, setiap hari ada orang umrah dari Indonesia,” ucap Wapres Amin.
Wapres optimistis bahwa berbagai kelonggaran bagi jemaah Indonesia ini akan semakin menambah semangat umat Muslim untuk mengunjungi Tanah Suci. ”Dengan adanya kesempatan-kesempatan bisa selain ke Mekah dan Madinah, bisa ke mana-mana ini, saya kira akan sangat mendorong orang Indonesia untuk lebih berkeinginan lagi untuk umrah sekaligus melihat sejumlah daerah di luar haramain (dua kota suci, Mekah dan Madinah),” ucapnya.
Berbagai kelonggaran bagi jemaah Indonesia ini akan semakin menambah semangat umat Muslim untuk mengunjungi Tanah Suci.
Kerja sama perdagangan
Dari sisi kerja sama di bidang perdangangan, Wapres Amin juga mengajak Pemerintah Arab Saudi untuk sama-sama membangun kemitraan di bidang perdagangan. ”Tentu yang juga kita harapkan adalah hubungan dagang baik yang menyangkut kepentingan-kepentingan haji ataupun yang lain.
Kami juga ingin dibukakan perdagangan untuk mengekspor barang-barang kebutuhan jemaah haji, khususnya Indonesia, baik di saat umrah dan haji,” ujarnya.
Wapres Amin pun menekankan bahwa hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi telah terjalin sejak lama, tidak hanya di antara kedua pemerintah, tetapi juga hingga ke tingkat masyarakatnya. Ia berharap ke depannya hubungan ini akan dapat terjalin semakin erat dan harmonis.
”Hubungan Indonesia-Arab Saudi ini sudah berjalan, tidak hanya pemerintah, tapi masyarakatnya sudah sejak lama. Ada banyak orang Indonesia yang menetap di Saudi, bahkan juga ada yang sampai wafat di Saudi. Jadi, antara Indonesia dan Saudi ini memang hubungan yang sangat kuat sejak dahulu kala,” kata Wapres.