Satu Anak Meninggal, RSUD Abdul Moeloek Bentuk Tim Antisipasi
Satu bayi di Lampung dilaporkan meninggal akibat gagal ginjal akut. RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung, membentuk tim untuk mengantisipasi peningkatan kasus.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Dinas Kesehatan Provinsi Lampung melaporkan satu anak meninggal akibat gagal ginjal akut. RSUD Abdul Moeloek sebagai rumah sakit rujukan utama di provinsi tersebut telah membentuk tim internal untuk mengantisipasi peningkatan kasus.
”Sampai saat ini masih ada dua kasus di Lampung. Satu bayi laki-laki berusia 11 bulan meninggal. Satu pasien lagi masih dalam perawatan di RSUD Abdul Moeloek,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana, di Bandar Lampung, Senin (24/10/2022).
Pasien anak berinisial MAZ (11 bulan) dinyatakan meninggal akibat gagal ginjal akut pada Sabtu (22/10/2022). Bayi asal Bandar Lampung itu datang dengan kondisi demam kejang saat dirujuk ke IGD RSUD Abdul Moeloek. Selain itu, hasil pemeriksaan laboratorium juga menunjukkan pasien mengalami gangguan ginjal dan masuk dalam kriteria gagal ginjal akut pada anak.
Sementara itu, pasien yang masih menjalani perawatan merupakan bayi laki-laki berusia 13 bulan. Saat ini, dokter masih terus memantau kondisi kesehatan bayi itu karena sudah tiga hari tidak bisa buang air kecil.
Berdasarkan pengamatan kondisi klinisnya, bayi yang sedang dirawat dalam kondisi stabil. Selain sudah tidak demam, kesadaran dan fungsi pernapasannya membaik. Hanya, bayi tersebut masih belum bisa buang air kecil secara normal.
Direktur RSUD Abdul Moeloek Lukman Pura menyampaikan, pihaknya telah menggelar rapat dengan 40 dokter penanggungjawab di RSUD Abdul Moeleok. Pihaknya juga telah membentuk tim internal yang terdiri dari sejumlah dokter ahli. Selain itu, tim intervensi juga dibentuk jika pasien membutuhkan cuci darah.
Menurut Lukman, ada tiga dokter ahli ginjal dewasa yang dilibatkan untuk memantau kondisi pasien anak yang mengalami gagal ginjal akut. Hal ini karena belum ada dokter spesialis anak di Lampung yang khusus menangani penyakit ginjal pada anak.
”Saat ini, kami punya dokter spesialis anak yang sedang disekolahkan di UI (Universitas Indonesia) untuk menjadi dokter ahli ginjal anak. Melalui dia, kami melakukan komunikasi sehingga pasien bisa ditangani dan tidak perlu dirujuk ke rumah sakit lain,” katanya.
Hingga saat ini, tim dokter juga terus melakukan observasi terhadap pasien anak yang datang dengan gejala demam, mual, diare, dan tidak buang air kecil. Sebelumnya, dokter mendeteksi satu pasien suspek kasus gagal ginjal akut pada anak.
Namun, setelah ditangani dengan pemberian cairan infus, pasien bisa buang air kecil dengan baik. Dokter yang menangani pasien pun menyimpulkan pasien tidak buang air kecil karena dehidrasi, bukan karena penyakit gagal ginjal akut.
Ia menambahkan, pihak RSUD Abdul Moeloek telah mengikuti sejumlah standar prosedur tentang prosedur penanganan pasien. Tim dokter juga harus terus melakukan observasi untuk menentukan apakah pasien anak tersebut masuk kriteria gagal ginjal akut.