Konsumsi Omega-3 Meningkatkan Kesehatan Otak dan Kognisi di Masa Tua
Kecukupan omega-3 dikaitkan dengan lebih besarnya volume hipokampus, yaitu struktur di otak yang memainkan peran utama dalam pembelajaran dan memori.
Oleh
AHMAD ARIF
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bukti baru menunjukkan, mengonsumsi ikan dan sumber asam lemak omega-3 lainnya dapat menjaga kesehatan otak dan meningkatkan kognisi di usia paruh baya. Kecukupan omega-3 dikaitkan dengan lebih besarnya volume hipokampus, yaitu struktur di otak yang memainkan peran utama dalam pembelajaran dan memori.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jaringan (daring) pada Rabu (5/10/2022) di jurnal Neurology ini ditulis para peneliti dari Fakultas Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di San Antonio (UT Health San Antonio) dan peneliti dari Framingham Heart Study.
Kajian menemukan, orang yang memiliki kecukupan omega-3 dalam sel darah merah dikaitkan dengan struktur otak dan fungsi kognitif yang lebih baik di antara sukarelawan studi yang sehat di usia 40-an dan 50-an. Usia rata-rata sukarelawan 46 tahun.
”Penelitian telah melihat hubungan ini (omega-3 dengan kognisi) pada populasi yang lebih tua. Kontribusi baru di sini adalah, bahkan pada usia yang lebih muda, jika memiliki diet yang mencakup beberapa asam lemak omega-3, Anda sudah melindungi otak Anda untuk sebagian besar indikator penuaan otak yang kita lihat pada usia paruh baya,” kata Claudia Satizabal, asisten profesor ilmu kesehatan populasi di UT Health San Antonio, yang menjadi penulis utama studi ini.
Mengonsumsi lebih banyak omega-3 dikaitkan dengan penalaran abstrak yang lebih baik, atau kemampuan untuk memahami konsep kompleks menggunakan pemikiran logis.
Tim peneliti berupaya melihat hubungan konsentrasi asam lemak omega-3 dalam sel darah merah dengan penanda kognitif penuaan otak. Para peneliti juga mempelajari efek konsentrasi sel darah merah omega-3 pada sukarelawan yang membawa APOE4, yaitu variasi genetik yang terkait dengan risiko penyakit alzheimer yang lebih tinggi.
Dalam kajian ini, para peneliti menggunakan teknik yang disebut kromatografi gas untuk mengukur konsentrasi asam docosahexaenoic (DHA) dan asam eicosapentaenoic (EPA) dari sel darah merah. Indeks omega-3 dihitung sebagai DHA plus EPA.
”Asam lemak omega-3, seperti EPA dan DHA, adalah mikronutrien kunci yang meningkatkan dan melindungi otak,” kata anggota tim penulis, Debora Melo van Lent, peneliti pascadoktoral di Institut Biggs. ”Studi kami adalah salah satu yang pertama mengamati efek ini pada populasi yang lebih muda. Diperlukan lebih banyak penelitian pada kelompok usia ini,” katanya, menambahkan.
Tim peneliti membagi peserta menjadi mereka yang memiliki konsentrasi sel darah merah omega-3 yang sangat sedikit dan mereka yang memiliki sedikit dan lebih banyak lagi. ”Kami melihat hasil terburuk pada orang yang memiliki konsumsi omega-3 terendah,” kata Satizabal. ”Jadi, itu sesuatu yang menarik. Meskipun semakin banyak omega-3 semakin banyak manfaat untuk otak, Anda hanya perlu makan beberapa untuk melihat manfaatnya,” katanya.
Kajian ini tidak menelisik bagaimana DHA dan EPA bisa melindungi otak. Namun, salah satu teori adalah, karena asam lemak itu dibutuhkan dalam membran neuron, ketika mereka diganti dengan jenis asam lemak lain, saat itulah neuron (sel saraf) menjadi tidak stabil. Penjelasan lain mungkin harus berurusan dengan sifat anti-inflamasi DHA dan EPA.
”Ini kompleks. Kami belum memahami semuanya, tetapi kami menunjukkan bahwa, bagaimanapun, jika meningkatkan konsumsi omega-3 bahkan sedikit, Anda melindungi otak Anda,” kata Satizabal.
Sangat menggembirakan bahwa DHA dan EPA juga melindungi kesehatan otak pembawa APOE4. ”Ini genetika, jadi Anda tidak bisa mengubahnya,” kata Melo van Lent, mengacu pada kerentanan kelompok risiko ini. Jadi, jika ada faktor risiko yang dapat dimodifikasi yang dapat melebihi kecenderungan genetik, itu adalah keuntungan besar.
Beberapa kesimpulan dari studi terhadap 2.183 peserta bebas demensia dan stroke di antaranya indeks omega-3 yang lebih tinggi dikaitkan dengan volume hipokampus yang lebih besar. Hipokampus, sebuah struktur di otak, memainkan peran utama dalam pembelajaran dan memori.
Mengonsumsi lebih banyak omega-3 dikaitkan dengan penalaran abstrak yang lebih baik, atau kemampuan untuk memahami konsep kompleks menggunakan pemikiran logis. Selain itu, pembawa APOE4 dengan indeks omega-3 yang lebih tinggi memiliki penyakit pembuluh darah kecil yang lebih sedikit. Gen APOE4 dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular dan demensia vaskular.
Sebagian besar makanan laut memiliki kandungan omega-3 yang tinggi, antara lain kelompok ikan makarel, termasuk ikan kembung sebesar 2.500–2.600 mg, salmon 1.800 mg, tuna 1.200 mg, dan ikan teri 1.400 mg. Selain dari ikan, sejumlah kacang-kacangan juga kaya omega-3, seperti kenari dan kedelai. Demikian juga telur. memiliki kandungan omega-3 yang cukup baik.