Masyarakat Diedukasi tentang Kelestarian Tumbuhan dan Kesejahteraan Satwa
Masyarakat terus diedukasi tentang konservasi keanekaragaman hayati, khususnya kelestarian tumbuhan dan kesejahteraan satwa. Salah satu upaya tersebut dilakukan melalui acara Kehati Expo di Lapangan Banteng, Jakarta.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia memiliki keanekaragaman hayati flora dan fauna terbesar di dunia. Namun, kelestarian flora dan fauna tersebut kini terancam karena kecenderungan meningkatnya pemeliharaan yang tidak sesuai dengan ketentuan. Masyarakat masih terus diedukasi tentang konservasi keanekaragaman hayati, khususnya kelestarian tumbuhan dan kesejahteraan satwa.
Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK)Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nandang Prihadi menyampaikan, pemanfaatan tumbuhan dan satwa memang diperbolehkan tetapi harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, khususnya terkait dengan izin.
”Pengawasan dalam pemeliharaan satwa liar terus dilakukan KLHK. Direktorat Jenderal Penegakan Hukum beberapa kali juga melakukan upaya yang represif kepada mereka yang memelihara satwa liar tanpa izin,” ujarnya usai membuka acara Keanekaragaman Hayati (Kehati Expo) di Jakarta, Sabtu (1/10/2022) malam.
Beberapa kegiatan yang ada dalam Kehati Expo ini antara lain pameran bunga dan satwa, bazar kuliner, diskusi, lomba kicau, vaksin hewan peliharaan gratis, dan berbagai lomba lainnya.
Menurut Nandang, selama ini KLHK terus melakukan edukasi dan sosialisasi terkait pemeliharaan satwa liar termasuk konten yang beredar di media sosial. Dalam setiap sosialiasi, masyarakat ditegaskan untuk tidak memelihara satwa liar secara ilegal, tetapi harus melalui izin dan penangkaran resmi yang bersertifikat.
Salah satu upaya mengenalkan dan mengedukasi mayarakat tentang konservasi flora dan fauna ini dilakukan melalui Kehati Expoyang diselenggarakan pada 1-16 Oktober 2022 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.Kegiatan ini diselenggarakan KLHK bekerja sama dengan PTMalik Ghonniyu Razaak.
Kegiatan Kehati Expo tahun ini diikuti oleh hampir 200 peserta. Beberapa kegiatan yang ada dalam Kehati Expo ini antara lain pameran bunga dan satwa, bazar kuliner, diskusi, lomba kicau, vaksin hewan peliharaan gratis, dan berbagai lomba lainnya.
Kehati Expo diselenggarakan sekaligus dalam rangka Road to Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2022yang diperingati setiap 5 November. Ini merupakan momentum gerakan penyelamatan tumbuhan dan satwa lokal dari ancaman kepunahan.
Selain sebagai sarana edukasi, Kehati Expo juga bertujuan untuk menggiatkan kunjungan wisata alam ke kawasan konservasi, yaitu ke taman nasional, taman wisata alam, dan suaka margasatwa. Mengunjungi wisata alam juga dapat menjadi sarana penyembuhan alami yang bermanfaat bagi kesehatan spiritual dan fisik manusia.
”Melalui Kehati Expo ini, diharapkan bisa semakin menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap konservasi satwa dan tumbuhan. Sebab, konservasi untuk menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati merupakan tugas kita bersama,” tutur Nandang.
Penyelamatan satwa
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta Abdul Kodir menyatakan, Jakarta yang merupakan pusat ekonomi menjadi penghubung dengan sejumlah daerah dalam berbagai peredaran barang dan jasa, termasuk tumbuhan dan satwa liar (TSL).
Berdasarkan catatan BKSDA Jakarta, sampaiAgustus 2022, terdapat 132 giat penyelamatan atau evakuasi satwa dengan jumlah 204 ekor satwa. Total satwa yang berhasil di translokasi termasuk ke habitat alaminya sebanyak 88 ekor. Adapun kegiatan tegahan yakni pengamanan TSL tanpa dokumen sah sebanyak 28 kegiatan.
”Jumlah ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2020 yakni 154 kali dan 93 kali pada 2021. Kegiatan ini juga bentukkerja sama yang baik antara BKSDA Jakarta, Bea dan Cukai, Balai Besar Karantina Bandara Soekarno Hatta, maupun pihak lainnya,” kata Kodir.
Kodir pun berharap agar masyarakat dapat melaksanakan kegiatan peredaran atau penjualan TSL sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Beragam kegiatan diskusi yang akan diselenggarakan dalam Kehati Expo ini juga menjadi upaya untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait peredaran TSL.