Pemimpin Dunia Diminta Mendengarkan Aspirasi Masyarakat Akar Rumput
Komunitas masyarakat sipil berharap kepemimpinan Indonesia dalam G20 menjadi momentum untuk mendorong seluruh dunia memperhatikan aspirasi masyarakat yang selama ini suaranya tidak terdengar di publik.
Oleh
SONYA HELLEN SINOMBOR
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keketuaan Indonesia di kelompok 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia atau G20 hendaknya menjadi momentum bagi Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin dunia mendengarkan suara rakyat atau masyarakat akar rumput. Dengan demikian, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan negara dalam kelompok G20 juga dirasakan masyarakat akar rumput.
Selain memastikan adanya pendanaan kemanusiaan yang fleksibel bagi pemulihan pandemi yang berkelanjutan dan memperkuat arsitektur kesehatan global, negara-negara G20 juga diharapkan menyediakan akses modal yang memadai bagi perempuan dan penyandang disabilitas.
”Koalisi C20 mengharapkan para pemimpin dunia untuk mendengar suara rakyat yang kehidupan sehari-harinya dipengaruhi langsung oleh setiap kata dan klausul yang tertulis dalam kebijakan dan komitmen yang diadopsi oleh para pemimpin G20,” kata Ketua Civil 20 (C20) Sugeng Bahagijo, di Jakarta, Senin (26/9/2022).
Untuk itulah forum C20 berharap isu-isu yang berpusat pada masyarakat akan turut dibahas dan masuk dalam rekomendasi saat pertemuan puncak G20 pertengahan November 2022 di Bali.
Suara masyarakat akar rumput tersebut akan disusun oleh C20 dalam forum C20 Summit yang akan digelar di Bali pada 5-7 Oktober 2022. Peserta C20 Summit akan menyiapkan dokumen bersama dalam bentuk komunike yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk dibawa dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Menurut rencana, C20 Summit akan dihadiri sekitar 300 peserta yang mewakili organisasi masyarakat sipil dari seluruh dunia.
Koalisi C20 mengharapkan para pemimpin dunia untuk mendengar suara rakyat yang kehidupan sehari-harinya dipengaruhi langsung oleh setiap kata dan klausul yang tertulis dalam kebijakan dan komitmen yang diadopsi oleh para pemimpin G20.
Ah Maftuchan dari Sherpa C20 Indonesia berharap rekomendasi yang disusun oleh tujuh Kelompok Kerja (Working Groups) C20 dapat dipertimbangkan dan ditindaklanjuti oleh para pemimpin G20. ”Rekomendasi tersebut tidak hanya mendapat perhatian saat presidensi G20 tahun ini, tetapi juga sampai presidensi di tahun yang akan datang,” kata Ah Maftuchan.
Tujuh isu kunci
Adapun isu-isu kunci yang dibagi ke dalam tujuh kelompok kerja adalah akses vaksin dan kesehatan global, energi dan iklim, pembiayaan pembangunan dan SDGs, pendidikan dan kewarganegaraan global, kesetaraan jender, antikorupsi, serta perpajakan digital.
Bini Buchori, Panitia Pengarah Nasional C20, mengingatkan, salah satu isu pokok yang harus mendapat perhatian dan menjadi rekomendasi dalam KTT G20 mendatang adalah pencegahan kekerasan berbasis jender.
”Bersama C20 kami mengingatkan kepada G20 untuk mempertegas perlindungan negara terhadap perempuan dan terutama memberikan pengakuan terhadap adanya kekerasan berbasis jender,” ujar Bini.
Ia mengungkapkan, sekitar 85 persen perempuan pekerja di sektor garmen rentan menerima kekerasan karena mereka rata-rata bekerja dengan upah yang sangat rendah dan dalam pekerjaan yang tidak terlindungi.
”Untuk mengatasi hal tersebut, negara-negara perlu memastikan industri melindungi perempuan dari kekerasan berbasis jender dengan cara memperkuat regulasi dan perbanyak dialog agar industri mengimplementasi regulasi yang dikeluarkan. Dalam konteks Indonesia, ini berarti koordinasi lintas sektoral penting. Tidak bisa jadi jadi tanggung jawab satu kementerian saja,” kata Bini.
C20 akan menggelar sejumlah kegiatan yang menjangkau masyarakat hingga ke tingkat akar rumput di setiap wilayah dari bagian barat hingga timur Indonesia. Misalnya, kegiatan Pre-Summit Virtual Roadshow di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Papua.
Mulai Selasa hingga Senin (27/9-3/10/2022) C20 bersama dengan aktivis muda, influencer, media, dan perwakilan dari C20 kelompok kerja akan menggelar People Caravan Roadshow di Cirebon-Yogyakarta-Banyuwangi-Bali.
”Nanti, ketika acara berlangsung di daerah, perwakilan dari setiap daerah yang dikunjungi akan diberikan kesempatan menyampaikan aspirasinya kepada para pemimpin Indonesia di KTT G20. Intinya, kami akan menggemakan suara masyarakat akar rumput,” ujar Irene Bougenville Martin (23), perwakilan dari aktivis muda.