Wapres Amin: Islam dan NKRI Tidak Saling Menegasikan
Renovasi Masjid Raya Baiturrahman Semarang diharap memperkuat dakwah sekaligus memberdayakan masyarakat.
Oleh
NINA SUSILO
·4 menit baca
KOMPAS/NINA SUSILO
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menandatangani prasasti saat meresmikan renovasi kawasan cagar budaya Masjid Raya Baiturrahman Semarang dan pembangunan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, di halaman Masjid Baiturrahman, Jumat (23/9/2022).
SEMARANG, KOMPAS — Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa ulama memiliki khitah untuk memperbaiki. Karenanya, dakwah yang diberikan semestinya membuat masyarakat mengikuti ajaran dalam kerangka NKRI.
Pesan ini disampaikan saat Wapres Amin meresmikan renovasi kawasan cagar budaya Masjid Raya Baiturrahman Semarang dan pembangunan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, di halaman Masjid Baiturrahman, Jumat (23/9/2022) pagi. Kantor MUI Jateng ini dinamai gedung KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfud.
Peresmian ditandai dengan pemukulan beduk, penandatanganan prasasti, dan pengguntingan pita. Hadir pula dalam acara ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Gedung baru diharap membuat para ulama semakin menyelami khitah ulama yang sesungguhnya adalah khittah islahiyah atau membuat perbaikan. ”Jadi bukan mencari kemuliaan atau kekuasaan, tapi perbaikan. Kalau kemuliaan dan kekuasaan itu urusan Allah, buah yang diberikan Allah,” tutur Wapres Amin.
Perbaikan bisa dilakukan melalui dakwah yang mengajak pada kebaikan dengan cara yang baik dan dalam kerangka NKRI. Kebaikan itu sendiri ditandai dengan dua hal, yaitu memberikan manfaat dan menghilangkan mudarat.
KOMPAS/NINA SUSILO
Peresmian renovasi kawasan cagar budaya Masjid Raya Baiturrahman Semarang dan pembangunan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah ditandai dengan pemukulan beduk. Wakil Presiden Ma'ruf Amin meresmikannya di halaman Masjid Baiturrahman, Jumat (23/9/2022).
Kebaikan ini pun tidak boleh keluar dari atau menyalahi kesepakatan, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karenanya, kata Wapres Amin, para ulama bisa membangun Muslim kafah (Muslim yang mengikuti ajaran dengan baik), tetapi dalam kerangka kesepakatan NKRI.
”Keduanya tidak saling menegasikan. Menjadi Muslim kafah dalam kerangka kesepakatan (NKRI) tidak saling menegasikan,” tutur Wapres.
Disebutkan bahwa semua orang berakidah Islam bisa menjalankan agamanya, bahkan bisa beribadah difasilitasi negara, menikah pun difasilitasi negara melalui kecamatan dan kantor urusan agama. Untuk bermuamalah pun, Indonesia sudah menyediakan aturan perundangan serta Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah.
Wapres juga mengapresiasi pemberian nama gedung kantor MUI Jateng dengan nama KH Ahmad Sahal Mahfudh. Nama KH Sahal Mahfudh dinilai pantas diabadikan. Karena selain patut dijadikan teladan, pandangan-pandangannya semestinya menjadi inspirasi.
KOMPAS/NINA SUSILO
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendengarkan penjelasan mengenai renovasi kawasan cagar budaya Masjid Raya Baiturrahman Semarang dan pembangunan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Jumat (23/9/2022).
Ma'ruf Amin juga mengatakan mengikuti langkah KH Ahmad Sahal Mahfudh yang pernah menjabat ketua MUI Jateng, Rois Aam dan kemudian ketua umum MUI Pusat.
”Saya mengikuti jejak beliau, sebagai Rois Aam kemud ketua umum (MUI). Tapi saya kemudian disuruh belok oleh Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo untuk menjadi wakil presiden),” seloroh Wapres Amin.
Kawasan pusaka
Masjid Raya Baiturrahman Semarang sebagai kawasan pusaka di Simpang Lima, Semarang, telah rampung direnovasi. Masjid yang awalnya diresmikan tahun 1974 ini dipercantik tanpa mengubah bentuk.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Diana Kusumastuti menyebutkan, ikon Kota Semarang ini awalnya penuh kendaraan parkir saat siang hari. Kini, sudah ada basement dengan kapasitas 190 kendaraan.
Penataan meliputi interior atap, menara masjid, basement, tempat wudhu, maupun gedung MUI tidak melupakan penghijauan di kawasan masjid.
KOMPAS/NINA SUSILO
Gedung KH Ahmad Sahal diresmikan sebagai kantor MUI Jawa Tengah, Jumat (23/9/2022).
Masjid tetap berkapasitas 5.500 jemaah. ”Tidak ada perluasan karena kami tidak bisa mengubah (bangunan), karena ini bangunan cagar budaya,” tuturnya saat menjelaskan kepada Wapres Amin.
Renovasi bangunan dan penataan kawasan pusaka Masjid Raya Baiturrahman yang dilakukan sepanjang Agustus 2021 sampai Agustus 2022 menghabiskan anggaran Rp 92,58 miliar.
Masjid tetap ada di lahan seluas 11.765 meter persegi dan bangunannya seluas 13.750 meter persegi.
Wapres Amin pun gembira. Dia menceritakan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang juga dalam acara tersebut diam-diam sering shalat di Masjid Baiturrahman. Karena dinilai sudah kurang pantas sebagai masjid yang memiliki nilai sejarah, diusulkanlah renovasi masjid.
”Kalau ingin masjid (Anda) bagus, undang beliau diam-diam shalat,” seloroh Wapres memuji Basuki.
Setelah bagus dan megah, Masjid Baiturrahman diharap bukan hanya semarak dengan segala kegiatan pengajian, tetapi juga menjadi tempat pemberdayaan dan pembinaan masyarakat.
”Masjid jadi pusat pembinaan masyarakat sekitarnya. Di Indonesia ini saya minta jangan ada setapak pun yang lepas dari pengaruh masjid,” tuturnya.
Pembangunan Masjid Baiturrahman diinisiasi Yayasan Masjid Candi. Adapun pendirinya HM Bachroen, RMT Panji Mangoennegoro, dan Ahmad Bastari.
Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Daroji menambahkan, Masjid Baiturrahman akan kembali menjadi ikon Kota Semarang. Kegiatan yang dilakukan pun sangat beragam. Selain pendidikan Al Quran dan Tahfidz Al Quran, studi tafsir, diselenggarakan pula konsultasi pernikahan.
”Masjid akan lebih semarak dan mendatangkan keberkahan bagi masyarakat,” tambah Daroji.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen menambahkan, meyakini masyarakat datang ke Masjid Baiturrahman untuk beribadah. Agama Islam yang rahmatan lil alamin juga akan terus disyiarkan.