Topan super Nanmadol telah mendarat di Kyushu selatan, Prefektur Kagoshima, Jepang bagian barat daya, pada Minggu (18/9/2022) dan terus bergerak ke utara. Topan ini menjadi yang terkuat pada 2022.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Topan super Nanmadol telah mendarat di Kyushu selatan, Prefektur Kagoshima, Jepang bagian barat daya, pada Minggu (18/9/2022) dan terus bergerak ke utara. Pemerintah Jepang telah mengeluarkan peringatan darurat dan mengungsikan jutaan orang akibat pergerakan topan ini.
Laporan Japan Meteorological Agency (JMA), pada saat mendarat, topan ini memiliki tekanan sentral setidaknya 27,61 inci merkuri (935 milibar). Data ini menunjukkan, Nanmadol merupakan siklon tropis terkuat sepanjang tahun 2022 dan salah satu dari lima terkuat yang pernah mendarat di Jepang sejak pencatatan dimulai tahun 1951.
Setelah mendarat di Prefektur Kagoshima, Topan Nanmadol terus bergerak di dekat Kota Fukuoka pada Senin pagi dengan kecepatan angin maksimum 126 kilometer per jam. Hujan diperkirakan turun 400 milimeter di beberapa bagian wilayah saat menuju ke jalur timur laut yang akan membawanya di sepanjang pantai barat pulau utama Honshu.
Menurut laporan NHK World, lebih dari 8 juta orang diperintahkan untuk mengungsi di selatan dan barat daratan Jepang, meliputi Kyushu, Chugoku, dan Shikoku. Hingga Senin (19/9/2022) pagi, topan ini telah menyebabkan setidaknya 43 orang terluka dan 300.000 rumah tanpa listrik.
Siklon yang sangat kuat ini juga menciptakan gangguan besar dalam transportasi udara dan darat. Lebih dari 700 penerbangan maskapai yang dijadwalkan pada Senin dibatalkan dan layanan kereta Shinkansen juga ditangguhkan secara luas. Topan ini diperkirakan menurunkan hujan lebat di sebagian besar Honshu pada Selasa (20/9/2022), yang berisiko menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Lebih dari 8 juta orang telah diperintahkan untuk mengungsi di selatan dan barat daratan Jepang, meliputi Kyushu, Chugoku, dan Shikoku.
Bambang Rudyanto, warga Indonesia yang tinggal di Tokyo, mengatakan, warga di Jepang sudah mendapat peringatan tentang ancaman topan. Namun, sejauh ini belum ada peringatan untuk mengungsi di Tokyo. ”Belum ada peringatan khusus. Kemungkinan Tokyo hanya dilewati pinggirannya,” katanya.
Bambang menambahkan, aktivitas kerja di Tokyo juga masih seperti biasa. ”Sampai hari ini tidak ada yang diliburkan,” katanya.
Sejak pekan lalu, JMA telah mengategorikan Nanmadol sebagai topan ”sangat kuat”. Pada hari Jumat dan Sabtu pagi, Joint Typhoon Warning Center (Pusat Peringatan Topan Gabungan) mengklasifikasikannya sebagai ”topan super”.
Sejauh ini Nanmadol merupakan badai kedua tahun ini yang mendapat label topan super, yang terbentuk di perairan Pasifik bagian barat. Sebelumnya, topan super pertama tahun ini ialah Hinnamnor.
Topan Hinnamnor yang terbentuk pada akhir Agustus hingga awal September ini menghantam Okinawa sebelum membawa banjir besar di Korea Selatan. Baru-baru ini, Topan Muifa juga mendarat di atas Pulau Ishigaki Jepang pada Senin, 12 September, sebelum menghantam Shanghai, China.
Kepulauan di bagian barat Pasifik, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Filipina, secara rutin mengalami siklon tropis. Pada 2019, lebih dari 100 orang tewas saat Topan Hagibis menerjang Jepang saat menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugbi.
Kepala Subkoordinator Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Siswanto mengatakan, sepanjang 2022 ini telah terpantau 88 sistem tekanan rendah yang menjadi bibit badai, 66 sistem telah terbentuk menjadi badai, 53 di antaranya diberi nama oleh otoritas meteorologi setempat. Siklon tropis akan diberi nama oleh berbagai lembaga cuaca ketika mereka mencapai kecepatan angin maksimum 35 knot (65 km/jam; 40 mph).
”Badai terkuat sejauh ini adalah Nanmadol, dengan kecepatan angin maksimum 10 menit-an persisten pada 195 km/jam (120 mph) dan tekanan minimum 910 hPa pada sistim pusat tekanan rendahnya,” katanya.
Meski demikian, siklon tropis paling mematikan pada 2022 adalah Badai Tropis Megi yang menyebabkan 214 kematian di Filipina dan 132 lainnya dinyatakan hilang. Adapun siklon yang paling merugikan secara ekonomi ini adalah Hinnamnor yang menyebabkan estimasi kerusakan total 1,21 miliar dollar AS.