Capaian Vaksinasi pada Kelompok Rentan Masih Minim
Animo masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 menurun. Padahal, vaksinasi amat penting guna melindungi dari penularan Covid-19 yang masih terjadi. Cakupan yang optimal juga jadi indikator menuju akhir pandemi.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Akhir pandemi Covid-19 sulit dicapai apabila tidak ada komitmen bersama untuk mengendalikan penularan di tengah masyarakat. Pandemi dapat terkendali jika angka kasus konfirmasi rendah, angka kematian rendah, serta cakupan vaksinasi tinggi. Hingga saat ini, capaian vaksinasi, khususnya pada kelompok rentan, masih minim.
Staf pengajar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Pusat Rujukan Respirasi Nasional Persahabatan (FKUI-RSPP) Erlina Burhan mengatakan, rata-rata angka kematian di Indonesia masih lebih tinggi dari angka kematian global. Rata-rata angka kematian di Indonesia sebesar 2,7 persen, sedangkan rata-rata global sebesar 2 persen.
”Ini jadi tugas kita untuk mencegah terjadinya peningkatan kematian. Tentu sebaiknya bisa di bawah 1 persen. Pencegahan kematian ini salah satunya dengan vaksinasi lengkap sampai pada vaksinasi booster (dosis penguat),” ujarnya di Jakarta, Senin (19/9/2022).
Erlina mengatakan, risiko kematian paling tinggi terjadi pada kelompok masyarakat lansia dengan komorbid atau penyakit penyerta. Masyarakat usia lanjut memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kondisi ini bisa semakin buruk apabila lansia tersebut memiliki komorbid.
Karena itu, masyarakat usia lanjut serta masyarakat dengan komorbid merupakan kelompok rentan yang membutuhkan perhatian khusus apabila tertular Covid-19. Cakupan vaksinasi yang optimal amat dibutuhkan untuk memperkuat perlindungan dari penularan Covid-19.
”Apabila kelompok (rentan) ini kita lindungi dengan vaksinasi, tentu dengan protokol kesehatan, upaya untuk menekan angka kematian akibat Covid-19 bisa optimal. Dengan begitu, diharapkan Indonesia bisa menuju ke arah itu (akhir pandemi),” kata Erlina yang juga Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).
Vaksinasi harus bisa diselesaikan sesuai dosis yang sudah dianjurkan. Paling tidak 100 persen pada populasi yang rentan sudah mendapatkan vaksinasi.
Lansia dengan komorbid, seperti hipertensi, diabetes, ataupun gagal ginjal, berisiko mengalami komplikasi yang lebih buruk jika terinfeksi Covid-19. Risiko peradangan atau inflamasi amat tinggi sehingga kondisi penyakit bisa lebih berat hingga menyebabkan kematian.
Untuk itu, menurut Erlina, angka cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia harus segera ditingkatkan. Cakupan dosis ketiga atau booster masih sebesar 23,2 persen dari total populasi penduduk. Sementara idealnya, cakupan vaksinasi dosis ketiga minimal mencapai 50 persen. Jika tidak segera ditingkatkan, upaya perlindungan di masyarakat tidak maksimal sehingga angka kematian sulit ditekan.
Spesialis Mikrobiologi Klinis RS Universitas Indonesia sekaligus Panel Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Budiman Bela menambahkan, vaksinasi Covid-19 perlu dilengkapi hingga dosis ketiga sebagai dosis penguat. Imunitas yang terbentuk dari vaksinasi dapat menurun setidaknya setelah enam bulan pemberian.
Berdasarkan laporan kasus Covid-19 pun menunjukkan, angka kematian akibat Covid-19 semakin rendah pada kelompok yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis penguat. Perlindungan dari vaksinasi tersebut semakin mendesak untuk kelompok rentan.
”Vaksinasi harus bisa diselesaikan sesuai dengan dosis yang sudah dianjurkan. Paling tidak 100 persen pada populasi yang rentan sudah mendapatkan vaksinasi,” ujar Budiman.
Merujuk pada data Kementerian Kesehatan, cakupan vaksinasi dosis primer hingga dosis kedua pada lansia baru mencapai 14,8 juta orang atau 68,8 persen dari target sasaran lansia. Jumlah itu semakin rendah pada cakupan vaksinasi dosis ketiga, yakni hanya 6,6 juta atau 30,73 persen dari total sasaran.
Budiman menyampaikan, penularan memang masih bisa terjadi meskipun seseorang sudah mendapatkan vaksinasi. Namun, pada orang yang sudah divaksinasi akan lebih cepat pulih dari Covid-19. Potensi untuk bisa menularkan kepada orang lain juga lebih rendah dibandingkan dengan orang yang belum mendapatkan vaksinasi.
”Yang pasti, vaksinasi dapat melindungi dari potensi sakit yang lebih berat atau bahkan kondisi fatal. Karena itu, urgensi dari vaksinasi ialah menurunkan angka kematian dan sakit berat serendah mungkin akibat Covid-19,” katanya.