Di Usia 77 Tahun, PMI Berupaya Terus Menebar Kebaikan
Pada Sabtu (17/9/2022), PMI memperingati hari jadi ke-77. Di usia yang semakin matang, PMI bertekad terus menebar kebaikan bukan hanya di Indonesia, melainkan juga secara internasional.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Palang Merah Indonesia perlu terus menguatkan sumber daya manusia serta terus mempersiapkan diri. Dengan demikian, PMI bisa terus menebar kebaikan.
PMI memperingati hari jadi yang ke-77 pada Sabtu (17/9/2022). Hari jadi ini diperingati dengan upacara di halaman Gudang Markas PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Ketua Umum PMI Jusuf Kalla hadir memimpin sebagai inspektur upacara.
Jusuf Kalla yang juga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 ini menjelaskan, tema tahun ini mengangkat pentingnya berbuat kebaikan secara terus-menerus. ”Tema tahun ini adalah ’Terus Tebar Kebaikan’. Bukan hanya di Indonesia, tetapi secara internasional. Pesannya adalah agar terus melakukan pengabdian dan berbuat kebaikan terus-menerus,” kata Jusuf Kalla yang biasa disapa JK kepada wartawan seusai upacara.
Untuk menguatkan pengabdian tersebut, tambah JK, PMI selama ini telah melakukan persiapan. ”Untuk menguatkan itu, PMI telah melakukan persiapan, melengkapi peralatan, kesiapan sukarelawan, dan itu telah berjalan selama ini,” katanya.
Dalam perjalanannya, PMI mendapatkan sumber dana baik dari sumbangan pengusaha maupun pemerintah. Bantuan yang dititipkan kepada PMI tersebut kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
”Jadi, PMI itu perantara, yang menjadi tangan di bawah, tapi juga sekaligus berfungsi sebagai tangan di atas yang membantu masyarakat menyalurkan dana bantuan kepada yang membutuhkan,” tutur JK yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia.
Pengabdian ini, lanjut JK, terus berjalan. Kerja PMI, termasuk para sukarelawannya, dilakukan untuk kebaikan seluruh umat manusia. Dalam kesempatan ini, PMI mendapat sumbangan mobil tangki air dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia serta PT Kalbe Farma. Kedua institusi tersebut masing masing menyerahkan satu mobil tangki air.
Seusai upacara, sejumlah sukarelawan PMI menunjukkan kebolehannya. Mereka melakukan simulasi penanganan kecelakaan lalu lintas saat arus mudik.
Sambut peluang
Sebelumnya, pemerintah juga terus membuka peluang kerja sama kemanusiaan. Salah satunya dengan Komite Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC). ICRC menjajaki peluang kerja sama dengan pemerintah dalam pertemuan dengan Deputi V Kepala Staf Kepresidenan RI Jaleswari Pramodhawardani, Kamis (1/9/2022), di Bina Graha, Jakarta.
Kerja PMI, termasuk para sukarelawannya, dilakukan untuk kebaikan seluruh umat manusia.
Secara spesifik Jaleswari menyampaikan bahwa kerja sama strategis bisa dilakukan di wilayah Indonesia timur, khususnya Papua. Hal ini didukung dengan regulasi yang mendukung serta percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat. Ini semua sejalan dengan prinsip nilai-nilai kemanusiaan yang dipegang ICRC.
Saat ini ICRC mempunyai fokus kerja di Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua, dan Papua Barat. Kerja sama erat dilakukan bersama kementerian dan lembaga lain, seperti Kementerian Kesehatan, terutama dalam program vaksinasi sebagai respons atas pandemi Covid-19.
Jaleswari menilai ICRC selalu mendukung pemerintah dalam merespons bencana dan konflik kemanusiaan. Rekam jejak kinerjanya juga telah dipercaya sejak lama. ”Pertemuan ini dapat menjadi titik awal pengembangan kerja sama, khususnya di wilayah Tanah Papua yang secara khusus perlu didiskusikan pada forum selanjutnya yang lebih spesifik,” ujarnya.
ICRC merupakan lembaga netral dan independen yang bergerak di bidang kemanusiaan dan penghormatan terhadap hukum humaniter internasional. ICRC sudah hadir sejak 1942 di Indonesia.
Sebelum penjajakan peluang kerja sama ini terbentuk, ICRC aktif berdiskusi dan menjadi mitra strategis Kantor Staf Presiden (KSP) di bidang nilai kemanusiaan dalam masyarakat adat Indonesia.
Kepala Delegasi ICRC untuk Regional Indonesia dan Timor Leste Alexandre Faite menambahkan, kerja yang dilakukan ICRC di bidang kemanusiaan banyak beririsan dengan yang selama ini dilakukan oleh KSP. Oleh sebab itu, penjajakan kolaborasi dinilai penting.
Saat ini, ICRC juga sudah banyak bekerja sama dengan PMI, TNI/Polri, dan Kementerian Kesehatan. ”Semua dalam misi kemanusiaan serta mendukung program-program terutama respons bencana dan isu sosial lain, seperti program vaksinasi, peningkatan kapasitas PMI dalam bidang humanitarian,” kata Faite.
Kolaborasi dengan banyak pemangku kepentingan dinilai memberikan jaminan perlindungan kepada semua warga negara. Hal ini, lanjut Jaleswari, merupakan komitmen pemerintah melindungi warga negaranya. KSP pun menyambut baik peluang kerja sama dalam isu kemanusiaan dengan ICRC.