Segera Vaksinasi Penguat Tanpa Memilih Jenis Vaksin
Masyarakat kembali diingatkan pentingnya mendapat vaksinasi penguat tanpa memilih-milih jenis vaksin. Sebab, penelitian membuktikan beberapa jenis vaksin memiliki efektivitas yang hampir setara.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meski angka kasus Covid-19 cenderung menurun, kondisi pandemi saat ini masih dinamis. Bahkan, ke depan masih ada kemungkinan muncul varian baru. Oleh karena itu, masyarakat kembali diingatkan pentingnya mendapat vaksinasi penguat atau booster tanpa memilih-milih karena setiap jenis vaksin memiliki efektivitas hampir setara.
Dokter spesialis paru sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan mengemukakan, vaksinasi penguat saat ini amat efektif melindungi masyarakat dari penyakit parah dan kematian akibat Covid-19. Kondisi ini juga berlaku bagi kelompok lanjut usia atau lansia maupun populasi umum lainnya.
”Baik Astra Zeneca maupun vaksin mRNA memberikan perlindungan sangat tinggi terhadap pencegahan paparan penyakit dan kematian akibat Omicron. Sementara vaksinasi booster juga sangat efektif untuk melindungi seseorang dari keparahan atau membuat orang tidak perlu dirawat,” ujarnya dalam diskusi media, di Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Erlina menjelaskan, berdasarkan kajian yang telah dilakukan, angka efektivitas vaksin penguat untuk masyarakat umum mencapai 84,2 persen. Sementara efektivitas vaksin penguat untuk kelompok lansia atau di atas umur 60 tahun lebih tinggi, yakni 87,4 persen.
Selain itu, kajian lainnya juga menyebutkan pemberian tiga dosis dari berbagai jenis vaksin telah memberikan perlindungan hampir setara terhadap perburukan penyakit dan kematian. Jenis vaksin itu meliputi, antara lain, Moderna dengan perlindungan mencapai 91,1 persen, Pfizer (85,7 persen), AstraZeneca (84,8 persen), dan Sinovac (75,8 persen).
Berangkat dari hasil kajian tersebut, Erlina pun meminta masyarakat untuk tidak memilih-milih jenis vaksin saat akan mendapat vaksinasi penguat. ”Masyarakat jangan terlalu memilih-milih karena efektivitas setiap jenis vaksin hasilnya setara,” tuturnya.
Dosis keempat
Saat ini, selain menggencarkan cakupan vaksinasi penguat, pemerintah melakukan vaksinasi dosis kedua atau booster kedua kepada tenaga kesehatan. Menurut Erlina, pemberian vaksin dosis keempat akan membantu memulihkan perlindungan.
Dengan kata lain, meski efektivitas vaksin terhadap infeksi akan menurun tiga bulan setelah booster, perlindungan terhadap penyakit serius tetap dipertahankan dan kemudian ditingkatkan lebih lanjut dengan dosis keempat.
Erlina menekankan bahwa dosis ketiga dan keempat memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap keparahan penyakit khususnya yang disebabkan varian Omicron. Sampai kini tidak ada kasus keparahan maupun kematian karena Covid-19 yang tercatat untuk orang yang telah mendapat dosis keempat dengan berbagai jenis vaksin.
Masyarakat jangan terlalu memilih-milih karena efektivitas setiap jenis vaksin hasilnya setara.
”Hingga saat ini, penelitian menunjukkan vaksin yang dikembangkan dan tersedia sekarang masih efektif untuk mengatasi berbagai varian baru Covid-19. Jadi, sekarang tidak ada keadaan darurat untuk punya vaksin jenis baru,” ucapnya.
Hingga 14 September, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat cakupan vaksinasi ketiga telah mencapai 62,16 juta orang atau sekitar 26,48 persen dari target populasi. Sementaravaksinasi keempat atau booster kedua telah diberikan kepada 513.741 orang dari target sasaran vaksinasi nasional sebanyak 234 juta orang.
Keamanan vaksin
Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikuran Pasca-imunisasi (KIPI) Hinky Hindra Irawan memaparkan, penelitian yang mencakup jutaan orang telah mengonfirmasi terkait keamanan vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini. Keamanan juga merupakan aspek terpenting dari penerimaan publik terhadap program vaksinasi.
”Gejala yang timbul saat melakukan vaksin juga termasuk ringan, seperti demam, kesulitan napas, mual, muntah, pusing, dan lemas. Akan tetapi, dari berbagai kejadian ini mayoritas pasien sembuh tanpa pengobatan,” katanya.
Selain melakukan vaksinasi penguat, Hinky juga mengingatkan kepada masyarakat untuk senantiasa mengenakan masker saat berada di ruangan publik mengingat virus korona masih tetap ada. Kebiasaan pemakaian masker sangat efektif untuk mengurangi risiko penularan atau transmisi infeksi.