Tubuh Kekurangan Magnesium Lebih Rentan Mengalami Sakit Kepala
Kekurangan magnesium dalam tubuh dapat menyebabkan sakit kepala. Jika dibiarkan, kondisi tubuh akan semakin lemah. Suplemen dan beberapa makanan bisa membantu mengendalikan penyakit tersebut.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kekurangan magnesium dalam tubuh dapat menyebabkan sakit kepala. Jika dibiarkan, kondisi tubuh akan semakin lemah. Suplemen dan beberapa makanan bisa membantu mengendalikan penyakit tersebut.
Magnesium merupakan salah satu mineral penting bagi tubuh manusia. Peran magnesium dalam kontraksi dan relaksasi otot efektif untuk mengurangi sakit kepala dan migrain. Penyakit ini bisa menjadi lebih buruk jika kandungan magnesium dalam tubuh tidak mencukupi.
”Kebanyakan orang sebenarnya tidak mengonsumsi cukup magnesium per hari dan beberapa orang mungkin lebih rentan,” ujar ahli gizi dan juru bicara media nasional untuk Academy of Nutrition and Dietetics, Amerika Serikat, Roxana Ehsan, dikutip dari Livescience.com, Kamis (8/9/2022).
Tinjauan di jurnal Nutrients pada 2020 menyebutkan, kekurangan magnesium menyebabkan kepala tegang dan migrain. Kedua gejala ini merupakan 90 persen dari kasus sakit kepala yang ditangani di tempat praktik kesehatan umum.
Suplementasi magnesium menawarkan alternatif sebagai penghilang rasa sakit pada populasi rentan, seperti anak-anak dan orang tua. Namun, jika mengalami sakit kepala kronis, disarankan memeriksakan diri ke dokter.
”Mereka yang menderita migrain memiliki kadar magnesium lebih rendah dalam darah dan cairan serebrospinal dibandingkan mereka yang tidak mengalami migrain,” ujar Deborah Lee, dokter di Dr Fox Online Pharmacy, layanan konsultasi daring yang berkantor pusat di Inggris.
Suplemen magnesium aman bagi kebanyakan orang. Namun, dosis tinggi dapat menyebabkan diare bagi beberapa individu.
Menurut Lee, magnesium berperan penting dalam kontraktilitas otot. Hal itu bisa berkembang menyebabkan kepala tegang.
Sekitar 70 persen penderita sakit kepala tegang memiliki gejala sesak dan ketegangan otot. “Hal ini tampaknya terkait dengan ketegangan kulit kepala. Ketegangan otot dan kram lebih umum terjadi ketika kekurangan magnesium,” katanya.
Peran magnesium dalam kontraksi dan relaksasi otot efektif untuk mengurangi sakit kepala dan migrain. Penyakit ini bisa menjadi lebih buruk jika kandungan magnesium dalam tubuh tidak mencukupi
Banyak kasus kekurangan magnesium tidak terdiagnosis. Mayoritas penduduk berisiko kekurangan magnesium karena ketergantungan pada makanan olahan.
Lee menyarankan orang-orang yang berniat mengonsumsi suplemen magnesium untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter, terutama jika sedang menjalani pengobatan lain. “Selalu lebih baik untuk mendapatkan vitamin dan mineral dari makanan yang seimbang daripada mengandalkan suplemen,” katanya.
Mengonsumi makanan kaya magnesium penting untuk memastikan tubuh mendapatkan jumlah yang cukup. Magnesium berfungsi mengubah energi dalam makanan menjadi format yang dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam tubuh.
Asupan magnesium harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 310-420 miligram. Beberapa makanan yang sering dikonsumsi sehari-hari menjadi sumber magnesium untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kacang-kacangan, misalnya, merupakan sumber magnesium yang mengandung banyak mineral. Begitu juga dengan biji-bijian dengan kandungan protein nabati, vitamin, dan mineral untuk mendukung fungsi tubuh.
Sayuran hijau juga memiliki kandungan magnesium cukup baik. Makanan lainnya adalah karbohidrat bertepung seperti roti dan ikan berminyak yang menjadi sumber asam lemak tak jenuh.