Menteri-menteri Pendidikan G20 Perkuat Komitmen Kesetaraan Akses
Dunia berkomitmen memulihkan pendidikan dan meningkatkan kesetaraan akses pendidikan berkualitas. Pertemuan tingkat menteri pendidikan G20 di Bali menyepakati komitmen tersebut.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pertemuan tingkat Menteri bidang Pendidikan G20 digelar untuk memfinalisasi hasil kerja dan mewujudkan tujuan jangka panjang pemulihan dan transformasi sistem pendidikan. Pertemuan ini menghasilkan komitmen jangka panjang negara G20 untuk memulihkan sektor pendidikan dan menciptakan kesetaraan pendidikan dunia.
Pertemuan Tingkat Menteri di Bidang Pendidikan atau Education Ministers’ Meeting (EdMM) dilaksanakan, Kamis (1/9/2022), di Nusa Dua, Bali. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim yang sedang menjalani isolasi karena positif Covid-19 hadir memimpin pertemuan secara daring.
Nadiem mengapresiasi kontribusi berharga dari para delegasi dalam penyusunan hasil pertemuan Kelompok Kerja Pendidikan (Education Working Group/EdWG) G20 sejak Maret lalu. Kemendikbudristek bersama negara-negara G20, negara tamu undangan khusus, serta organisasi internasional telah menyusun laporan dan kompendium sebagai hasil kerja EdWG. Dokumen itu menghadirkan pemetaan tantangan dan beragam strategi, serta praktik baik di 26 negara, dengan lebih dari 150 program kerja nyata di bidang pendidikan.
”Laporan dan dokumen kompendium yang dihasilkan dari rangkaian EdWG ini merupakan dokumen yang sangat penting dalam upaya kita untuk mendorong pemulihan, penguatan, dan transformasi sistem pendidikan global. Terdapat praktik terbaik yang bisa dipelajari, tujuan yang ingin dicapai, dan impian masa depan yang lebih baik untuk semua,” kata Nadiem.
Sementara itu, Assistant Director-General UNESCO for Education Stefania Giannini mengapresiasi kepemimpinan Indonesia pada presidensi G20 selama setahun terakhir ini. Para delegasi telah bekerja bersama lintas negara dan budaya dalam semangat gotong royong untuk menghadapi tantangan kolektif menakutkan yang membutuhkan solidaritas dan kemitraan.
”Dengan kemitraan ini, kita dapat membayangkan kembali masa depan kita bersama. Ini juga merupakan peran dan tanggung jawab kelompok G20 sebagai negara-negara terkemuka dan agen perubahan,” ujar Stefania.
Selain laporan dan dokumen kompendium, Kemendikbudristek juga telah berhasil menyatukan suara di antara negara G20 untuk memulihkan dan mengimajinasikan ulang sektor pendidikan yang dijabarkan dalam hasil kerja Ringkasan Pimpinan Sidang (Chair’s Summary). Ringkasan ini disampaikan oleh Mendikbudristek pada Pertemuan Menteri Pendidikan G20.
Lebih tangguh
Capaian hasil kerja EdWG G20 merupakan kesepakatan para delegasi untuk menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Hasil kerja ini juga dapat mendukung negara-negara lainnya untuk merancang dan menerapkan kebijakan pendidikan yang tangguh di masa depan. Penerapan ini berorientasi pada kebijakan pemulihan di bidang pendidikan serta mengatasi learning loss yang disebabkan oleh pandemi untuk mencapai pendidikan yang berkualitas pada tahun 2030.
Para peserta juga menegaskan kembali komitmennya untuk saling berbagi wawasan dalam menjawab berbagai tantangan di sektor pendidikan yang sejalan dengan empat isu prioritas EdWG G20 tahun ini, yaitu Pendidikan Berkualitas untuk Semua; Teknologi Digital dalam Pendidikan; Solidaritas dan Kemitraan; serta Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19.
Lebih lanjut, hasil EdWG G20 juga menggarisbawahi pentingnya peranan komitmen global dalam mentransformasi sektor pendidikan sesuai dengan komitmen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kerja sama di level global ini untuk mengintegrasikan pendekatan, sumber pembelajaran, dan metode lainnya dalam kebijakan dan praktik sektor pendidikan.
Kemendikbudristek dan negara G20 juga terus berkomitmen untuk mengembangkan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) dan memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta karakter yang relevan bagi semua pelajar. Hal ini bertujuan agar mereka dapat terus berkembang dalam kehidupan dan pekerjaan, serta dapat berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Mendikbudristek mengatakan, pertemuan tingkat menteri pendidikan G20 ini merupakan bagian dari aksi nyata Kemendikbudristek sebagai pemimpin sektor pendidikan untuk mengatasi empat prioritas EdWG yang dibahas selama pertemuan pertama pada awal tahun 2022. ”Sangat penting bagi kita sebagai pemimpin untuk bekerja sama dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi semua anak, di semua jenjang pendidikan, di semua negara,” ujar Nadiem.
Pertemuan tersebut memastikan akses yang sama ke pendidikan berkualitas, memanfaatkan teknologi digital untuk mempercepat perbaikan dalam praktik pendidikan, meningkatkan efektivitas manajemen sekolah, serta yang terpenting dari semua pemberdayaan guru dan siswa. ”Langkah maju di semua bidang ini merupakan upaya kita untuk memulihkan dan mengubah pendidikan (agar) dapat berhasil dalam menghadapi kesulitan kita saat ini dan tantangan masa depan,” ujar Nadiem.