Pendidikan Berkualitas Semakin Berpihak pada Anak dan Guru
Akses pada pendidikan berkualitas menjadi janji kemerdekaan yang masih harus diperjuangkan bersama. Terobosan Merdeka Belajar ditawarkan untuk pendidikan yang semakin memerdekakan siswa dan guru.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pendidikan berkualitas masih menjadi perjuangan bersama dalam rangka memulihkan dan membangkitkan sistem pendidikan nasional. Pendidikan berkualitas diwujudkan melalui pembelajaran yang semakin berpihak pada murid dan memerdekakan guru untuk berkreasi dalam mengajar.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dalam pidatonya dalam upacara bendera dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Jakarta, Rabu (17/8/2022), mengatakan, semua pihak, terutama pelaku pendidikan, perlu bersama-sama untuk bergotong royong guna memulihkan dan membangkitkan Indonesia Merdeka dengan mewujudkan Merdeka Belajar. Beberapa program telah dilaksanakan Kemendikbudristek dalam perluasan akses pendidikan yang berkualitas, di antaranya melalui terobosan mekanisme Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan berbagai program dukungan siswa.
Proses pembelajaran di Indonesia saat ini semakin berpihak kepada murid dan memerdekakan guru untuk berkreasi dalam mengajar melalui Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Mengajar.
Ada juga program Kampus Merdeka untuk menciptakan generasi muda yang terlatih dengan dunia kerja. ”Kita telah meyakinkan dunia bahwa generasi Indonesia sudah terlatih dengan dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat, yang bekalnya diperoleh sejak di bangku kuliah melalui berbagai program belajar di luar kampus yang terhimpun dalam Kampus Merdeka,” kata Nadiem.
Terobosan-terobosan Merdeka Belajar kini telah mencapai 21 episode. ”Masih banyak lagi episode Merdeka Belajar yang akan kami luncurkan, sampai semua anak di seluruh Indonesia merasakan kemerdekaan yang sebenarnya, yaitu belajar dengan bahagia, berkarya tanpa hambatan, berlari menuju masa depan dengan penuh keberanian sebagai Pelajar Pancasila,” ujar Nadiem.
Peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI tahun 2022 mengusung semangat ”Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Menurut Nadiem, semangat tersebut saat ini sedang dibuktikan melalui peran besar Kemendikbudristek melalui Presidensi G20 dengan menggalang kolaborasi global untuk bergotong royong memulihkan dan membangkitkan sistem pendidikan.
”Kita telah memberikan contoh kepada dunia bagaimana proses pembelajaran di Indonesia saat ini semakin berpihak kepada murid dan memerdekakan guru untuk berkreasi dalam mengajar melalui Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Mengajar,” kata Nadiem.
Pada sektor kebudayaan, lanjut Nadiem, Kemendikbudristek melalui forum G20 mendorong negara-negara di dunia untuk menghadirkan dukungan pendanaan bagi seniman dan pelaku budaya agar dapat kembali menginspirasi dengan karya-karya terbaiknya, khususnya di masa pascapandemi. Ia menyebutkan, inisiatif ini adalah kelanjutan dari terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia memberikan banyak manfaat bagi para penggerak budaya.
Sebelumnya, dalam pidato Presiden RI dalam rangka HUT Ke-77 RI, Presiden Joko Widodo menyampaikan akses anak usia didik terhadap layanan pendidikan yang berkualitas harus terus diprioritaskan. Para siswa dan mahasiswa harus dikenalkan pada dunia kerja sejak dini. Minat anak di bidang sains, teknologi, seni, dan olahraga harus didukung dan diapresiasi.
”Oleh karenanya, budi pekerti yang luhur, ideologi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan patriotisme merupakan pilar utama,” kata Presiden.
Selain itu, seni dan tradisi lokal dengan semangat kebangsaan harus terus digairahkan. Karya sastra dan film karya seniman muda harus terus didukung. Dana Abadi Kebudayaan akan terus kita tingkatkan sesuai kemampuan fiskal pemerintah.