Seluruh Jemaah Haji Indonesia Telah Pulang ke Tanah Air
Rangkaian ibadah haji di Arab Saudi tahun 1443 Hijriah atau tahun 2022 Masehi telah usai. Jemaah reguler Indonesia, total 92.571 orang, telah pulang dari Tanah Suci ke Tanah Air, Sabtu (13/8/2022).
Oleh
ILHAM KHOIRI
·3 menit baca
KOMPAS/ILHAM KHOIRI
Para jemaah pulang dari menjalankan shalat Ashar di Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, Minggu (24/7/2022) sore. Banyak jemaah haji yang menunaikan amalan sunah di masjid ini, terutama "arbain, yaitu menjalankan shalat 40 waktu.
JAKARTA, KOMPAS — Kelompok terbang terakhir jemaah haji Indonesia, Kloter 43 Embarkasi Solo, diterbangkan dari Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah, Sabtu (13/8/2022). Setelah menempuh perjalanan selama sembilan jam, mereka dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Jawa Tengah, Minggu ini.
Berdasarkan laporan Media Center Haji (MCH) di Madinah, Arab Saudi, Sekjen Kementerian Agama Nizar Ali melepas kloter 43 Embarkasi Solo (SOC 43), yang terdiri atas 354 anggota jemaah, yang berasal dari Kota Pekalongan, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Purbalingga.
Hadir dalam pelepasan itu, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Konsul Jenderal RI KJRI Jeddah Eko Hartono, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi Arsad Hidayat, Kepala Pusat Kesehatan Haji Budy Silvana, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Saat pelepasan, Nizar mengungkapkan, penerbangan kloter terakhir itu sekaligus menandai berakhirnya operasional haji 1443 H/2022 M. Patut disyukuri, proses pemulangan jemaah haji Indonesia berjalan dengan baik.
Namun, hingga hari terakhir pemulangan, masih ada 11 anggota jemaah haji Indonesia dirawat di Arab Saudi. Mereka terdiri dari 10 anggota jemaah haji reguler dan 1 jemaah haji khusus. Satu di antara mereka dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Madinah dan 10 lainnya dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). ”Jemaah yang dirawat tetap dipantau petugas haji Indonesia. Mereka akan dipulangkan ke Tanah Air jika sudah memenuhi persyaratan secara medis,” kata Nizar.
Abdul Aziz Ahmad mengucapkan selamat kepada jemaah haji kloter terakhir dan seluruh jemaah yang telah tiba di Tanah Air. Penghargaan kepada semua petugas haji yang telah bekerja melayani jemaah selama di Tanah Suci. ”Mohon maaf atas kekurangan penyelenggaraan haji tahun 2022 dan akan diperbaiki tahun 2023 nanti,” katanya.
Salah seorang anggota jemaah dari Kloter 43 Embarkasi Solo, Susila Murti, mengungkapkan kegembiraannya dapat pulang dengan lancar. Dia juga membawa oleh-oleh untuk keluarga di rumahnya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. ”Rasanya menyenangkan,” katanya.
Total 92.571 anggota jemaah haji reguler Indonesia telah pulang. Pemulangan dalam dua gelombang. Gelombang pertama, dengan 45.120 orang dalam 114 kloter, diterbangkan melalui Terminal Haji Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, 15-30 Juli 2022. Gelombang kedua, dengan 47.451 orang dalam 126 kloter, pulang dari bandara internasional di Madinah, 30 Juli hingga 13 Agustus 2022.
Para jemaah haji Indonesia tampak gembira di dalam bus yang akan mengantar mereka dari Mekkah ke Madinah, Arab Saudi, Kamis (21/7/2022). Mereka adalah jemaah gelombang kedua yang datang langsung ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Setelah selesai, mereka lantas bergeser ke Madinah untuk melaksanakan amalan sunah di Masjid Nabawi.
89 orang wafat
Mengacu data Sistem informasi Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama per Sabtu (13/8/2022), tercatat total 89 anggota jemaah haji Indonesia wafat. Menurut Budi Sylvana, penyakit jantung dan pernapasan akibat kelelahan menjadi faktor penyebab utama kematian.
Jumlah jemaah wafat tahun 2022 adalah paling sedikit dalam tujuh kali penyelenggaraan haji sejak 2014. Tahun 2020 dan 2021, tak dihitung karena tak ada pengiriman jemaah dari Indonesia ke Arab Saudi akibat pandemi. Catatan lain, kuota jemaah tahun ini (100.051 orang) adalah separuh dari jumlah normal sebelum pandemi. Usia jemaah juga dibatasi 65 tahun ke bawah.
Jika dilihat jumlah wafat, kematian terbanyak terjadi pada 2017 dengan 658 orang, disusul 2015 (627 orang), dan 2018 (388). Jumlah kematian tinggi pada tahun tertentu karena terjadi kecelakaan, seperti jatuhnya alat berat (crane) di Masjidil Haram, Mekkah, tahun 2015.
”Mungkin tahun 2022 ini sejarah dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji, di mana persentase per mil kematian ada di bawah 1,” kata Budi.
Pencapaian itu berkat kerja sama semua pihak. Dari sisi medis, para petugas kesehatan mengantisipasi secara detail. Semua layanan dibuat dalam sistem digital sehingga memudahkan pemantauan. Setiap anggota jemaah menerima pesan protokol kesehatan yang jelas. Setiba di Arab Saudi, mereka ditapis ulang. Anggota jemaah yang berisiko tinggi dicek secara medis di KKHI.
”Ada juga teknologi rompi penurun panas (carbon cool) untuk mengobati kasus heatstroke (serangan panas),” kata Budi.
Penampilan Kabah di Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (3/8/2022) pagi, yang telah bersih dari pembatas fiber dan tanda jarak barisan yang terpasang selama dua tahun pandemi. Pembatas itu dihilangkan seiring penurunan kasus Covid-19 di negeri tersebut. Dengan begitu, jemaah lebih leluasa melakukan tawaf dan dapat kembali mencium hajar aswad.