Jambore Nasional Pramuka Tingkatkan Kemandirian dan Persatuan
Jambore Nasional Pramuka Penggalang ke-11 dilaksanakan pada 14-21 Agustus 2022 di Jakarta. Gerakan Pramuka bertujuan untuk mendidik kaum muda agar mandiri, tangguh, dan berkarakter Pancasila.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jambore Nasional ke-11 Pramuka Penggalang yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka Cibubur, Jakarta Timur dibuka bertepatan dengan peringatan ke-61 Hari Pramuka, Minggu (14/8/2022). Sebanyak 11.500 anggota Pramuka terlibat dalam Jambore Nasional yang digelar setiap lima tahun sekali ini untuk meningkatkan kemandirian, keterampilan, persatuan dan kesatuan Pramuka Penggalang.
Kegiatan Jambore Nasional (Jamnas) pada 14-21 Agustus bersifat edukatif, rekreatif, kreatif, produktif, inovatif, kompetitif, dan menantang. Jamnas digelar menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan berupa permainan, diskusi, demonstrasi, simulasi dan kompetisi.
Ada ratusan kegiatan Jamnas yang berlangsung di Bumi Perkemahahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur. Ada juga sekitar 20 persen kegiatan di luar area perkemahan induk di Cibubur. Aktivitas yang dilakukan para peserta, antara lain keterampilan kepramukaan, kampung pengembangan global berkelanjutan, peran Pramuka dalam pencapaian Sustainable Development Goals, kampung teknologi, kegiatan petualangan, forum penggalang, permainan persaudaraan, dan wisata edukasi di kota Jakarta.
Ketua Panitia Jambore Nasional XI Budi Prayitno mengatakan, peserta yang hadir di Jamnas tahun ini berasal dari 43 kwartir daerah serta perwakilan kwartir cabang dan satuan komunitas Pramuka. Ada juga peserta Pramuka dari anak berkebutuhan khusus.
Selain itu, juga hadir pula peserta dari gugus depan yang berpangkalan di Kedutaan Besar Republik Indonesia, seperti dari Kuala lumpur, Filipina (Davao), serta Pramuka dari luar negeri seperti Malaysia, Inggris, dan Korea Selatan.“Kegiatan Jamnas ini untuk merajut persaudaraan, persahabatan, sambil berlatih dan belajar dalam suasana riang dan gembira,” kata Budi.
Mendidik kaum muda
Sementara itu, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso dalam peringatan Hari Pramuka Tahun 2022 mengatakan, Gerakan Pramuka genap berusia 61 tahun sejak berbagai organisasi kepanduan disatukan dalam Gerakan Pramuka. Adapun, gerakan pendidikan kepanduan dimulai sejak tahun 1912 atau sudah sejak 110 tahun silam.
“Dileburnya berbagai organisasi kepanduan menjadi Gerakan Pramuka tahun 1961 dan diperkuat dengan UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menunjukkan Gerakan Pramuka dianggap penting dalam mendidik kaum muda Indonesia menjadi manusia Pancasilais, berkarakter baik dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, serta siap mengabdi pada keluarga, masyarakat dan negara,” kata Budi.
Tema HUT ke-61 Gerakan Pramuka yakni Mengabdi Tanpa Batas untuk Membangun Ketangguhan Bangsa. Gerakan Pramuka berperan untuk untuk ikut menolong dan membantu masyarakat dalam pandemi dan bencana alam lainnya.
Selain itu, Pramuka juga memperkuat ketahanan pangan dan pemahaman pada Pancasila dalam perilaku sehari-hari. “Juga berbagai kegiatan lain untuk mengabdi tanpa batas dan mengabdi tanpa henti, dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan bangsa,” kata Budi.
Terkait Jamnas tahun ini, Budi mengatakan, tema Jamnas ke-11 tahun pada 2022 ini adalah ‘Ceria, Berdedikasi dan Berprestasi’. Tujuan Jamnas ini untuk membentuk sikap dan perilaku, meningkatkan kemandirian, keterampilan, persatuan dan kesatuan Pramuka Penggalang serta komitmen terhadap penghayatan dan pengamalan Kode Kehormatan Pramuka, yaitu Satya dan Darma Pramuka.
Kegiatan Jamnas kali ini dipersiapkan, direncanakan dan dilaksanakan dengan menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 yang ketat. Peserta telah mendapatkan vaksinasi tahap kedua dan menyertakan hasil tes swab PCR/antigen sesuai dengan kebijakan pemerintah tentang perjalanan dari daerah masing-masing ke Buperta Cibubur, Jakarta.
Menurut Budi, meskipun Presiden Joko Widodo selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Pramuka tidak dapat membuka Jamnas tahun ini, tapi Presiden berjanji akan melihat kegiatan Jamnas. “Beliau berjanji akan melihat kegiatan itu dan datang sendiri ke lokasi Jamnas,” kata Budi.
Jambore diselenggarakan untuk menumbuhkan rasa kebangsaan yang ber-Bineka Tunggal Ika dan berupaya mewujudkan manusia Indonesia yang memiliki kualitas keimanan dan ketaqwaan, kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berjiwa Pancasila.
Kegiatan-kegiatan dalam Jamnas XI dilaksanakan melalui pendekatan-pendekatan yang bersifat edukatif, rekreatif, kreatif, produktif, inovatif, kompetitif, dan menantang. Kegiatan dilaksanakan dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dalam bentuk permainan, diskusi, demonstrasi, simulasi dan kompetisi.
Selama satu pekan, para peserta tinggal di perkemahan layaknya hidup di lingkungan rukun tetangga atau dusunnya. Di sini, mereka melakukan aktivitas, yaitu olah raga; kebersihan, kerapian dan ketertiban; upacara bendera; permainan persaudaraan; forum penggalang; anjangsana; dan kunjungan pameran.
Mereka akan mengikuti kegiatan rotasi, berupa keterampilan kepramukaan; Kampung Pengembangan Berkelanjutan (pencapaian Sustainable Development Goals/SDG); petualangan; teknologi; dan wisata edukasi. Untuk kegiatan non-rotasi berupa aktivitas pendidikan dan seni budaya; diskusi pendidikan (temanya pendidikan dan perlindungan anak, pelestarian budaya bangsa, pendidikan kebangsaan; dan lain-lain); pemutaran film pendidikan; jumpa tokoh/artis; Karnaval dan Festival Nusantara; dan Api Unggun.