Pendidikan Vokasi Tempati Posisi Penting dalam Pengembangan SDM
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menekankan bahwa pendidikan vokasi menempati posisi penting dalam strategi pengembangan SDM. Karena itu, pemerintah menaruh perhatian besar pada penguatan lembaga pendidikan vokasi.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·3 menit baca
JAKARTA,KOMPAS – Kantor Staf Presiden atau KSP berupaya mendorong penguatan lembaga pendidikan vokasi. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, bahwa pemerintah memberikan perhatian besar terhadap masa depan anak muda. Perhatian besar itu diwujudkan antara lain dengan menempatkan pendidikan vokasi pada posisi penting dalam strategi pengembangan SDM atau sumber daya manusia.
Pemerintah juga telah mengeluarkan program Manajemen Talenta Nasional. Program yang termuat dalam Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2021 tentang Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional tersebut, mengelola basis data anak-anak Indonesia yang memiliki keunggulan. Dengan begitu, negara akan hadir untuk mengelola talenta-talenta hebat tersebut.
“Sehingga anak-anak yang hebat ini tidak diambil oleh negara lain. Sebab, selama ini banyak generasi muda pintar yang diambil negara lain karena tidak dikelola dengan baik di Indonesia. Dan kita hanya bisa marah-marah saja,” kata Moeldoko di hadapan siswa SMK NU Ma’arif Kudus Jawa Tengah, Jumat (11/8/2022).
Pada kesempatan itu, Moeldoko menyampaikan apresiasinya atas pendidikan vokasi di SMK NU Ma’arif Kudus yang telah terintegrasi dengan industri. Dengan begitu, siswa bisa langsung terserap ke dunia kerja saat lulus sekolah.
”Di saat puncak bonus demografi sekarang ini, kita harus menyediakan peluang kerja sebanyak-banyaknya, kita harus meningkatkan kapasitas SDM agar lebih produktif dan lebih kompetitif, dan pendidikan vokasi menempati posisi penting dalam strategi pengembangan SDM kita,” ujar Moeldoko.
Untuk mengawal visi pembangunan Presiden Joko Widodo di sektor kemaritiman, KSP juga berupaya mendorong penguatan lembaga pendidikan vokasi di bidang kemaritiman, Hal ini diharapkan bisa menciptakan SDM unggul di bidang pelayaran, perikanan, dan pariwisata bahari.
Salah satu upaya yang dilakukan saat ini adalah dengan mewujudkan pembangunan kampus baru Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. “KSP menaruh perhatian yang besar terhadap pembangunan kampus baru Polimarin di lahan yang lebih luas sehingga kapasitas penerimaan mahasiswa bisa bertambah,” ujar Agung Hardjono, Tenaga Ahli Utama KSP.
Pada Jumat (12/8/2022), KSP pun turut mengawal proses penyerahan sertifikat pengadaan tanah oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Semarang ke Polimarin. Proses pembangunan kampus baru ini yang prosesnya sempat tersendat sejak tahun 2016. “Ini wujud dukungan pemerintah untuk meningkatkan SDM unggul pada bidang kemaritiman yang selama ini kurang menjadi perhatian,” tambah Agung.
Pelepasan lahan
Kampus lama Polimarin yang terletak di Kota Semarang di lahan seluas 1,5 hektar. Bangunan kampus ini dianggap kurang memadai untuk menampung jumlah taruna yang menempuh pendidikan. Namun, proses pemindahan kampus Polimarin ke tanah seluas 30 hektar di Desa Waringin Putih, Kecamatan Bergas, terkendala keterbatasan anggaran dan tarik ulur pelepasan lahan aset dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX.
KSP kemudian mencoba mengatasi sumbatan yang ada secara intensif selama lima bulan terakhir dengan melakukan serangkaian rapat koordinasi bersama pihak Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, PTPN IX, dan Holding PTPN. “Dengan menjamin ketersediaan lahan yang lebih luas untuk institusi pendidikan, ini artinya pemerintah menjamin adanya akses pendidikan yang lebih luas untuk masyarakat,” ucap Agung.
Polimarin sudah melebarkan sayap ke taraf internasional dengan melakukan kerja sama joint degree atau program gelar bersama dengan kampus Hochshule Wismar yang menjadi bagian dari University of Applied Sciences, Jerman. Presiden Jokowi memberikan perhatian yang besar pada Polimarin sebagai corong pendidikan yang mewujudkan visi poros maritim Indonesia.
“Angka serapan lulusan Polimarin selalu 100 persen dan Indonesia memiliki kebutuhan SDM unggul di bidang maritim. Harapannya ke depan, Polimarin dapat menjadi World Class University yang memiliki jejaring kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan dan dunia kerja baik dari dalam dan luar negeri,” kata Agung.