Universitas Gadjah Mada pernah menjalin kerja sama dengan Pemkab Samosir, tetapi sempat terhenti karena pandemi. Saat dilanjutkan, kemitraan itu disambut dengan positif karena menguntungkan kedua belah pihak.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Universitas Gadjah Mada kembali bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Kemitraan itu diwujudkan dengan nota kesepahaman yang meliputi, antara lain, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, dan pariwisata.
Nota kesepahaman itu berlaku lima tahun. Bidang-bidang lain yang diterapkan seperti pertanian, peternakan, dan perikanan; kehutanan dan lingkungan hidup; perindustrian dan perdagangan; litbang; permukiman dan prasarana wilayah; serta pemberdayaan masyarakat dan perempuan.
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni, Arie Sudjito, di Yogyakarta, Senin (8/8/2022), mengatakan, pihaknya pernah menjalin hubungan serupa dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir, tetapi sempat terhenti karena pandemi.
Nota kesepahaman itu diaplikasikan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir dengan Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerja Sama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM pada tahun 2016-2019. Kemitraan tersebut mengalami status quo hingga kedua belah pihak memperpanjangnya.
Menurut Rektor UGM Ova Emilia, Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata dengan sejarah dan budayanya menunjukkan bahwa Kabupaten Samosir memiliki banyak potensi alam yang bisa dimanfaatkan. Peluang itu selayaknya dieksplorasi untuk pengembangan agrowisata dan ekowisata.
Kerja sama UGM dan Pemkab Samosir sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2020 tentang Tata Cara Kerja Sama Daerah dengan Daerah Lain dan Kerja Sama Daerah dengan Pihak Ketiga. Dasar lain ialah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Bupati Samosir Vandiko T Gultom mengapresiasi kemitraan yang sangat menguntungkan tersebut. Pemkab Samosir mendapatkan faedah dengan dipraktikkannya pengetahuan. Demikian pula dengan UGM yang mengaplikasikan ilmunya sebagai pengabdian kepada masyarakat.
”Penandatanganan nota kesepahaman sekaligus ajang untuk bersilaturahmi. Puji Tuhan, bisa terlaksana kembali,” kata Vandiko. Kerja sama itu mempercepat Pemkab Samosir mewujudkan visi dan misinya mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bermartabat secara pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan.
Pemkab Samosir membuka secara luas jejaring kemitraan dengan sejumlah pihak, salah satunya akademisi yang memiliki dedikasi untuk memberikan perhatian dan kontribusi secara materi dan nonmateri. Program itu sesuai dengan pembangunan Kabupaten Samosir yang melibatkan perguruan tinggi.
”Sangat baik kalau kami bekerja sama dengan akademisi. Mohon, masyarakat Samosir dibantu dengan ilmu pengetahuan,” ucap Vandiko. Ia juga mengharapkan warganya mendampingi insan-insan UGM. Inovasi terus berubah dan mereka diminta menerimanya.